Bagian 9.

787 97 2
                                    

Jalang ...

Seyeon mendengus. Apa begitu terlihat? Apa dia seperti itu?

Haruskah Seyeon membenarkan?

Ya. Itu benar. Dia memang jalang!

Tapi, untuk tamparan itu, dia tak terima. Harga dirinya telah jatuh saat ia dipermalukan di depan banyak orang. Dia tak terima itu.

"Seyeon-ah!"

Hoseok memegang bahu Seyeon, menariknya untuk berbalik.

"Han Seyeon!"

"Lepaskan aku!"

"Yak!"

"Kenapa kau mengukutiku? Pergi!"

"Kau terluka."

Seyeon mendengus, "Kenapa kau memikirkan aku? Seharusnya kau kejar dia, bodoh! Kejar dia dan jelaskan semuanya!"

"Seyeon-ah, lupakan apapun yang dia katakan padamu."

Bukan waktu yang tepat untuk Hosoek mengatakan hal itu.

"Apa kau berusaha menghiburku sekarang?"

"Tidak, tapi kauー" tangan kanan Hoseok terulur untuk menyentuh pipi Seyeon yang merah. Tamparan itu meninggalkan bekas.

"Sudahlah, Hoseok. Aku pantas mendapatkannya."

Seyeon melepas tangan Hoseok di pipinya.

"Jangan membuatku terlihat menyedihkan."

Lalu Seyeon pergi, berjalan menjauhi Hoseok.

"Kau mau ke mana?"

Gadis itu memberhentikan taksi.

"Seyeon-ah." Hoseok kembali menahannya.

"Lepaskan aku."

"Aku bertanya padamu."

"Bukan urusanmu! Ke mana pun aku pergi itu bukan urusanmu. Sekarang lepaskan tanganmu dariku dan biarkan aku pergi."

"Han Seyeon."

"Hoseok-ah, kumohon. Berada dekat denganmu membuatku terlihat buruk."

Untuk beberapa saat, keduanya saling menatap. Perlahan, Hoseok melepas genggaman tangannya di lengan Seyeon meski tak mau. Membiarkan dia pergi entah ke mana seperti yang Seyeon mau.

.
.
.


Seyeon tak punya tujuan.

Hidupnya memang tak pernah memiliki tujuan.

Dia tak punya aturan di hidupnya. Seenaknya, bar-bar, urakan, dan ... jalang. Dia memang seperti itu. Tapi, dia ingin menyangkalnya juga, apalagi dengan perlakuan Hana padanya.

Seyeon seperti dituduh melakukan kesalahan besar yang ia sendiri tidak lakukan.

Hana adalah temannya dan Seyeon masih memiliki harga diri hanya untuk mengkhianati temannya itu.

Saat Hoseok dan Hana masih bersama, dia juga tengah menjalin cinta dengan Park Jimin. Meskipun pada akhirnya Jimin mengetahuinya yang tinggal bersama Hoseok.

Ah, rasanya Seyeon ingin memaki saja.

"Nona, haruskah saya berbelok? Atau tetap lurus? Kemana tujuan Anda?"

Seyeon tak tahu.

"Lurus saja. Akan saya beritahu tempatnya." Kata Seyeon pada akhirnya.

Ke mana dia harus pergi?

Might Melt [Jung Hoseok] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang