Bagian 8.

819 102 3
                                    

Seyeon berlari kecil di koridor rumah sakit. Dia harus cepat menemui Dawon yang mungkin saja sedang terpukul. Seyeon harus segera ada di sana untuk menenangkannya.

"Eonnie!"

Di sana ada Hoseok yang sedang menenangkan kakaknya. Seyeon menghampiri keduanya dengan napas tersengal.

"Eonnie, kau baik-baik saja?"

"Seyeon-ah..."

Tangisnya semakin pecah ketika Seyeon memeluk dirinya.

"Bagaimana keadaannya?"

"Aku tidak tahu."

Seyeon menatap Hoseok yang ada di belakangnya. Inginnya bertanya tapi tak tahu apa yang ingin ditanyakan. Jadinya Hoseok hanya menggumamkan kata apa dengan gerakan bibir tanpa suara.

"Tenanglah, semuanya akan baik-baik saja. Duduklah dulu."

Seyeon membawa Dawon untuk duduk di kursi yang ada di sana.

Mereka tengah berada di ruang gawat darurat. Tempat di mana ada Namjoon di dalam sana.

Saat sedang menenangkan diri, sekitar 20 menit menunggu. Seorang dokter dan dua perawat keluar dari sana.

"Apa kalian keluarga dari pasien?"

"Iya," Dawon menjawab dengan cepat.

"Apa yang terjadi dengannya? Apa semuanya baik-baik saja dokter?"

Dokter itu tersenyum, "Pasien baik-baik saja. Hanya saja kami harus menjahit luka di kepalanya, selain itu tidak ada luka serius."

Seyeon dapat melihat kelegaan di wajah Dawon, dia jadi ikut senang mendengarnya.

Dokter dan perawat itu pamit pergi. Namjoon akan dipindahkan ke ruang rawat.

"Eonnie, sebaiknya kau melihat keadaannya."

Dawon mengangguk. Seyeon dan Hoseok mengantarkan Dawon untuk menemui Namjoon. Ketika tiba di sana, Namjoon terbaring di ranjang.

Dokter bilang, dia pingsan dan sempat trauma. Tapi, selain itu Namjoon baik-baik saja. Tidak ada luka serius.

Dawon menangis lagi dan dengan cepat menghampiri Namjoon. Duduk di sampingnya.

"Namjoon-ah," suaranya bergetar.

Seyeon jadi ingin ikut menangis. Dia tidak tega.

"Eonnie..."

Tangan Seyeon ditahan oleh Hosoek saat gadis itu hendak menghampiri Dawon. Ketika menoleh, Hoseok menggelengkan kepalanya.

"Ikut aku."

Seyeon dibawa pergi.

"Kau mau bawa aku ke mana?"

"Ke mana saja, menjauh dari kakakku."

"Tapi Hoseok, aku harus menemaninya, dia sedang bersedih."

"Jangan jadi pengganggu, biarkan kakakku berdua saja degan Namjoon hyung."

"Yak! Itulah alasanku datang, aku harus ada di sampingnya."

"Jangan berteriak, bodoh. Ini di rumah sakit."

Seyeon mendelik tak suka.

"Yakinlah kau akan diacuhkan olehnya. Dia hanya akan fokus dengan Namjoon hyung."

"Lalu kau akan membawaku ke mana? Bukankah kau juga harus bekerja?"

Hoseok mendengus, lalu menjawab dengan santai. "Tidak, aku sudah menyerahkan pekerjaanku kepada anak buahku karena insiden ini."

Might Melt [Jung Hoseok] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang