Keramaian sekarang ada di hadapan Michell, gadis itu berjalan di antara orang banyak bersamaan dengan Rio.
Jika bertanya tadi mereka dirumah yang sepi, mengapa sekarang ada di tempat ramai seperti di mall ini? Tanya Rio yang membawa tiba-tiba gadis itu.
Setelah tadi dirumah cowok itu berganti baju, ia malah mengajak Michell jalan-jalan.
Flashback ON:
"Selesai makan lo mau jalan?" Tanya Rio.
Saat ini mereka berada di meja makan, memakan makanan masakan bu Titi pembantu dirumah Rio. Michell menelan makanannya lalu meminum air putih.
"Katanya mau belajar?" Michell mengingat perkataan cowok itu di halte tadi.
"Gue lagi malas belajar." Rio mengelap mulutnya lalu minum, ia sudah selesai makan.
Plin-plan sekali Rio ini.
"Kalau gitu kenapa nggak usah dari awal?" ujar Michell.
Rio berdecak, "Ck. Entar lo neror gue harus belajar, belajar, nanti gue lapor pak Dewa. Gitu kan?" Michell mengangkat satu alisnya.
"Nggak juga gitu, mau aja percaya. Ya tapi sih memang har-"
"Nggak usah hari ini." Potong Rio santai.
"Males!" Satu kata yang membuat Michell menghela nafas, mengapa ada cowok aneh macam Rio ini.
"Katanya tadi mau belajar."
"Gue berubah pikiran."
"Cepat banget."
"Pasti, karena gue malas belajar." jawab Rio santai.
"Oke, aku pulang aja kalau gitu." Michell beranjak dari kursi sambil membawa piringnya, mencucinya di wastafel.
Rio pun ikut beranjak membantu gadis itu mencuci piring. Michell fokus kepada piring yang ia cuci, bu Titi tadi keluar jadi hanya tinggal kedua remaja ini.
"Lo mau jalan?" Tanya Rio.
"Jalan kemana? Udah sore ini." jawab Michell sambil mengelap tangannya yang basah.
"Mending temenin gue jalan." pinta Rio lagi.
"Besok sekolah." jawab Michell cepat.
"Santai aja kali, kalau Lo mau jalan gue pinjemin pakaian."
Flashback OFF
Dan disinilah kedua remaja itu, berada di mall besar yang ramai dengan orang-orang. Entah kenapa Rio membawa nya kesini.
Gadis itu tidak lagi memakai baju sekolahnya, ia menggantinya menjadi kaos abu milik Rio dan celana jeans biru yang ia bawa untuk diganti setelah pulang mengajar dari rumah cowok itu, tampilannya sederhana tapi cantik.
"Kamu mau kemana sih?" Tanya Michell yang bingung mengikuti cowok itu dari belakang. Rasanya ini sudah kedua kali memutari lantai 2 di mall itu.
"Nggak tau, lo mau apa?" Michell menggeleng cepat.
Rio mengangkat satu alisnya, sambil memasukkan kedua tangan di saku celana jeans hitamnya.
"Jadi apa?"
"Biasanya aku milih ke pasar malam, dekat rumah soalnya tiap hari rame."
"Ya udah kesana aja." Rio langsung menggenggam tangan cewek itu, membawanya pergi dari mall dan hal yang Rio tidak sadari bahwa saat ini Michell sedang menahan agar pipinya tidak memperlihatkan rona merah muda karena dirinya yang terlalu dekat dengan cowok itu, sebab tadi hampir saja Michell akan tertabrak punggungnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trouvaille
Teen Fiction[On going] --- Gantungan kunci itu sangat berharga, bahkan tidak bisa tergantikan oleh apa pun. Itulah yang terjadi dengan Michell, anak baru di sekolahnya dan sudah menjadi tutor untuk Rio yang sering disebut sebagai, mostwanted dan akan bersamanya...