Bagian 11.

835 103 3
                                    

"Seyeon, kau cantik."

"... kau seksiー

... indah, menawan."

Bisikan itu masih terdengar begitu jelasnya. Namun, Hoseok tiba-tiba datang dan mengacaukan semuanya. Ia datang dan menarik Seyeon menjauh dari Jimin. Sempat terjadi perdebatan antara Seyeon dan Hoseok sesaat lalu dan Jimin melihatnya. Jimin yang merasa hal ini konyol pun lantas memutuskan untuk pergi dan melupakan kejadian memalukan itu.

"Jimin, tunggu!"

Seyeon bahkan masih sempat untuk menahan Jimin supaya tidak pergi.

"Jimin, kau mendengarku, 'kan? Aku ingin kita kembali seperti dulu."

Hoseok berdecak, "Seyeon."

"Tolong, dengarkan aku kali ini. Jimin-ah, hubungi aku danㅡ"

"Seyeon, aku harus pergi." Jimin terlihat tidak suka suasana seperti ini. Dia juga tak suka melihat Hoseok, karena lelaki itu terus mengingatkannya dengan masa lalunya saat masih bersama Seyeon.

Sedikitnya merasa menyesal karena sudah menemui Seyeon. Karena Jimin merasa kecewa, rupanya Seyeon masih bersama Hoseok. Jimin tak tahu apa hubungan keduanya, itulah kenapa dia merasa marah juga.

"Hoseok kau mengacaukan semuanya!"

Seyeon menepis tangan Hoseok yang mencengkeram pergelangan tangannya dengan kasar. Lelaki itu menyeretnya setelah Jimin pergi.

"Kau ini apa-apaan! Kenapa kau berciuman dengannya? Di tempat umum seperti itu pula?"

"Apa masalahmu?"

"Kenapa kau bertemu dengannya?"

"Bukan urusanmu."

Seyeon melengos pergi.

"Kau berniat kembali padanya?"

Seyeon diam tak menjawab. Dia tidak mengindahkan Hoseok yang berusaha membuatnya berhenti.

"Hoseok, lepaskan aku."

Hoseok kembali mencengkeram pergelangan tangannya.

"Jawab aku, kau berniat kembali padanya?"

"Kalau iya kenapa?"

"Diaー"

"Kalau tidak juga kenapa?"

"Yak! Kau gila? Bukankah kau sudah berjanji untuk berhenti?"

Seyeon bungkam.

"Lalu untuk apa? Yang tadi untuk apa, Seyeon?"

Seyeon menatap Hoseok. Lelaki itu entah kenapa terlihat marah sekali. Terlihat tidak suka. Dengan itu, Seyeon menatap balik dengan sengit lelaki itu. Dia juga berhak marah!

"Iya, aku ingin kembali padanya, kau puas?"

Kerutan di dahi Hoseok menghilang. Raut wajahnya yang mengeras juga berubah. "Kenapa? Bukankah dia telah meninggalkanmu?" Hoseok menatap Seyeon dengan sendu.

"Aku tidak peduli, Hoseok." Seyeon meremat rambutnya. Terlihat frustasi. "Aku buntu, hanya dia satu-satunya orang yang bisa kupertaruhkan."

Hoseok mendengus, "Bagaimana denganku? Apa kau tidak memikirkanku? Seyeon-ah, kenapa kau tidak hidup dengan baik saja?"

"Apa maksudmu?"

"Jangan kembali padanya."

"Hoseok-ah, kau tak mengerti."

"Lalu katakan padaku. Apa maumu? Apa aku tak cukup untukmu? Apa selama ini aku tak baik untukmu? Se-seyon-ah, aku pikir aku telah jatuh padamu."

Seyeon menatap Hoseok tak percaya, dia menggelengkan kepalanya sambil tertawa sumbang, "Kau apa? Hoseok-ah, kau bercanda? Kau tiba-tiba datang, menyeretku menjauh, kau katakan aku tak boleh pergi, sebenarnya apa maksudmu?"

Might Melt [Jung Hoseok] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang