Genjutsu✔

7. Kau Milikku🔞

Sasuke dan Hinata bergandengan tangan saat memasuki kuil suci di atas bukit. Mereka disambut oleh seorang Pandi yang berjaga di sana lalu menanyakan maksud kedatangannya.

"Kami ingin menemui Pendeta untuk menikahkan kami," jawab Sasuke datar seraya membungkuk kecil, memberi hormat.

Pandi tersebut melirik si gadis yang terlihat sangat patuh, menurut pada pemuda itu. Ia mengernyit tatkala memperhatikan pasangan di depannya masih terlalu muda. Namun, pada akhirnya mengangguk mengerti kemudian meminta Sasuke untuk menunggu sejenak karena ia akan memanggilkan pemimpin kuil yang sedang bermeditasi di anjungan tengah danau kecil belakang kuil.

Sebuah danau tak begitu luas, airnya bening dan tenang dikelilingi hutan dengan pohon yang rindang diselimuti halimun tipis. Anjungan di tengahnya sebagai daratan tak bertepi dengan lima undakan di keempat sisi menuju ke air.

Pandi mendayung sampan untuk menjemput sang guru menuju anjungan yang tak terhubung dengan daratan itu dan hanya bisa dituju menggunakan perahu ataupun transportasi air yang kecil. Tampak manusia suci sedang khusyuk bermeditasi, duduk bersila dengan mata terpejam.

"Guru ...."

"Ya, aku tahu," jawab manusia suci tersebut sebelum si Pandi mengutarakan maksudnya. Pendeta membuka mata lalu berdiri, berjalan menuruni undakan kemudian melompat ke sampan.

Sasuke sabar menunggu sambil berdiri menghadap altar tanpa melepaskan genggaman tangan pada gadis di sebelahnya. Ia menoleh, menatap nanar ke Hinata serta bergumam lirih, "Maafkan aku, Hinata. Aku terpaksa melakukan semua ini, supaya kau mau menikah denganku karena aku takut dalam waktu dekat mereka akan memaksaku untuk menikah dengan gadis yang tak pernah kucintai. Aku sangat mencintaimu dan tak ingin dimiliki orang lain maupun memiliki gadis lain. Begitu juga, aku tak ingin kau menjadi milik Naruto atau siapa pun. Hinata, aku berjanji akan membahagiakanmu." Meskipun kau dalam pengaruh genjutsu-ku.

Dua orang datang menyapa Sasuke dari belakang. Pemuda itu menoleh lalu menunduk hormat kepada mereka, seorang adalah Pandi yang tadi menemui Sasuke dan satunya manusia suci yang terlihat sangat bijaksana. Mereka berjalan dan mendekat di samping pasangan muda tersebut.

"Anak Muda, aku tahu maksud kedatangan kalian. Kami-Sama telah membisikkan padaku supaya melaksanakan permintaanmu. Akan tetapi, kelak jalan yang kau tempuh ini tak akan mulus. Selanjutnya, kau sendiri yang akan menentukan hidupmu, nasibmu tergantung pada gadis itu." Pendeta itu memberikan nubuat pada Sasuke. Selanjutnya ia membalikkan badan, melangkah dan berdiri di depan pasangan muda itu, menghadap ke altar.

Pendeta melantunkan doanya yang lirih, tetapi terdengar jelas di telinga Sasuke. Setelah itu, ia membalikkan badan menghadap pasangan muda itu kembali seraya mengamati wajah gadis cantik yang merunduk tanpa ekspresi. Manusia suci memanggil Pandi yang telah siap membawa bokor berisi air suci.

Pendeta suci memanjatkan doa, memohon restu Kami-Sama untuk menikahkan pasangan yang masih muda tersebut. Ritual kecil pun mereka laksanakan dan pada akhirnya, Sasuke dan Hinata resmi menjadi pasangan suami-istri.

***

"Guru, sungguh perasaanku tak enak! Hatiku seakan menarikku untuk pergi ke lembah akhir. Jangan-jangan, Sasuke ada di sana." Naruto menyejajarkan langkah di samping gurunya. Ia mengeluarkan unek-unek yang membelenggu pikiran. "Kenapa kita tidak memulai pencariannya dari Otogakure saja? Kenapa justru tujuan terakhir kita adalah Otogakure?"

"Biasanya, yang disebutkan terakhir adalah sasarannya," celetuk Sai yang berjalan tepat di belakang Naruto. Ino dan Sakura hanya menjadi pendengar yang baik, sesekali menengadah, melihat keadaan sekitar.

"Nah, tepat. Sebenarnya aku pun berpikir seperti itu. Otak Guy sedang konslet, pastinya pikirannya ke balik. Aku yakin, Feeling dia mengatakan Sasuke ada di wilayah Otogakure," balas Kakashi masih berjalan maju. Mereka sudah memasuki wilayah Sunagakure, bertemu penjaga dan diizinkan berjalan-jalan di negara tersebut. Toh Gaara, pemimpin mereka sangat akrab dengan Konoha.