Bagian 12.

819 99 6
                                    

Sebenarnya Hoseok itu pembohong yang andal. Jika menurut Seyeon dia bersikap biasa, itu salah besar. Dia tak bisa mengabaikan Seyeon. Setiap harinya, dia selalu memikirkan gadis itu. Di tempat kerja, saat makan, tidur, bahkan ketika gadis itu ada di depannya. Hoseok tak bisa untuk berpaling.

Mungkin terlalu cepat untuk Seyeon tapi tidak untuknya. Hoseok sudah memikirkan perasaanya ketika dia diputuskan oleh Hana. Hoseok bukanlah tipe orang yang mudah melupakan dan kembali jatuh cinta, tapi kebersamaannya dengan Seyeon meruntuhkan pondasi yang selama ini dibangun kuat oleh Hoseok.

Gadis itu terlalu menarik perhatian. Terlau berkharisma.

Seyeon selalu berkeliaran di sekitarnya dan Hoseok tak bisa untuk tidak peduli.

"Hoseok-ah, besok adalah hari terakhir pemotretan."

"Oke? Lalu?"

Keduanya sedang di ruang tengah. Duduk di atas karpet bulu yang lembut.

"Kau tak akan marah, 'kan?"

"Apa?"

Seyeon diam sebentar. "Aku sudah lama memikirkan ini."

"Beritahu aku."

Seyeon menarik napas dalam, "Aku berniat untuk menyewa apartemenku sendiri."

Hoseok menoleh dengan cepat, dia bahkan tak jadi minum cola. Jika itu dia lakukan, mungkin saja Hoseok akan tersedak.

"Apa?"

"Iya, kau jelas mendengarku."

"Tapi, kenapa? Apa karena persaanku padamu?"

Seyeon menggeleng ribut. "Tidak, bukan itu. Jauh sebelum itu."

Hoseok menatap Seyeon sedih, "Itu berarti kau akan pergi?"

Seyeon mengangguk. "Ya. Tapi, aku tidak akan meninggalkanmu, Hoseok. Kau masih bisa mengunjungi aku. Kapanpun kau mau."

Hoseok menunduk. "Tapi, siapa yang akan menjagamu?"

Seyeon tertawa, "Kenapa dengan pertanyaanmu itu?"

"Memang benar, jika kau tinggal sendiri tidak akan ada yang menjagamu, tidak ada yang merawatmu ketika alergimu kambuh, tak ada yang mengingatkanmu makan, kau bahkan tak bekerja? Bagaimana caramu menghidupi diri sendiri?"

Seyeon mendelik, "Kejam sekali, aku bisa mencarinya setelah aku mendapatkan apartemen yang aku mau."

"Tidak, aku tidak akan membiarkanmu pergi."

"Hoseok!"

"Kenapa? Kau bisa tinggal disini dengan nyaman tanpa gangguan. Aku bisa memenuhi kebutuhanmu."

"Justru itu, aku tak mau merepotkanmu."

"Sudah terlambat untuk itu."

"Aku tak mau terus bergantung padamu."

"Aku senang bisa diandalkan."

"Sudah terlalu lama di sini, aku harus pergi."

"Tidak akan kubiarkan."

"Jung Hoseok!"

"Han Seyeon!"

Seyeon mendesis, "Ugh, menyebalkan."

Gadis itu berdiri dari duduknya, tapi tangannya ditarik. Hoseok membawa gadis itu untuk duduk di pangkuannya.

"Mau ke mana?"

"Manjauh darimu."

Hoseok terkekeh, "Kau yakin bisa?"

"Kenapa tidak?"

Might Melt [Jung Hoseok] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang