Chapter XXXVI : Conticeō

1.1K 173 32
                                    

.

__-oOo-__

Matanya penuh penderitaan

Tapi dia tetap diam, enggan berbagi

Enggan dikasihani

__-oOo-__

.

Gumusservi ~Stardust~

Chapter XXXVI : Conticeō

.

__-oOo-__

Saat kembali ke ruang tamu, aku hanya menemukan Paman Akhsa dan Tuan Ashworth. Entah Tuan Rexford pergi karena ada urusan mendadak atau apa, aku tidak tahu dan tidak berani bertanya.

Soalnya, dua orang itu berbicara dengan nada yang serius. Duduk saling berhadapan, khas mereka sedang membicarakan hal penting.

Aku mengetuk pintu yang sudah terlanjur bergeser itu, nampaknya mereka kelewat serius hingga tak menyadari kedatanganku.

Paman menoleh, kemudian menepuk bantalan duduk di sampingnya. "Duduklah, kebetulan kami sedang membicarakan soal dirimu."

Aku mengangguk dan mengajak Haneul-ssi yang sedari berdiri diam di sampingku untuk duduk juga.

"Paman dan Tuan Ashworth sedang bicara apa?" tanyaku setelah duduk.

Paman menjawab seraya memberikanku dan Haneul-ssi gelas berisi teh baru.

"Tentang kemungkinan pernikahanmu dengan Tuan Ashworth." Paman Akhsa menghela napas, terlihat terganggu.

"Ah..."

Benar juga, bukankah tadi aku dan Tuan Ashworth sedang membicarakan soal itu juga?

Haneul-ssi menatap kami bertiga secara bergiliran, seperti ingin mengatakan sesuatu. Setelah delapan detik keheningan berlalu, akhirnya Haneul-ssi angkat bicara.

"Apa pernikahan negara ini memang memiliki khas tidak ada cinta di dalamnya?"

Paman Akhsa menaruh gelasnya dengan pelan, lalu melirik Haneul-ssi karena pertanyaannya yang polos itu.

Belum Paman Akhsa menjawab, Haneul-ssi bergumam kecil sambil mengangguk. "Oh, itu ide bagus," katanya tiba-tiba.

Apanya?

Aku mengerutkan keningku, bingung. Dugaanku Haneul-ssi membaca pikiran Paman Akhsa. 

Kukira mereka membagikan apa yang mereka bicarakan, tapi melihat paman yang malah melanjutkan minum tehnya dalam diam... sepertinya aku tidak akan diberitahu.

Haneul-ssi memandangku, mata merahnya berkilau terkena cahaya matahari. "Saya rasa Aysheela akan sangat cantik dengan gaun pernikahan."

Aku tersenyum malu, tidak menyangka akan mendengar kata cantik dari seorang gadis yang rupanya mirip malaikat.

"Haneul-ssi akan lebih cantik," balasku tulus. "sayangnya, para penyihir tidak punya tradisi upacara pernikahan. Aku ingin sekali melihat Haneul-ssi mengenakan gaun pernikahan juga."

"Jangan membuatku ingin menciptakan tradisi baru, Aysha." Tiba-tiba Paman Akhsa menyambung pembicaraan kami berdua.

Aku bahkan bisa melihat Tuan Ashworth yang kaget mendengar balasan paman itu. Kupikir itu candaan paman, jadi aku hanya tertawa mendengarnya.

Gumusservi ~Stardust~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang