Hoseok, Namjoon dan Yoongi tertawa. Menertawakan perihal bagaimana dengan polosnya Jungkook bisa menyangka Seokjin telah menggantung Ailee dalam artian yang sebenarnya. Sedangkan para maknae line hanya saling menatap bingung, tak tau dimana letak kesalahan Jungkook karena mereka pun tak mengerti arti dari kata menggantung dalam artian lainnya.
"Mereka gila?" tanya Taehyung, yang lainnya mengangguk membenarkan. Si bocah kelinci senang, padahal tadi dia habis-habisan di bully oleh abang-abangnya karena kesalahan yang tak ia tau letak salahnya itu dimana. Jungkook tau dari awal dia memang tidak salah, abang-abangnya saja yang menjadikan ketuaan umurnya sebagai dalih untuk melemparkan kesalahan padanya. Dasar tua!
Jisoo menggeleng pelan melihat adik-adiknya saat ini terpecah menjadi dua kubu hanya karena berbeda pemahaman soal kata menggantung. Yang kecil tetap keukeuh pada artian sebenarnya sedangkan yang dewasa hanya menyangkal, takut untuk menjelaskan artian yang mereka maksud. Kalau dijelaskan pada adik-adiknya itu, bukannya tambah jelas malah akan menimbulkan kesalahpahaman lainnya, terkhusus Taehyung dan Jungkook. Bisa pecah kepala mereka meladeni keduanya. Teringat hal itu, Jisoo jadi beralih pada Seokjin. Abang tertuanya yang biasanya paling unggul soal tertawa itu kini hanya terdiam sambil asik memainkan ponselnya. Jisoo tau, permasalahan ini bukan hal ringan yang pantas ditertawakan.
"Ailee noona akan dijodohkan tapi Seokjin hyung masih enggan memberi kejelasan pada hubungan keduanya."
Dan tanpa Seokjin bicara atau ia menanyakannya pun, Jisoo tau apa penyebab dibalik enggannya sang abang untuk menjelaskan hubungan keduanya. Karena mereka, karena Seokjin tak ingin meninggalkan tanggung jawabnya sebagai abang tertua yang sudah berjanji untuk memastikan adik-adiknya tumbuh dengan baik.
******
Satu orang yang ingin sekolah, yang ribut satu rumah. Niatnya hanya membeli ransel untuk si bungsu. Chaeyoung yang ikut menemaninya meminta dibelikan. Sesampainya dirumah, Jennie mengamuk. Keduanya saling tarik menarik sampai satu dari tali ranselnya terpisah. Jisoo sengaja membiarkannya, kalau belum ada yang rusak mereka memang belum berhenti.
Taehyung dan Hoseok, menawarkan diri untuk membantu membereskan tempat pensil Lalisa. Kini yang terlihat bukannya membereskannya, keduanya malah asik mencoreti wajah masing-masing dan tertawa kencang.
Yang dewasa tak kalah membuat emosi Jisoo membuncah. Bagaimana tidak? Namjoon dan Yoongi malah perang mencabuti bulu kaki dengan label nama yang semestinya ditempelkan di atas buku.
Yang nampak waras hanya dirinya, Jimin serta Jungkook. Jimin dan Jungkook dengan menggebu menceritakan betapa menyenangkannya bersekolah kepada sang adik.
"Di sekolah kami punya dinding yang bebas untuk digambar saat nilai kami bagus. Kookie pernah menggambar wajah sangar Jisoo noona saat sedang marah, tapi ini rahasia." Jisoo memberengut. Rahasia katanya? Dia berbicara sekencang itu seolah Jisoo sedang tak memasang telinganya dan masih bilang itu rahasia?
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY STORIES (END)
AléatoireSepeninggal kedua orang tua mereka. Seokjin dan Jisoo memangku tanggung jawab sebagai yang tertua. Tak ada tanggung jawab yang lebih dari pada tanggung jawab mereka terhadap adik-adiknya. Begitulah apa yang mereka fikirkan. Ku suguhkan kisah mereka...