Pagi ini suasana mencekam. Masalah Naeun, sang gadis impian Taehyung dan Jimin semakin menjadi-jadi. Taehyung yang semula sudah duduk di meja makan, bersama kakak serta adik-adiknya melengos pergi sambil membawa piring sarapannya ketika Jimin datang. Taehyung pergi ke dapur menghampiri Jisoo sambil menyodorkan piring sarapannya, "Masukan ke kotak makan saja noona, Taehyung akan memakannya disekolah nanti." wanita itu mengerutkan keningnya. Taehyung adalah salah satu prianya yang biasanya anti membawa bekal ke sekolah. Malu, katanya. Tapi sekarang? Ia malah menyuruhnya memasukan sarapannya kekotak makan. Ada yang aneh dengan prianya yang satu ini. Jisoo ingin bertanya, namun ia urungkan. Ia lebih memilih menuruti apa yang pria kecilnya itu katakan. Jisoo juga belum tau soal pertengkaran Taehyung dan Jimin. Ia hanya mendengar perdebatannya beberapa waktu lalu, dan Jisoo tak menganggap itu serius karena memang itu kerap terjadi baik diatara Taehyung dan Jimin atau adik-adiknya yang lainnya. Berbeda dengan manusia-manusia yang mengisi meja makan. Semua tatapan kini terpaku pada Jimin yang tengah menyantap sandwich nya dalam diam. Taehyung adalah anak yang tak bisa menyembunyikan perasaannya. Semua orang disana melihat jelas wajah kesal Taehyung saat Jimin datang beberapa waktu lalu."Ada apa kau dengan Taehyung, Jiminie?" Namjoon membuka suara, yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya sambil mengunyah makanan dimulutnya.
"Setiap pasangan pasti ada masa dimana mereka bertengkar seperti ini." Ucapan Hoseok sontak membuat beberapa pasang mata yang berada disana kini menatapnya, kecuali dua maknae yang sibuk saling menyuapi bak dunia milik berdua. Yoongi melemparkan buah anggur kearah nya, tubuh Hoseok menghindar dengan cepat, "Berbicara seolah kau punya pasangan saja." telaknya. Abangnya yang satu itu mulutnya benar-benar seperti wanita.
"Tae oppa dan Jimin oppa pasti bertengkar karena berebut kamar mandi. Seperti aku dan Chaeyoungie, itu biasa terjadi, yah kan oppa?" Jimin yang ditanya Jennie masih sibuk memakan sarapannya. Tak menghiraukannya. Jika Taehyung gampang ditebak, Jimin justru sebaliknya. Ia adalah aktor yang baik.
"Kau mandi seperti seorang model eonnie" gerutu Chaeyoung sambil mempoutkan bibir merah mudanya.
"Wanita harus bersih Chaeyoungie, kau ingin bau kuda seperti Hoseok oppa?." Jennie tak mau kalah. Sedangkan Hoseok sudah mengelus dada menyabarkan diri. Gak abang gak adek demennya menindas dirinya yang tampan ini, batinnya ternistakan.
"Kamu kira itu kamar mandi pribadimu?!" Chaeyoung masih belum berhenti. Jimin menatap heran kedua adiknya, kenapa jadi mereka yang bertengkar?
"Sudah-sudah." Yoongi menengahi. Begini nih keadaan ruang makan kalau Seokjin sedang dinas di luar kota dan Jisoo masih sibuk rapi-rapi di dapurnya. Pasti juga ucapannya takan didengar.
"Suka-suka eonnie dong!" tuh kan?
"Tidak bisa seperti itu dong!" Chaeyoung dan Jennie kini saling menatap tajam. Namjoon menatap ngeri pada garpu di masing-masing tangan kedua gadis mungilnya yang tengah tergenggam erat. Meski mereka takan saling menusuk, itu tetap mengkhawatirkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY STORIES (END)
RandomSepeninggal kedua orang tua mereka. Seokjin dan Jisoo memangku tanggung jawab sebagai yang tertua. Tak ada tanggung jawab yang lebih dari pada tanggung jawab mereka terhadap adik-adiknya. Begitulah apa yang mereka fikirkan. Ku suguhkan kisah mereka...