Tatapan atau pandangan |1

91 9 0
                                    

Seminggu telah berlalu, Michell sudah sangat mengenal siswa-siswi di sekolah.

Sekarang ia sedang bergulat dengan sebuah buku di hadapannya, lebih tepatnya soal-soal matematika yang lumayan sulit. Ia sedang berada di perpustakaan bersama keempat sahabatnya.

"Sudah sampai mana chell? Gue baru sampai nomor empat, susah banget." keluh Afanda.

"Makanya kalau disuruh belajar ya belajar, lo ngapain mulu di rumah?" Oceh Fanya dengan tangan yang terus mencoret-coret kertas yang sudah dipenuhi rumus matematika.

"Main hape lah emang gue ngelakuin apa lagi?" Jawab Afanda santai.

Fanya bersiap-siap mengoceh lagi tapi sudah duluan di lerai oleh Jov.

"Pada ribut amat sih, tuh lihat tulisan disana di-la-rang ngo-ceh ga-k je-las, udah diem gue aja dari tadi cuman baca novel," ucap Jov lebih santai sambil mengunyah permen karet dan meledakkan nya saat menjadi balon.

"Kalau sleding orang dosa gak sih, punya teman gini banget" Fanya menghela nafas kasar.

Michell terkekeh melihat ketiga sahabat konyolnya itu.

"Bel bantuin gue ngurusin dua bocah itu." Fanya menarik baju Bella sampai cewek itu ikut goyang-goyang.

"Diem diem, kalian ini pada ribut terus sih!" Bella memberhentikan tarikan itu dan membenarkan seragamnya.

"Udah cepetan nulisnya." Fanya sembari memberi selembar kertas berisi jawaban.

Semua nya pun menulis jawaban itu di buku masing-masing.

Eh Rio dateng!

Aduduh gak kuat liatnya

Ganteng abis!

Gue mimisan, tissue mana tissue

"Apaan sih ribut-ribut disana kaya yang menang lotre aja." gerutu Jov lalu memasang headset di telinganya.

"Pantas aja ramai si Rio dateng!" ucap Bella ogah-ogahan.

Fanya yang membelakangi cowok itu tapi langsung saja Afanda berseru, "ganteng banget. Gila!"

Seketika Michell kebingungan.

"Ganteng? Rio? Emang dia siapa?" Tanya Michell.

Afanda menatap kearah Michell sambil membulatkan matanya.

"Seriusan lo gak tau dia?"

"Dia aja masih baru di sekolah mana tau sama Vilerio." jawab Jov.

"Memang dia siapa?" Tanya Michell sambil memandang cowok itu. Cowok berjambul keriting itu sepertinya pernah ia lihat tapi dimana.

"Dia itu cowok ganteng yang di puja-puji di sekolah ini, lo tau hampir di kelilingi cewek-cewek tiap hari." ucap Fanya.

"Cuman-"

"Dia agak cuek terus pendiam dan kadang malas ngerjain tugas!" Jov memotong ucapan Fanya.

"Gue lagi ngomong jangan di potong-potong." Jov hanya mengangkat bahunya seakan berkata bodo amat.

"Terus apalagi?" Tanya seorang cowok yang berada di belakang Fanya, siapa lagi kalau bukan Vilerio Augustan.

"Eh-eh-eh Rio sejak kapan lo dibelakang gue, dasar tukang nguping!" Fanya mencubit lengan Rio karena gemas.

"Terserah gue lah, ngapain juga bicarain gue, dasar fans."

Lalu tatapan cowok itu beralih kearah Michell, gadis itu seketika terdiam. Kedua mata mereka beradu pandang dan untung saja tatapan itu cepat-cepat terputus karena suara Bella.

TrouvailleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang