Perhatian!!
Kalo ada 'TYPO' kasih tau ya, biar aku benerin 😁😁Jangan lupa vote nya kalo suka💃
Dan komen kalo pengen next 🙇
Selamat membaca 😁
.
.
.
.
.
.Hari ini seperti biasa Revan di sibukan dengan berkas-berkas yang menumpuk.
Sekarang sudah pukul 7 malam dan Revan baru menyelesaikan pekerjaanya. Ia kini sedang bersiap untuk pulang, ia sudah sangat lelah dan ingin segera bertemu istri dan anaknya.
Saat sedang berjalan menuju lobi kantor, ia mengerutkan dahi saat melihat keributan disana. Hingga akhirnya ia pun menghampiri keributan itu.
"Ada apa ini?" tanya Revan dengan suara tegas dan tatapan tajam nya membuat beberapa karyawan yang sedang menonton seketika menyingkir.
Dan saat itu juga ia melihat Sesil sedang di pegangi oleh dua orang satpam kantor.
"Revan!!" teriak Sesil lalu menyentak lengan kedua satpam itu dan berjalan tertatih menuju Revan yang menatapnya tajam.
"Maaf bos, nyonya ini maksa mau masuk. Padahal sudah saya larang sesuai perintah bos" kata salah satu satpam menjawab saat melihat Revan.
"Revan! Mereka masa larang aku ketemu kamu! Pecat mereka Van, liat kaki aku tadi keseleo, sakit" rengek Sesil memeluk lengan Revan manja. Revan pun hanya menghembuskan nafas kasar dan memang kaki Sesil terlihat memerah membengkak.
Revan pun kembali menoleh pada para satpam itu "biar ini saya yang urus, kalian kembali bekerja" perintah Revan dan langsung di jawab anggukan oleh para satpam di sana yang langsung pergi. Para karyawan yang menonton pun perlahan membubarkan diri.
"Gue anter ke rumah sakit! Tapi abis itu lo jangan pernah kesini lagi!" kata Revan memandang tajam Sesil yang masih bergelayut manja.
"Kenapa? Takut ketahuan Nadifah ya?" ejek Sesil namun di balas dengusan kasar oleh Revan. Lelaki itu pun mulai berjalan meninggalkan Sesil sendiri.
"Revan bantuin jalannya!!" rengek Sesil, mau tak mau Revan kembali dan memapah Sesil ke mobilnya.
Setelah sampai di rumah sakit dan mengobati kakinya, Sesil merengek ingin makan, katanya ia belum makan malam karna tadinya ia ingin mengajak Revan sewaktu dikantor. Revan pun lagi-lagi mau tak mau menyetujuinya.
Tadinya saat Revan mengantarkan Sesil ke Rumah Sakit ia akan langsung pulang tanpa menunggu, tetapi Sesil lagi-lagi berulah, ia tak mau di obati kalau Revan tak menungguinya.
Akhirnya, setelah makan dan mengantakan Sesil pulang. Ia pun bisa pulang ke rumahnya yang tadi jadi tujuan awal saat pulang kerja.
Saat membuka pintu rumah, ia melihat Nadifah sedang menonton tv di ruang keluarga sambil mengelus perutnya.
"Belum tidur? Ini udah jam 10 loh yang" kata Revan mengejutkan Nadifah.
Revan pun duduk disamping Nadifah dan memeluk Istrinya itu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Nadifah.
"Banyak kerjaan ya, baru pulang jam segini?" tanya Nadifah mengelus kepala Revan lembut dan hanya di jawab gumaman oleh suaminya itu.
"Capek? Udah makan?" tanya Nadifah lagi. Karuskah Revan bilang kalau ia sudah makan tadi bersama Sesil? Ah tidak, itu sama saja dengan bom bunuh diri untuk Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Husband
Romance"Izinkan Revan menikah lagi, Fah" Nadifah terperanjat kaget. lalu mentap suaminya. "Mas.." "Tapi kenapa Mah?" "Takutnya, kalian sampai sekarang tidak memiliki anak kerena kamu mandul Nadifah.." lanjut ibu mertuanya. Kecewa.sedih.terluka. Nadifah men...