16. The Night is Still Young

111K 8.5K 3.6K
                                    

Halo Hacin 🤔🤔

kalian baca ini jam berapa?

SINI ABSEN DULU YANG SUKA NGATAIN 10cm!!?? Mana nih?! Sampe bawa-bawa di lapak sebelah 😒😒😒😒

btw

Siapa nih yang kotanya diliburkan karena corona? Semoga cepat selesai ya wabah ini 😣

Anyway, bab ini contain mature scene, aku gak tau ini halus apa gak, tapi aku udah coba halusin dan gak frontalin. Tlg yang bukan usianya jangan baca bab ini, skip aja.

Jangan contoh adegan ini kalau belum usianya dan belum waktunya😒

You've been warned ya 😐

Apa yang ada di sini tdk ada kaitannya dgn BTS Jimin, kalau kalian terganggu boleh bayangin visual lain.

This is Yuhn Jimin, not Park Jimin, this is Jeon Lee Ra not Yiren.

all this scene just a fiction. Please be wise in reading something 💜

.
.
.








"Hamili aku sekarang juga."


Kalimat itu cukup untuk membuat Jimin tersentak, terlebih saat jari-jari tangan Lyra yang dihiasi kuku menghilat itu tengah bermain di bahunynya, menari di tulang lehernya, menuju ke kancing teratas Jimin untuk membukanya perlahan.

Hal yang membuat Jimin menatap Lyra tajam dan langsung mendekap tangan Lyra di dadanya yang sedang dalam perjalanan membuka kancing kedua.

"Hey, kau mengejekku, ya?"

Jimin yang tadinya tegang sekali dan siap menunggu Lyra menyelesaikan rangkain perawatan wajahnya malah jadi sinis karene mendengar kalimat Lyra barusan.

"Mengejekmu? Untuk apa?" tanya Lyra yang mendadak heran, sekaligus agak malu karena Jimin menjadi merubah atmosfir di antara mereka.

"Aku kan mandul, kenapa kau memintaku menghamilimu? Kau benar-benar mengejekku."

Ah, itu dia. Jimin tersinggung.

Lyra terkekeh tiba-tiba, tapi dia buru-buru melunturkan eskpresinya ketika melihat wajah sedih dan putus asa Jimin. Ya ampun, wajah itu bukan seperti Jimin yang biasanya. Sepertinya ini benar-benar titik lemah Jimin.

Lyra lantas menarik napas, lalu menyentuh sisi pipi Jimin. "Jim, aku tidak mengejekmu..." Ibu jari Lyra mengusap bagian bawah mata Jimin. "Jangan cepat tersinggung," Lyra menyentuh bibir bawah Jimin yang seperti agar-agar dan memainkannya. "Kau jelek sekali kalau cemberut seperti ini."

Jimin menarik napas lalu menyingkirkan tangan Lyra yang semula memainkan bibirnya. "Aku mana pernah jelek?"

"Jim, kau tidak tahu, ya? Setiap kali kau bangun tidur, kau itu jelek sekali. Wajahmu berminyak, bibirnmu terkadang membesar, matamu yang sipit itu semakin tenggelam. Kau seperti orang yang abis dipukuli. Itu kenapa aku malas sekali menciummu saat bangun, seperti perjanjian sialanmu itu."

"Bukannya itu terlihat seksi?" Jimin yang percaya diri itu sudah kembali lagi, dia tersenyum angkuh sambil mendekatkan dirinya lagi pada Lyra.

HOW TO BE YUHN JIMIN'S WIFE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang