Gadis kecil ini benar benar mirip. Seakan-akan 'dia' terlahir kembali.
Dan seperti 'kutukan', hatiku yang telah lama mati mulai bergetar.
Seakan menarik tirai panggung bernama 'takdir'
Memulai opera yang disebut 'cinta'
(-ooOoo-)
Saat melihat gadis...
Dunia yang diciptakan oleh Alam Semesta ini memiliki sepasang dewa.
Dewa Kehidupan dan Dewa Kematian.
Kedua dewa itu ikut andil dalam siklus hidup-mati di dunia. Dipercaya oleh Alam Semesta untuk mengendalikan seisi dunia.
Makhluk yang hidup di dunia ini akan menyembah salah satu dari dewa tersebut. Tentunya berdasarkan pemahaman dan kepercayaan masing-masing.
Tidak ada pemaksaan untuk menyembah dewa manapun.
Dewa Kehidupan adalah dewa yang paling banyak pengikutnya. Sebagian besar adalah kaum manusia. Para makhluk fana itu memang lebih suka terbuai indahnya hidup.
Sedangkan, para vampire menyembah Dewa Kematian. Karena mereka menganggap bertemu dewa kematian adalah suatu kehormatan yang tiada tara. Mati itu artinya para vampire telah bebas dari belenggu keabadian.
Meskipun setiap kaum memiliki kepercayaan masing-masing, tidak pernah ada yang berani menyangkal salah satu dewa.
Sebelum akhirnya para manusia bodoh itu melakukannya.
Oh, keputusan yang sudah bisa disebut sebagai kebodohan terbesar abad ini.
Di suatu negara, Negara Averei yang menganut sistem pemerintahan monarki itu dipimpin oleh seorang raja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Raja tersebut amat serakah, terlalu serakah hingga berkata bahwa para manusia hanya perlu menyembah Dewa Kehidupan dan menyangkal adanya dewa lain.
"Rakyatku," ujarnya percaya diri. "kita tidak membutuhkan kematian yang hanya menciptakan perpisahan dan penderitaan."
Sang raja bersikukuh mendengar suara Dewa Kehidupan. Suara itu berkata Dewa Kehidupan akan memberikan nikmat berlimpah jika para manusia hanya menyembah pada-Nya.
