Manja

30.7K 1.1K 12
                                    

Haiiii maaf ya yang udah nunggu 😁😁😁

Lanjut jangan?

Jangan lupa vote nya kalo suka 💃

Dan jangan lupa komen kalo lanjut 🙇🙇🙇

Oh iya, sekali lagi maaf ya kalo ceritanya gaje atau brantakan aku masih pemula 😁😁🙏

.
.
.
.
.
.


Setelah selsai mandi dan berpakaian Nadifah keluar dari kamar menuruni tangga dan langsung menuju ruang keluarga untuk bergabung dengan Rafa yang sedang bermain dengan Neneknya.

"Haiii Anak Bundaaa" panggil Nadifah pada Rafa yang sedang duduk di karpet bermain lego.

Nadifah pun mengecup pipi tembem anaknya saat tak mendapat respon dari Rafa, hingga anak itu menoleh dengan dahi mengkerut membuat Nadifah tertawa.

"Iihh Daa.." protes Rafa lalu kembali fokus memasang lego lego nya menghiraukan Nenek dan juga Bundanya yang sedang duduk memperhatikan tingkan lucu anak itu.

"Fah.." panggil Ibunya Revan lembut.

"Iya Mah?"

"Mamah mau minta maaf. Semua salah Mamah, Mmah udah-" jelas Ibu Revan sambil memegang tangan menantunya erat.

"Nadifah udah maafin Mamah. Nadifah juga minta maaf, Nadifah salah karna waktu itu belum bisa kasih Mamah cucu cepet-cepet. Revan udah cerita kok semuanya" potong Nadifah membalas ganggaman hangat tangan Ibu Mrtuanya itu dengan senyuman.

"Engga nak, kamu ga salah. Mamah yang egois karna maksa kamu sama Revan kasih Mamah cucu padahal kalian udah berusaha. Dan Mamah malah misahin kalian. Mamah minta maaf ya.." lirih Ibunya Revan dengan mata berkaca kaca, sontak Nadifah memeluk Ibu Mertuanya itu dan mengelus punggungnya.

"Udah Mah, Nadifah ga apa apa kok. Lupain yang udah-udah, kita jadiin pelajaran ya. Toh sekarang udah ada Rafa..." kata Nadifah lalu melepaskan pelukannya dan tersenyum hangat yang membuat Ibu Revan tersenyum haru sekaligus menyesal karna sudah memisahkan menantunya yang baik ini dari anaknya.

"Da... cah.." rengek Rafa menatap Nadifah dengan bibir yang cemberut hampir menangis. Membuat Nadifah dan Ibunya Revan mengalihkan tatapannya pada bocah itu.

"Cucu Nenek kenapa kok mau nangis sih?" tanya Ibunya Revan mendekati Rafa dan meletakannya di pangkuan.

"Ne..cah Ne.. nih.." kata Rafa memberikan lego nya yang tak jadi-jadi.

"Emang Rafa mau buat apa?"

"Bim!!" antusias Rafa dengan tangan terangkat senang membuat Nadifah dan Ibunya Revan tertawa gemas melihatnya.

Saat sedang mengobrol dengan Ibunya Revan dan sesekali menimpali celotehan Rafa tiba-tiba seseorang memeluknya dari samping dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Nadifah.

"Mas!"

"Hmm" Revan hanya gumaman sambil menyamankan diri memeluk Nadifah. Sedangkan Ibunya Revan tersenyum menggelengkan kepala melihat anaknya lalu kembali fokus pada Rafa.

"Lepasin ih!" rintih Nadifah yang merasa risih saat Revan mulai menciumi lehernya.

"Ga mauuu" gumam Revan.

"Malu Mas ada Mamah!"

Revan pun menegakan kepalanya melihat sang Ibu yang sedang melihatnya dengan satu alis terangkat, lalu Revan kembali membenamkan wajahnya acuh.

"Biarin, dulu juga waktu ada Papah, Mamah suka mesra-mesraan di depan aku. Jadi sekarang gantian, iya ga Mah" kata Revan jail dengan tersenyum menggoda menatap Ibunya yang terlihat mendengus memutar matanya jengah.

"Terserah! Mamah mau ke kamar dulu, istirahat. Awas ya kalo kamu mesumin Nadifah di depan Rafa" ancam Ibunya ketus merasa jengkel dengan anaknya. Untung saja Rafa duduk membelakangi Nadifah dan Revan.

"Ga janji" balas Revan asal lalu kembali menenggelamkan wajahnya dan juga kembali menciumi leher Nadifah. Nadifah pun terus memberontak meskipun gagal.

"Nenek istirahat dulu ya sayang, nanti kita main lagi oke" kata Ibunya Revan pada Rafa yang di balas anggukan.

"Huh! Dasar anak ga pengertian" gerutu Ibunya setelah kembali matanya melihat Revan yang manja-manja pada Nadifah, ia pun lalu melenggang pergi dari sana.

"Mas iiiihhhh lepas kenapa sih! Risih tau ga!" ketus Nadifah kesal dan akhirnya ia berhasil melepaskan kepala Revan dari lehernya.

"Kamu yang kenapa, di manjain suami kok ga mau" kata Revan cemberut.

"Kamu bukan suami aku ya!"

"Iya iyaa calonn.. Udah ah diem" saat Revan akan menenggelamkan wajahnya lagi, tangan Nadifah dengan refleks menahan wajah lelaki itu.

Revan berdecak kesal lalu melepaskan pelukannya.

"Calon istri yang ga pengertian" kata Revan mendramatisir dengan mata yang menyipit.

"Bodoamat!" balas Nadifah cepat lalu menggeser duduknya menjauh dari Revan.

Revan pun kembali berdecak kesal lalu mengalihkan tatapannya pada Rafa yang sedang memainkan lego.

"Anak Ayah lagi apa?"

"Yah in ego.. Cah Yah.."

"Mending kita berenang aja, yuk!"

"Oteee!!!!" balas Rafa antusias lalu berdiri dari duduknya meninggalkan legonya.

"Da kut, Yah?" tanya Rafa saat melihat Bundanya duduk anteng.

"Ikut dong! Yuk Bundaaa!!"

Setelah itu Revan mengangkat Nadifah di pundaknya untuk membawanya ke kolam berenang di luar.

"Eh eh apa-apan!! Engga engga turuninnnn!!"

Sedangakan Rafa dan Revan tertawa puas melihat Nadifah panik. Ingat buah jatuh tak jauh dari pohonya. Begitupun Revan dan Rafa.

.
.
.
.
.
.
.

Gimana? Lanjut jangan nih? 😂

Jangan lupa vote dan komen 😁

Next or no?!

See you 😁

My Ex Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang