Mengapa aku mengetik ini? 😐
harusnya kan gak boleh, harusnya kan bulan ini vakum 😭😭😭
Kenapa jariku malah mengetik sendiri ☹️📏 ada yang tau kenapa?! Ayo jelaskan!!!!
tauk ah, aku bucin, aku diam 😐
Kalian kok masih baca juga? Vote ke berapa neh 🤭
happy reading!
Siapkan jantung 😌👌
.
.Lyra melangkah dengan tegang menuju tempat di mana Jimin berada.
Ada sebuah perasaan penuh dalam dadanya yang sulit dijabarkan dengan kata-kata. Penerbangan dari Korea itu langsung ia tempuh menggunakan jet pribadi milik salah satu teman Jimin untuk menuju ke Rusia sendirian. Tidak terpikirkan bahkan olehnya sedetik pun untuk memberi tahu orang tua Jimin.
Tidak sedetik pun.
Lyra bahkan belum melepas jaket kulit beratnya saat ia datang dengan sepatu hak tingginya yang lantang membentur lantai. Dia tidak memperdulikan orang-orang yang menyambutnya. Tatapannya hanya fokus tertuju pada satu pintu, yang dibukakan untuknya oleh seorang penjaga di sana.
Lyra memasuki pintu itu dan hal yang pertama yang ia lakukan adalah,
melayangkan sebuah tamparan di pipi Jimin.
"Kenapa kau tidak mati sungguhan saja?!" Lyra benar-benar emosi saat melihat Jimin yang malah berdiri dan tersenyum membuka tangannya lebar saat Lyra datang.
Semua ini hanya akal-akalan Jimin saja agar Lyra datang.
Jimin pun tidak menyangka reaksi itu, pria itu memegangi pipinya yang terasa panas. Pertama kalinya dalam hidup, dia ditampar oleh seorang wanita. Tamparan yang begitu keras, sampai membuat Jimin membuka sedikit mulutnya, memastikan rahangnya tidak bergeser karena tamparan Lyra.
"Seharusnya kau bilang kalau yang terkena hanya lenganmu saja, dan ternyata itu hanya peluru dari pistol untuk latihan menembak saja!"
Lyra benar-benar geram.
Bahkan dinginnya AC di kamar luas dan mewah ini tidak mampu untuk meredam kobaran kemarahan di hatinya.
Marah sekali, dia tidak mengerti bagaimana Jimin bisa melakukan hal ini. Mendramatisir semuanya, agar dia datang ke sini. Padahal itu hanya luka kecil, dan peluru yang mengenai lengan Jimin adalah peluruh yang dilesatkan secara tidak sengaja oleh arena latihan menembak yang dekat dengan lapangan golf tempat Jimin bermain.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW TO BE YUHN JIMIN'S WIFE?
FantasySejak kecil, Yuhn Jimin jarang sekali menghadapi kesulitan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Dia selalu punya cara dan ide untuk mendapatkan segalanya. Terlahir dari keluarga kaya raya mungkin menjadi salah satu faktor pendukungnya. Semesta m...