CHAPTER 2 (Pertemuan)

17.8K 504 7
                                    

-Tolong berilah aku kehangatan disela  dinginya kamu-

Jam 11:00

Disinilah aku, duduk di depan meja rias sambil berdandan seperti kata mama kemarin,aku juga memilih pakaiian formal seperti kata mama kemarin,intinya semua yang mama bilang kemarin,aku memilih milih pakaiian mana yang kirannya cocok aku kenakan hari ini.

Aku memilih baju kasual seperti biasa,tapi tiba tiba mama datang ke kamarku
"astaga cilla,sebaiknya kamu pakai baju yang sedikit feminim dong"ucap mama sambil membuka lemari bajuku

"Nah yang ini aja coba kamu pakai."ujar mama sembari membolak balik dress berwarna putih itu.

"Oke".ucapku sambil mengambil dress tersebut dari tangan mama

"Mama dan papa tunggu dibawah kalo udah selesai turun ya sayang".ucap  mama sambil menyambar pipiku

"Iya mam".kataku sambil mengulum bibir.

Aku sempat merasa malas sekali akan hal ini,kenapa tidak kak Resti saja yang menikah dengan laki laki itu,kak Resti jauh lebih cocok dengannya umur mereka juga terbilang sepantaran,apa maksud dan tujuan mama papa ingin mengenalkanku dengan dia.

Beberapa menit kemudian..

klotak..
   Klotak...

"Ma..pa..".ujarku sambil perlahan menuruni tangga.

"Astaga sayang,anak mama cantik sekali,pasti pria itu akan langsung terpikat olehmu".ujar mama memujiku yang baru turun dari tangga

"Yuk,berangkat sekarang saja".ujar papa tersenyum sembari merapikan jas hitam yang ia pakai

Aku pun bergegas menyusul papa dan mama yang telah terlebih dahulu pergi.

Dimobil mama dan papa hanya membahas seputar pertemuanku dengannya nanti,mama bilang dia baru berusia 21 tahun tapi telah menyandang gelas dokter,mama juga bilang dia ikut program ekselerasi(sekolah yang hanya 2 tahun) saat ia SMP dan SMA maka dari itu ia bisa semuda itu,bisa kita bayangkan sejenius apa calonku itu,yah walau harusnya aku bahagia,tapi entah mengapa rasanya perasaan bahagia tak bisa datang saat ini,jika belum mengetahui seperti apa dia.

Sesampainya di lestoran tempat pertemuan.

Disinilah kami duduk menunggu tamu agung yang sebentar lagi datang,tapi tiba tiba aku ingin buang air kecil.

"ma,pa, cilla ke kamar kecil dulu ya,kebelet nih".ujarku sambil mengernyitkan mata.

"Iya,jangan lama lama nanti tamunya keburu dateng."ujar mama sambil tersenyum

Aku pun bergegas ke kamar kecil di ujung dekat pintu keluar,aku bergegas menuntaskan keinginanku tadi.beberapa menit kemudian aku sudah menyelesaikan hal tersebut,aku langsung pergi ke meja orangtuaku harap harap si tamu kehormatan belum sampai,Tapi saat aku buru buru keluar tiba tiba tubuhku tersentak sesuatu benda yang tinggi,karena orang tersebut tinggi aku hanya melihat bahunya,ia memakai jass berwarna cream.

"Ah,mas,om,pak,kak,maaf,sorry saya gasengaja".ujarku panik

"Kalo jalan jangan buru buru mbak lain kali"ujarnya dingin

aku yang masih menunduk dibuat kaget karena suaranya sangat familiar ditelingaku,aku lekas mendongakkan kepalaku melihat siapa yang bahunya aku tabrak tadi"loh,pak Darren??"ucapku sambil membulatkan kedua mataku

"kamu?ngapain kamu disini?"ujarnya panik

"S-saya ikut orangtua saya menemui rekannya"jawabku gugup

"Jangan bilang kamu anak pak  Mario??".ujarnya menerka nerka

"I-iya pak ,mario adalah papa saya"ujarku takut

My Doctor is My Husband(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang