8. Wake Up

94.3K 10K 1.9K
                                    

Halo sayang, vote ke berapa nih? 🤸‍♂️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo sayang, vote ke berapa nih? 🤸‍♂️

akhirnya aku comeback lagi, kangen banget sama Jimin 🥵🥵🥵 maaf kalau ini gak panjang, yg penting ada asupan ya, soalnya besok ku udah hrs ke Bandung tp ku sayang Hacin, ku kangen Jimin jd bela belain bawa laptop 🤸‍♂️🤸‍♂️😘😘😘

Jangan lupa komen recehnya syg 💋💋👅👅🤸‍♂️🤸‍♂️

.
.
.


Jimin tidak mengerti.

Apa yang sebenarnya terjadi pada Lyra?

Semalam setelah kejadian di kamar mandi, Lyra bilang dia tidak mau makan dan langsung tidur. Dia bilang dia sedang tidak bernapsu untuk makan. Lyra menyuruh Jimin makan sendiri. Jimin sempat bertanya, kenapa tidak napsu makan? Apa mungkin Lyra hamil? Tapi, Jimin malah mendapatan lemparan bantal di wajahnya. Memang mulut Jimin ini susah sekali dikendalikan, tidak mungkin juga Lyra membiarkan dirinya hamil semudah itu.

Jimin tahu bagaimana Lyra melakukan suntik untuk mengontrol rahimnya. Jimin tak sengaja melihat kartu rutin untuk menyuntik sebulan sekali, itu terjadi saat Lyra menyuruh Jimin untuk mengambilkan cat kukunya dalam tas, Jimin menemukan kartu kontrol itu. Sudah tiga kali rutin melakukan suntik, kalau dihitung-hitung, Lyra terlihat seperti melakukan suntik baru ketika dia dekat dengan Jimin.

Berarti, itu artinya Lyra belum pernah melakukan kontrol rahim sama sekali untuk mencegah kehamilannya? Itu artinya, Lyra memang tidak pernah melakukannya dengan siapa pun? Selain Jimin?

Jimin ingin menepuk jidatnya sendiri kala memikirkan itu. TENTU SAJA! Bukannya Jimin sendiri yang melihat darah perawan itu keluar mengotori kain putih dari seprainya.

"Sayang, sampai kapan kau mau tidur, hm?" Jimin sangat sengaja meletakkan kakinya di atas perut Lyra, sementara jari tangannya usil menari di area pipi Lyra yang selembut adonan roti itu.

Lyra menyingikirkan tangan Jimin, dengan mata yang masih memejam, dia seperti orang yang tidak tidur selama tiga hari, tidak ingin diganggu oleh apa pun.

Jimin tidak menyerah, tangannya yang semula dilempar kembali lagi, menuju dagu dan sedikit bermain dengan leher. "Apa yang di kamar mandi tadi malam terlalu melelahkan bagimu, hmmm..." Jimin bahkan dengan nakalnya mendekat untuk memberi tiupan kecil di dekat telinga Lyra.

"Jim... menjauhlah..." gumam Lyra dengan suara paraunya, sembari mendorong kepala Jimin, matanya masih tertutup.

Pria itu menghela napas, kali ini dia agak kesal. "Lyra! Harusnya kau yang membangunkanku, dengan banyak ciuman, perjanjiannya seperti itu. Kenapa jadi aku yang merayumu?" protes Jimin, rencana untuk memandangi Lyra tidur sama sekali tidak ada dalam daftar tujuannya hari ini.

HOW TO BE YUHN JIMIN'S WIFE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang