Bagian 4.

954 110 4
                                    

Seyeon terlihat begitu semangat memilih gaun yang akan dikenakan untuk malam ini. Dia setuju untuk menjadi model, memamerkan pakaian hasil rancangan Dawon. Dia mau melakukannya daripada harus diam tak melakukan apa pun.

"Oh, apa ini?" gumam Seyeon.

Seyeon menarik salah satu kaos berwarna putih, kaos crop-t dengan gambar kepala unicorn di tengahnya.

Ah, kaos ini, sudah lama sekali. Sudah lama dia tidak memakainya.

Dalam hati dia berniat untuk memakainya nanti. Tapi sekarang dia mau pakai gaun. Kaos itu dia lempar, pilihannya jatuh kepada sebuah gaun berwarna merah.

"Han Seyeon, kau cantik sekali apa yang harus kau lakukan, hah?"

Di depan cermin dia pakai gaun itu. Melihat pantulan tubuhnya di sana. Gadis itu kemudian tertawa, menertawakan dirinya yang begitu lucu karena bicara sambil memuji diri sendiri.

Gaun itu telah selesai dikenakan, tapi dia kesulitan saat hendak menarik zipper yang ada di belakang punggungnya.

Seyeon menggerutu, dengan sebal dia melangkahkan kaki keluar kamar.

"Hoseok?" serunya keras. "Hoseok-ah!"

Seyeon berteriak sambil berlari kecil.

"Oh, Hoseok."

Seyeon menahan lelaki itu saat melihatnya berjalan ke arah dapur.

Hoseok baru pulang 15 menit yang lalu. Seyeon awalnya malu untuk bertanya, tapi setelahnya dia merasa tidak perlu seperti itu.

"Ada apa? Kenapa berlarian seperti itu?"

"Bantu aku, naikan resleting gaunku."

Seyeon membalik tubuhnya membelakangi Hoseok.

"Apaan ini? Kenapa kau pakai gaun?"

Hoseok melengos pergi, tanpa perdulikan Seyeon.

Dia heran juga kenapa gadis itu sudah rapi.

Biasanya Seyeon hanya akan menoton tv, rebahan, ridur, makan dan merecoki Hoseok.

"Hoseok, kenapa malah pergi?"

Seyeon menghentakan kakinya sebal, bibirnya dimajukkan, lalu mengekori Hoseok di belakang.

"Kau mau ke mana?" tanya Hoseok tanpa minat.

"Aku harus pergi. Aku ada janji dengan Dawon eonnie."

"Apa? Kakakku?"

"Iya, sudah jangan banyak tanya, cepat bantu aku."

Seyeon kembali membelakangi Hoseok. Lelaki itu sempat berdecak lidah, meskipun pada akhirnya dia mau membantu Seyeon.

"Kau tidak pakai bra lagi?"

Plak! Hoseok menampar pelan punggung Seyeon.

"Aw! Hoseok!" pekiknya kencang. "Kenapa memukulku seperti itu!"

Hoseok mendelik.

"Aku bertanya padamu kau mau kemana?"

"Kan sudah ku bilang aku ada janji dengan Dawon eonnie."

Seyeon berlalu pergi meninggalkan Hoseok untuk kembali ke kamarnya setelah urusannya selesai.

"Ada urusan apa kau dengan kakakku?" Hoseok bertanya sinis.

Hoseok pun mengikuti Seyeon. Dia sampai melupakan tujuannya untuk membuat ramen.

"Aku bekerja untuknya."

Might Melt [Jung Hoseok] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang