24. Ku Serahkan Cinta Diatas Sajadahku

181 12 1
                                    

"Tidak ada yang lebih romantis dari sujud hamba pada Tuhannya. Menyesal, berdoa dan bertekad untuk berubah menjadi lebih baik lagi."
****

    Menyerahkan segala urusan kepada yang maha kuasa adalah pilihan yang tepat disaat diri ini sudah berjuang melakukan yang terbaik. Bukan maksudnya untuk menyerah dan pasrah, tetapi ada saatnya kita untuk berhenti. Berhenti untuk mengejar apa yang bukan menjadi milik kita.

   Mencintai itu merelakan dia bersama orang lain yang memang sudah Allah tentukan akan bersama siapa dirinya kelak. Sekuat apapun apa yang kita genggam, selama apapun dia bersama kita jika Allah tidak menakdirkan dirinya untuk kita tetap saja, pada saatnya akan terpisahkan juga.

   Melalui sujudku di atas sajadah ini, aku leburkan perasaan ini kepada Lelaki yang selama ini aku anggap akan menjadi nahkodaku untuk mengarungi kehidupan rumah tangga. Cintaku terhadapnya mulai kelepaskan perlahan-lahan. Perasaan yang ku simpan selama ini mulai ku ikhlaskan.

    Tempat yang paling nyaman untuk seorang hamba mengadukan perasaannya adalah di atas sajadah ini. Rasa sesak, sakit dan tidak terima dengan takdir selama ini cukup kita bentangkan sajadah kita, mengadahkan tangan kita berdoa memohon yang terbaik. Setiap tangan yang mengadah ke langit tidak akan pernah kembali dalam keadaan kosong.

    "Ya Allah ... Selama ini aku terlalu sombong, terlalu yakin bahwa Lelaki yang aku simpan namanya di hati, kelak akan menjadi pemimpin dalam rumah tanggaku. Ternyata harapanku kian sirna, Lelaki yang aku tunggu sejak lama sebentar lagi akan berganti status menjadi suami orang. Tadinya aku kecewa, tetapi aku sadar aku telah salah meletakkan harapanku kepadanya.

    Saat rasa cinta yang berlebihan kepada makhluknya akan Allah ganti dengan kekecewaaan. Aku mulai belajar ikhlas Ya Allah, jika kemarin-kemarin aku merasa ini tidak adil. Tetapi, tidak untuk saat ini. Di atas sajadah ini aku serahkan rasa cinta kepada sang pemilik hati yang sesungguhnya. Ia berharap rasa kekecewaan ini akan di ganti oleh sesuatu yang indah, cinta kepada seseorang yang tepat." Zarra berdoa semoga perasaannya kini semakin lama semakin bisa merasakan ikhlas. Cinta sebelum akad memanglah ujian. Ujian sejauh mana seorang hamba mampu menahan perasaan kepada lawan jenis yang belum halal. Seharusnya dia lebih menjaga cintanya kepada seseorang yang  berani mengikrarkan akad dihadapan Ayahnya. Bukan malah meletakkan perasaan kepada seseorang yang belum jelas Apakah akan menjadi suaminya nanti.

   ❤️ *Lelaki Baik Akan Bersama Wanita Yang Baik*

Ustadz Ammi Nur Baits

Bismillahirrahmanirrahim.

Allah memberikan jaminan bahwa lelaki yang baik, yang menjaga kehormatannya akan dipasangkan dengan wanita yang baik, yang menjaga kehormatannya.

Sebaliknya, wanita yang buruk, yang tidak menjaga kehormatannya, akan dipasangkan dengan lelaki yang sama karakternya. Allah berfirman:

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)…” (QS. An-Nur: 26)

Ketika Anda berharap untuk mendapatkan pasangan yang baik, istri yang sholihah atau suami yang sholih, jadilah manusia yang baik, yang sholih, menjaga kehormatan, menjaga aturan Allah Ta’ala.

Cinta Di Atas Sajadah {Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang