8. sahabat shalihah

262 12 0
                                    

"Sahabat shalihah itu ibarat permata yang banyak dicari, jika kamu memiliki nya berarti kamu adalah orang yang beruntung jadi jangan pernah kamu lepaskan begitu saja"

-Tetesan pena zara-
****

    Sisil akhirnya pun mengurus sendiri naskah milik Zara, dia ingin membuat Zara bahagia dengan naskah nya yang terbit jadi novel. Mungkin dia masih kecewa tapi dengan ini semoga Zara bisa menerima nya.

    Kini ia datang langsung ke penerbit yang masih satu kota dengan nya, jauh memang tapi demi sahabatnya itu akan ia lakukan. Ia tidak mau melihat Zara terus teringat ibu nya. Ia ingin membuat Zara tersenyum lagi seperti biasanya.

  " ada yang bisa kami bantu ?" Ucap seorang resepsionis saat ia memasuki gedung tersebut.

  " saya bisa bertemu dengan ibu Sheila ?" Tanya Sisil.

  " apakah sudah ada janji sebelum nya ?" Tanya resepsionis bername tag Jihan.

  " belum."

  "Baik adek tunggu sebentar saya akan menelepon bu sheila dahulu." Ucap nya.

  "Iya,"

  " ayo dek saya antar ke ruangan bu Sheila."

"Iya kak."

  Setelah menunggu beberapa menit akhirnya, ia dipanggil dan diperbolehkan masuk ke ruangan bu Sheila diantar  resepsionis tadi.
.
.


.

   Di luar ia bertemu seseorang lagi dan gantian diantar masuk olehnya.

  "dek kamu diantar oleh mba Gea  ya sekretaris bu Sheila?"

" baik kak terimakasih." resepsionis itu pun mengangguk dan berlalu dari tempat itu.

  " ayo dek masuk!"

  "Bu ini Sisil yang ingin bertemu ibu."

  "Oh baiklah. "

"Baik saya permisi dulu, "ucapnya keluar dari ruangan itu.

" silahkan duduk!"

  " ada apa ingin bertemu saya ?" Tanya orang itu saat Sisil.

" Maaf sebelumnya. perkenalkan saya Sisil bu." ucap nya mengulurkan tangannya memperkenalkan diri.

  " Sheila,"

   " jadi begini bu, saya ingin memberitahu tentang naskah yang waktu itu saya kirim berjudul "Cinta di atas Sajadah" ibu ingat ? " tanya Sisil.

Cinta Di Atas Sajadah {Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang