(HARI PEMERIKSAAN)

10.7K 821 15
                                    

Seokjin dan Jisoo benar-benar menerapkan kedisiplinan dengan baik pada adik-adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seokjin dan Jisoo benar-benar menerapkan kedisiplinan dengan baik pada adik-adiknya. Tiap akhir pekan keduanya melakukan pemeriksaan rutin baik pada isi tas, catatan dan tugas adik-adiknya. Mulai dari Namjoon hingga Jungkook karena Lalisa baru tahun depan akan masuk taman kanak-kanak menyusul Jungkook.

Seokjin bertugas memeriksa Namjoon, Yoongi dan Hoseok di ruang tamu sedangkan Jisoo bertugas memeriksa Chaeyoung, Jennie, Taehyung, Jimin dan Jungkook di ruang keluarga. Kalian akan tau alasan mengapa mereka diperiksa ditempat berbeda setelah memulai pemeriksaan.

Seokjin menggeleng pelan, mengeluarkan puluhan amplop surat bernuansa pastel di dalam tas Yoongi. Sang empunya tas hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Aku lupa membuangnya hyung." dalihnya. Hoseok menatap tak percaya pada pemuda berwajah pucat itu, "Kau akan membuang semua ini hyung? Aku bahkan tak mendapatkannya satu pun. Kau harus bersyukur." Yoongi hanya tersenyum miring menanggapinya. Kalian tau sendiri kharismanya yang tak terbantahkan.

   "Kuliah dengan benar dan berhenti tebar pesona" Yoongi memutar bola matanya jengah. Ck, tanpa ia tebar pesona pun, wanita mana yang takan hanyut dalam pesonanya.

   "Berhenti tersenyum dan mengagumi dirimu" hentak Seokjin, sontak pemuda itu tersadar dalam lamunannya dan mengangguk malas. Sebelum ia mundur dari barisan, Hoseok sempat berbisik padanya, "Berikan satu padaku." dan ia di hadiahi satu jitakan dikepalanya. Ini sudah kali ketiga ia teraniaya. Sekali lagi ia akan dapat piring cantik.

Hoseok nampak percaya diri bahwa tak ada yang salah dengan tasnya, ia hanya bersedekap sambil terus tersenyum. Memperhatikan abang pertamanya tengah serius mengeluarkan semua isi tasnya. Seokjin mengangkat satu buku catatan, Hoseok mengernyitkan dahinya hingga Seokjin berkata, "Siapa Jeon Hana?" tamat sudah riwayatnya.

   "Jelaskan dengan jujur."

   "Aku mungkin salah memasukan buku hyung." kilahnya sambil terus tersenyum. Seokjin menatapnya, ia sudah hidup bertahun-tahun dengan adiknya yang satu ini, ia hafal betul mimik muka satu persatu adik-adiknya bila sedang menyembunyi kan sesuatu, "Kalau begitu hyung akan kesekolahmu dan mengembalikannya pada Jeon Hana." mata Hoseok sontak melebar, "Jangan hyung biar Hoseok saja!"

Yoongi kini ikut berbicara, "Dia bukan gebetan mu kan Hoseokie? Setau aku kau tak laku." ia berbicara dengan entengnya tanpa tau pemuda ber-title adiknya itu tertohok dalam. Kamu jahat Yoongi-ah!

   "Aku meminjamnya, untuk menyalin tugas" jelasnya pasrah. Yoongi menoleh pada Hoseok yang menunduk, "Memangnya ada yang mau meminjamkanmu untuk disalin tugasnya? Biasanya, perempuan apalagi pintar ia akan benar-benar menjadi pelit." dikata terakhir ia memberi tekanan dan mengalih kan pandangannya pada Namjoon yang sedari tadi menunggu dengan tenang.

   "Hya! Ada apa melihatku?!" Yoongi hanya tersenyum lebar, menampilkan deretan gigi putihnya. Hal yang hanya biasa ia lakukan bila mengejek seseorang. Namjoon mengalihkan pandangannya pada abang pertamanya, "Kalau tidak dipinjami, berarti Hoseokie mengambilnya diam-diam bukan hyung?" bagai tersambar petir di siang hari. Hoseok tertohok begitu dalam. Perasaan tadi Yoongi yang mengejeknya pelit? kenapa ia yang kena imbasnya?. Yah, perkataan Namjoon memang benar sesuai kenyataannya. Itulah mengapa ia takut bila Seokjin yang mengembalikan buku tugas milik Hana, dia akan dihajar habis-habisan dengan gadis itu. Dia bahkan lebih menyeramkan dari Jisoo kalau soal salin menyalin tugas.

FAMILY STORIES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang