Tanpa terasa sudah beberapa jam
Sang waktu menukik tajam
Di balik kos busuk ini
Berteman sebungkus rokok dan secangkir kopi
Perlahan kafein dan nikotin bermain-main
Bercampur dlm peredaran darah bagai mesin
Mengaduk khayal membakar emosi
Siapa aku kini?
Bukan kemarin atau nanti
Bukan di sana, tapi disini!
Pikiranku menerobos jauh kebelakang
Tak ada yg mengekang
Melesat menuju kenangan antah berantah
Menggodaku agar tetep betah
Meski hanya sekedar singgah
Ia terus menggodaku dg ramah
Disini.. dibalik kos kumuh ini
aku berceloteh dengan angan
Karena sudah muak dengan kenyataan
Yg seakan tak memberi harapan
Semua hanya ilusi yg tak berkesudahan
Wonocolo, Surabaya
5 Juli 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi Eksistensi
PoetryMemuat tentang kumpulan puisi Reflektif-Filosofis yang muncul dari Perenungan penulis tentang eksistensi alam, jiwa manusia dan antropologi. "Melodi Eksistensi" memungkinkan kita untuk lebih mendalami pertanyaan-pertanyaan filosofis yang mendasar te...