Pesanan Seyeon sudah tiba. Keduanya makan dengan lahap. Seyeon sempat diprotes Hoseok karena dia terlalu memesan banyak makanan. Namun, Seyeon tidak mengindahkan ocehan Hoseok padanya.
"Aku tidak mau tahu, makanan ini harus di habiskan," kata Hoseok.
"Tenang saja, ini bukan masalah," jawab Seyeon. Seyeon menuangkan cola kedalam gelasnya kemudian meminumnya. "Argh, cola memang yang terbaik. Oh, Hoseok-ah, coba ini, ada kejunya di dalam."
Hoseok menerima suapan potongan pizza dari Seyeon.
"Kau ini makannya besar sekali tapi kenapa aku tidak pernah melihatmu kelebihan berat badan?"
"Itu karena pencernaanku bagus."
Karena sedari tadi Hoseok tidak bisa mengalihkan pandangannya dari perut dan pinggang Seyeon yang terekspos. Saat dia memeluk gadis itu, pinggangnya kecil sekali.
"Pelan-pelan kau bisa tersedak," Hoseok membersihkan sudut bibir Seyeon yang terkena mayonnaise dengan ibu jarinya.
Keduanya menyelesaikan acara makannya sambil sesekali mengobrol dan saling menyuapi satu sama lain. Orang lain yang melihat mereka seperti ini akan mengira kalau Hoseok dan Seyeon adalah sepasang kekasih.
Sayangnya, mereka tidak terlibat dalam hubungan semacam itu. Mereka hanya teman yang saling membantu.
"Ah, perutku rasanya seperti akan meledak. Kenyang sekali."
Seyeon bersandar di kaki sofa. Sementara tangan kanannya mengusap perutnya.
"Hoseok-ah, cepat kemari."
Hoseok yang ada di dapur untuk membuang sampah pun kembali keruang tengah ketika Seyeon memanggilnya. Mereka baru selesai sepuluh menit yang lalu.
"Kau mau langsung tidur atau diam dulu?" tanya Hoseok.
"Masih sore," kata Seyeon.
Sore katanya.
Ini memang baru pukul sembilan malam.
"Kalau begitu, kau mau menonton film?"
"Tidak, aku mau tiduran. Duduklah di sampingku, aku pinjam pahamu sebentar."
Hoseok menurut saja, duduk bersila seperti yang Seyeon mau.
Seyeon mendesah nyaman ketika kepalanya menyentuh paha Hoseok. Meskipun sedikit keras, tak apa, dia ingin mengistirahatkan diri sebentar.
"Hoseok-ah?"
"Hm?"
Tangan kanan Hoseok dipakai untuk memegang ponsel. Sementara tangan kirinya dipakai untuk mengusap kepala Seyeon.
"Terima kasih."
Hoseok menunduk untuk lihat Seyeon dibawahnya, "Tiba-tiba?"
Seyeon menggeleng, "Aku memang harus mengatakannya padamu."
"Ya, lalu?"
"Aku mungkin tidak akan di sini kalau kau tidak mau menerimaku untuk tinggal bersama. Aku juga mungkin tidak akan bisa makan enak, tidur dengan nyaman dan ...,"
"Dan?"
"Dan tidak akan bersama denganmu seperti sekarang."
Seyeon menatap Hoseok. Keduanya saling menatap.
"Kenapa pembicaraannya mendadak serius?" kekeh Hoseok.
"Aku memang sedang serius."
"Seyeon-ah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Might Melt [Jung Hoseok] ✓
RomanceHoseok dan temannya yang seksi, Han Seyeon. WARNING! MATURE CONTENT! 21+ 7/12/2019 20/01/2020