Bab 13

340 48 4
                                    

Bandar udara Hongqiao Shanghai, tampak  ramai seperti biasanya, namun yang membuatnya berbeda adalah sosok pemuda berkacamata dengan bantal leher yang masih menggantung di lehernya, kaos putih yang tampak kebesaran dibadannya tidak mengurangi kadar ketampanan yang mendekati imut. Matanya memandang sekitar seolah mencari sosok yang ia harap akan segera muncul. Dan matany berbinar sennag saat melihat sosok yang dia harapkan tersenyum dan melambaikan tangan padanya. Pemuda tersebut segera berlari dan memeluk sosok tadi.


"Anak Ibu sudah besar Eohh?" Ucap sang perempau dengan tidak lupa membalas pelukan sang anak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anak Ibu sudah besar Eohh?" Ucap sang perempau dengan tidak lupa membalas pelukan sang anak.

"Ibu, Aling kangen, hmm mana Sijie?" Balas pemuda yang tak lain bernama Aling, setelah melepas pelukan ibunya.

"Di mobil, ayuk kesana karena Sijie kesayanganmu itu tidak mau menggunakan sopir."

"Baiklah ayuk, Bu. Aling tak sabar ketemu Sijie."

"Kamu ini, selalu saja Sijie yang di cari kalau sudah di rumah." protes sang ibu seraya mengacak rambut anaknya.

"Ibu, kita sering ketemu kalau Ibu mengunjungi Aling di asrama, kalau sama sijie kan sudah jarang ketemu." balas anaknya sambil mempoutkan bibirnya lucu.

"Baiklah, itu dia Sijiemu," ucap sang Ibu saat sudah keluar dari pintu bandara. Wanita dengan hijab warna peachnya sudah berdiri dengan anggunnya di dekat pintu mobil.

"Jiejie," panggil Aling seraya berlari mendekati sang kakak.

"Aling," balas Lana.

"Ah Aling ingin peluk sebenarnya tapi nggak boleh kan?" Tanya Aling dengan raut wajah sedihnya.

"Maaf ya, kan tadi audah di wakili Ibu pelukannya. Nggak papa kan nggak peluk yqng penting Aling tahu Sijie sayang banget sama Aling."

"Hmm, Aling juga sayang sama Sijie. Baiklah ayo pulang dan Aling mau Sijie buatin makanan kesukaan Aling."

"Sudah kakak buatkan jadi Aling tidak perlu lagi menunggu." Ucap Lana dengan senyum. Ya Lana sangat menyanyangi adek angkatnya ini, pemuda yang awal kedatangannya masih berusia 9 tahun kini sudah menjelma sebagai remaja yang sangat tampan, badannya yang dulu sedikit berisi sudah berubah drastis. Usi Aling saat ini baru mencapai 16 tahun tapi auranya berasa usia 20 tahunan, tapi kalau sudah ada di dekat kakak dan ibunya maka Aling akan berubah jadi sosok yang berusia 10 tahun. Ya begitulah dia, kehidupan di asrama membuatnya belajar mandiri dan tegar namun saat di rumah dia akan membuat semua perhatian tertuju hanya padanya. Sibungsu yang manja.

"Ok, kalau begitu buruan pulang."

"Nggak mampir dulu? Kamu mau beli apa gitu? Oleh-oleh gitu?"

"Bu, kan Aling baru pulang masa cari oleh-oleh.

"Oleh-oleh buat yang di rumah gitu?"

"Bu, namanya oleh-oleh kan dari mana aku datang bukan dari mana aku sampai"

"Pintarnya, anak ibu. Baiklah yuk kita go home"


tbc

The Guardian'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang