"Nadifah?"
merasa ada yang memanggil, nadifah menghentikan tawanya dan menoleh ke sumber suara.
Matanya tiba tiba terbelalak kaget begitupun tata yang tak menyangka mereka akan bertemu disini.
"ini beneran kamu kan fah?" kata revan dengan mata sendu dan penuh harapannya. Merasa dunianya kini kembali.
Tangan revan perlahan terulur untuk menyentuh nadifah, tetapi nadifah reflek berdiri dari duduknya dengan wajah dingin. Mengabaikan tangan terulur revan.
"fah.." panggil revan dengan suara lirih penuh penyesalannya.
"maaf, anda salah orang. Ta kita pulang" jawab nadifah lalu menintruksi tata untuk pulang.
Bukan tanpa alasan ia mengajak pulang, tapi nadifah takut revan menyadari tentang rafa.
"engga, aku tau ini kamu fah" kata revan sambil menggelengkan kepalanya.
"Brrrrmmmm tyy bim bim brmmm" suara rafa sontak membuat nadifah memejamkan matanya.
Nak, kamu jangan bersuara dulu. Batinya
Revan pun beralih menatap dua orang yang ada di meja.
Lagi lagi ia terkejut dengan seorang anak yang sangat mirip dengan nya sedang memainkan mobil mobilan.
Lalu ia kembali menatap nadifah terkejut, gugup dan tak percaya.
"i-itu a-anak kita fah?" tanya revan terbata dengan sorot mata penuh harapan.
Belum sempat menjawab, tiba tiba seseorang di belakang revan memangil nadifah.
"fah... Maaf ya lama" kata rian yang lalu mengerutkan kening ketika melihat lelaki yang ada di hadapan nadifah dan membelakanginya.
Saat revan berbalik sontak rian terkejut lalu melirik ke arah nadifah yang menatapnya dengan tatapan tak terbaca.
Saat tau yang memanggil nadifah itu rian. revan murka, giginya bergelemetuk, mukanya memerah tangannya terkepal erat memperlihatkan urat uratnya.
Ia merasa di khianati, ia ingat akan ucapan rian waktu di kantornya yang akan menyembunyikan nadifah darinya.
jadi selama ini rian tau nadifah dimana dan nyembunyiin dia dari gue batin revan.
"BRENGSEK!!!"
Revan lalu mencengkram kerah kemeja rian dan menyeretnya dengan kasar ke luar restoran.
Nadifah, tata, dan semua orang yang ada di sana terkejut dengan teriakan revan. Menjadikan mereka pusat perhatian.
"ta lo pulang duluan ya, lewat jalan belakang" kata nadifah yang lalu mengejar revan dan rian tanpa menunggu jawaban tata.
Diluar, revan menghajar rian habis habisan. Rian pun tidak tinggal diam, ia juga melawan, maka terjadilah baku hantam disana tanpa ada yang berani memisahkan.
"KAK RIAN!!"
"MAS REVAN!!"
"BERHENTI!!"
teriak nadifah yang lalu mendorong revan yang berada di atas tubuh rian sedang membabi buta memukuli rian.
Setelah mendorong revan, ia membantu rian untuk berdiri.
"kakak ga apa apa?" tanya nadifah yang ia tau itu pertanyaan bodoh pasalnya rian babak belur oleh revan.
"apa apaan kamu fah! Kenapa kamu belain lelaki berengsek kayak dia!!" sentak revan murka dengan wajah memerah menahan amarah.
"terus apa bedanya sama kamu mas!!" jawab nadifah tak kalah murka. Dan kini air matanya pun mulai ikut mengalir deras detik itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Husband
Storie d'amore"Izinkan Revan menikah lagi, Fah" Nadifah terperanjat kaget. lalu mentap suaminya. "Mas.." "Tapi kenapa Mah?" "Takutnya, kalian sampai sekarang tidak memiliki anak kerena kamu mandul Nadifah.." lanjut ibu mertuanya. Kecewa.sedih.terluka. Nadifah men...