Hari ini adalah hari pertamaku setelah libur semester dan ini hari yang membosankan untukku".
Waktu itu menunjukan sudah pukul 09.00 wib yang menandakan aku sudah sangat terlambat menuju kampusku, tapi aku suka sekali melakukan hal ini karena jarak kampus dari rumahku itu bisa terbilang sangat dekat dan bahkan tidak membutuhkan waktu yang lama.
"sesampainya dikampus aku terkejut akan sosok pria yang tanpa sengaja menghentikan langkahku lalu memasang muka kesal padaku.
Kemana saja gadis bawel sudah aku cari keseluruh sudut kelas sastra"ungkap deren " (sambil mengulurkan tangan). Hmmm aku masih saja menghela nafas sisa berlari dari rumah menuju kampus.
Apaan sih kamu baru juga sampai dikampus sudah diajukan pertanyaan aneh'ujar angela'
Aku ingin meminta buku satra yang aku pinjam kan kepada sahabatmu itu (sarah) beberapa hari yang lalu.
Ups dalam benakkku sungguh sangat mengesalkan didatangi oleh cowo kutu buku yang standar saja bagiku tapi kalau menatap matanya aku jadi lupa berasa didatangi malaikat tak bersayap, aduuh apaan sih masih bisa memiliki fikiran seperti ini.
Maaf deren aku lupa kasih tau kalau sarah lagi sakit jadi dia menitipkan buku itu untuk aku berikan sama kamu.Kamu pikir aku gak membutuhkan buku itu? Dasar cewe aneh udah tau diberi amanah eh malah sengaja lupa'
Siapa bilang aku sengaja, dasar cowo nyebelin banget gak punya etika deh bicaranya(sambil ketus didalam hati)
Kalau gak sengaja lupa lalu apa namanya? Dasar ya memang cocok tu predikat gadis kecil nakal'ungkap deren sambil melotot'
Angela mengambil buku sastra deren lalu melempar ke wajahnya dan berkata" buku gak guna ini buat apa juga disimpan kelamaan bisa jadi bungkusan makanan nanti (angela melotot) lalu beranjak pergiItulah pertemuan pertama deren dan angela yang sangat tidak bisa ditebak, mereka satu kampus tapi tak pernah saling bertegur sapa, deren hanya dekat dengan sahabat angela yaitu sarah sedangkan angela hanya memiliki seorang sahabat yang ia percaya dari kecil dan itu hanya sarah
Mungkin susah diungkapkan rasa hati angela yang kesal bertemu deren dan bahkan sebaliknya'.
Kampus kami yang cukup terkenal di jakarta membuat orang banyak melirik untuk masuk ke Universitas Indonesia tetapi aku dengan mudah masuk hanya dengan mengandalkan orang tuaku sedangkan deren masuk ke universitas dengan beasiswa yang ia dapatkan dari nilai terbaik setelah tamat SMA ternama di Jakarta.
Orang tuaku adalah donatur tetap dikampus ini dan salah satu orang paling penting di kampus jadi aku sangat santai dalam menjalani kuliah membosankan ini dengan nilai yang hanya pas - pasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Takdirku
Teen FictionAku seorang gadis remaja dengan seribu keinginan termasuk jodohku nantinya, banyak pilihan dan kriteria tentunya tapi aku mulai merasakan ingin memiliki semenjak bertemu dengan dia'cowo usil yang baru aku temui sebut saja 'deren'dia cowo idaman semu...