CHAPTER 3(Pdkt apakah semanis gula?)

15.4K 416 15
                                    

-Aku takut,suatu saat nanti saat kamu sudah memberikan hatimu hanya untukku dan kamu mengira aku pun begitu,tapi hatiku masih memilihnya,aku tak mau menyakiti orang lain sedangkan aku nantinya adalah seorang dokter,bukankah tugas dokter menyembuhkan?bukan menyakiti-

**

Disinilah kami duduk di bangku milik pedagang nasi goreng yang  ditemani suara wajan abang nasi goreng yang nyaring lalu mobil lalu lalang,angin yang berhembus sekali kali menerpa rambutku dan darren

Sungguh saat saat seperti ini tak pernah aku rasakan sebelumnya,tapi dengannya ia mengajakku melakukan suatu yang tak pernah aku rasakan,aku sedari tadi sedang fokus memperhatikan mobil motor yang lewat tak aku sadari ada sepasang mata yang sedari tadi memperhatikanku lekat,aku menoleh sebab tersadar,tapi aku sepertinya memergoki orang yang sedang curi curi pandang,aku ikut menatapnya lekat aku perhatikan setiap pahatan tuhan di wajahnya SEMPURNA! sungguh indah ciptaanmu tuhan! Tapi! Kenapa sekarang aku yang sedang curi pandang dengannya,aku buru buru mengalihkan pandangan ke segala arah lalu ia mulai bersuara.

"Cilla,apa saya boleh bertanya sesuatu kepada kamu?"ujarnya sambil fokus kedepan

"Iya kak tanya aja".ujarku sambil mencoba mengganti nama panggilan

Ia langsung menatapku "apa kamu pernah pacaran?".ujarnya sambil menatapku

"Hm,gapernah,kalo kakak sendiri?".ujarku sambil mengingat ingat.

"Saya juga".ujarnya sambil menarik nafas.

"Pantas dia tak pandai memulai"

"Kalo jalan sama cewe pernahkan ya?"ujarku hati hati

"Pernah".ujarnya datar

"Kapan".ujarku hati hati lagi

"Ini sekarang sama kamu".ujarnya datar sembari melirik kearahku

Dheg..dheg.. tiba tiba saja jantungku kaget,apa aku serangan jantung ya?
Aku tak tahu mengapa jantungku tiba merdetak cepat.Tiba tiba suara abang nasi goreng menyadarkanku pada lamunanku.

"Mas,mbak ini nasigorengnya".ujar abang nasi goreng sambil memberikan dua piring untukku dan dia.

"Terima kasih"ujarku tapi aku merasa janggal karena disebelah sana juga mengatakan hal yang sama.

"Aduh,jawabnya aja barengan pertanda ini"sahut abang nasigoreng lalu berjalan pergi disusul cengengesannya

Aku hanya diam,toh dia juga sama kami saling tak membuka suara selain dentingan sendok dan piring yang bersahutan.

Aku kembali memulai membuka suara.

"Apa kakak pernah merasakan jatuh cinta?".tanyaku padanya yang sedang sibuk mengunyah nasigoreng

"Uhukk uhukk".ia sontak terbatuk sebab pertanyaanku

"Aduh,ini kak minum".ujarku panik sambil mencari gelas berisi es teh disampingku

Karena aku yang terlalu terburu buru dan panik aku tak sadar jika tanganku  kini telah berada di dekat bibirnya dan aku juga sudah menghapus jarak diantara kami.Aku menatapnya yang kini juga menatapku kami bertatapan lama sekali sampai suara langit dan gemuruhnya menyadarkan kami dari buaian sepasang mata indah miliknya.

My Doctor is My Husband(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang