Jika hari ini kamu gagal, berusahalah kembali, jika besok kamu masih gagal tetaplah bangkit, jika masih gagal aturlah strategi baru. Mungkin keberhasilan mu bukan sekarang tapi pasti akan datang disaat yang tepat.
****Hari ini adalah tepat pengumuman lomba yang sudah Zara lakukan kemarin, sebenernya dia sudah tau dia tidak akan menang makanya dia sangat enggan untuk datang ke pengumuman itu.
" Ra ayo dateng! " ucap Sisil.
"Ngapasin si dateng segala udah pasti kalah, orang kemaren ada yang blank juga! " jawab Zara
"Ishhh ya setidaknya kan dateng sportif Ra menerima kekalahan" jawab Sisil.
Namun Zara enggan membalas ucapan Sisil dia ini peka atau tidak sih jadi sahabat.
" kamu tuh lomba dipaksa ikut apa pengen ikut sendiri ?" Tanya Sisil lagi.
" ya ikut sendiri lah! "
" apa jangan jangan dipaksa biar ngikut?! " ucap Sisil lagi.
"Ga kok ini kemauan gw sendiri ngikut ini gaada paksaan dari manapun. " jawab Zara
"Yaudah kalo gitu terima dong apa yang terjadi nanti nya. Kamu tuh ga boleh mendahulukan kuasa Allah siapa tau Allah kasih kamu kemenangan. " ucap Sisil.
"Tapi kemaren aku tuh blank Sil. "
"Mau blank atau apapun kalo Allah udh menakdirkan kamu menang kamu bisa apa. Kalo kayak gini aja kamu nyerah gimana kamu mau maju si ra. " jawab Sisil.
"Taulah aku mau solat. " ucap Zara meninggalkan Sisil. Dan Sisil hanya menarik nafas dalam dalam sahabat nya itu selalu saja pesimis.
.
.
.Selesai solat dia memutuskan mencari pakaian yang bagus.
"Mau kemana lu. " ucap Sisil.
" mau dateng! "
"Hah?!?" Ucap Sisil terkejut.
"Kenapa bukannya tadi lu mau gw dateng kan sekarang gw udh mo rapi rapi malah nanya. " ucap Zara sambil memilih pakaian.
"Lo serius." Ucap Sisil lagi.
"Kebanyakan nanya gw taro lagi dan gw tidur nih! " ancam Zara.
" eh iya iya..." Ucap Sisil ikut merapikan diri mengantar Zara untuk ikut.
" dah belum gw yang mo dateng malah lu yang ribet," ucap Zara.
"Ya lo dadakan kirain gw lu beneran gamau ikut ya gw mending tidur tadi. " ucap Sisil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Di Atas Sajadah {Completed}
רוחניZara seorang gadis yang bermimpi menjadi penulis dan tertarik dengan seorang lelaki yang membuatnya jatuh hati.Namun, disatu sisi, karir lebih penting dari perasaan cinta yang hanya melemahkannya. Suatu waktu disaat dia menaruh kepercayaannya, lelak...