"Kalau kau pergi besok, siapa yang menjaganya?" Jimin bertanya saat membaringkan tubuhnya ke ranjang.
Lyra berjalan kembali ke meja riasnya."Ibumu pasti sangat senang, aku akan mengantarknya ke sana pagi hari." Lyra mengambil sebuah tas yang berisi rangkaian skin care rutinnya.
Jimin menghela napas, dia sepertinya tidak bisa menahan Lyra untuk pergi. "Kalau bisa jangan sampai larut malam."
Lyra duduk di dekat Jimin yang berbaring di ranjang, Lyra menepuk pahanya, mengintruksikan agar Jimin meletakkan kepalanya di tempat Lyra.
Jimin sebenarnya sedikit heran, jarang sekali Lyra menawari seperti ini. Istrinya itu masih punya gengsi yang tinggi, setiap kali Jimin menyinggung perihal power point yang dibuat Lyra, wanita itu langsung marah, tidak mau diungkit.
"Kau mau apakan wajahku?" tanya Jimin setelah dia meletakkan kepalanya di paha Lyra dan melihat wanita itu mengeluarkan botol-botol skincare dari dalam tasnya.
"Aku risih melihat wajahmu kotor sekali, komedomu juga banyak." Lyra menuangkan cairan pembersih wajah untuk dimulai diratakan ke wajah Jimin.
Jimin memejamkan matanya, menikmati usapan tangan lembut Lyra di wajahnya. Jimin tak bisa menahan senyumnya. "Kau jadi makin tak malu menunjukkan perhatianmu padaku," goda Jimin.
Lyra memutar bola matanya. "Aku melalukan ini agar mataku tidak sakit saat melihat wajahmu yang kusam itu."
Bukannya tersinggung, Jimin malah tertawa pelan. "Wajahku tidak pernah kusam, jangan sembarangan. Kau pikir aku tidak perawatan setiap bulannya? Kau tahu sendiri, aku punya jadwal pergi ke salon untuk----,"
"Mulai sekarang tidak usah ke salon lagi, biar aku saja."
Jimin membuka matanya, menatap wajah Lyra. "Kenapa?"
"Hasil garapan mereka jelek sekali, wajahmu tetap kusam."
Lama Jimin berpikir tentang maksud Lyra, baru ia menyadari sesuatu. "Ah, kau cemburu, ya? Wajahku di pegang-pegang oleh therapist cantik?"
Lyra menaikan satu sudut bibirnya. "Jangan terlalu percaya diri."
Tapi, Jimin malah tersenyum puas, dia tahu sekali karakter Lyra. Mau dipaksa mengaku bagaimana pun, Lyra tidak akan pernah bilang jika dia cemburu.
Tidak ingin berbedat di malam yang cukup tenang ini, Jimin kembali memejamkan matanya, menikmati bagaimana Lyra merawat wajahnya, memberi sentuhan-sentuhan yang sebenarnya sangat lembut, dibarengi dengan pijatan ringan di bagian kening, tulang hidung dan rahang, penuh perasaan hingga membuat Jimin mengantuk sendiri.
Masih penasaran banget gak sih? Masih belum puas?Masih pengen tahu siapa target Lyra?
Gimana nasih Vee?
Nama anak Jimin?
Mau moment Jimin-Lyra lebih banyak lagi?
Gimana nasib aprochildnya Vee?
Gimana Jimin kalau ketemu Lavender?
Dan apakah setelah itu udah gak ada masalah lagi? Eits siapa bilang, masih ada satu konflik lagi loh di versi novelnya!Yaps! Jadi, kalian udah pada banyak yang tahu kan kalau HTBYJW bakal terbit jadi novel? Yaps! Pre-Ordernya akan dimulai 8-14 Desember di Shopee.
Apa sih bedanya novel dan wattpad?
tentu ada proses revisi, extra 10 chapters tambahan, dan lebih banyak bonus lain untuk kamu yang ikut PO. Khusus yang ikut pre-order, akan tersedia paket untuk mendapatkan merch set, dan salah satunya yg menarik adalah Booklet yang berisi Side Story dari cerita Vee dengan sosok wanita yang sering dia lukis itu.
Jadi, aku rekomen Hacin untuk ikut PO, jangan sampai kehabisan ya, pantengin juga Instagram howseries.project untuk info lebih lanjut.
Anyway, Hacin suka cover yang mana? Kiri atau kanan? boleh vote yah 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW TO BE YUHN JIMIN'S WIFE?
FantezieSejak kecil, Yuhn Jimin jarang sekali menghadapi kesulitan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Dia selalu punya cara dan ide untuk mendapatkan segalanya. Terlahir dari keluarga kaya raya mungkin menjadi salah satu faktor pendukungnya. Semesta m...