Chapter XXXII : Relinquish(?)

1.9K 205 82
                                    

"Wajah yang sedang kau tampilkan padaku barusan bukanlah wajah seorang wali."

Aleksey tidak membiarkan Adrian menyanggah ketika ia melanjutkan.

"—Tapi wajah pria yang sedang menatap saingannya."

Adrian hampir mengumpat.

.

__-oOo-__

Apa menurutmu cinta adalah kompetisi?

Makanya ada kau dan aku sebagai saingan

Lalu, gadis itu sebagai pialanya?

__-oOo-__

.

Gumusservi ~Stardust~

Chapter XXXII : Relinquish(?)

.

__-oOo-__

Tentu saja Adrian sangat terkejut.

Seperti itukah wajahnya di mata orang lain?

"Aku tak punya waktu untuk melayani leluconmu," ketus Adrian. "datanglah ke kediamanku jam sepuluh pagi, setelah itu kita akan bersama-sama ke kastil Witcherian."

Aleksey mencekal tangan Adrian, menariknya hingga pria yang hendak pergi itu menoleh.

"... Aku tidak berbakat menjadi orang ketiga, lho. Apalagi lawannya dirimu. Aku semakin tidak mau."

Cengkraman di tangan Adrian mulai mengendur, tapi Aleksey tetap menuntut.

"Aku tidak akan menjadi lawan siapapun. Tidak menjadi lawanmu ataupun orang lain," ujar Adrian seraya melepaskan tangan Aleksey dengan satu gerakan.

Sinar bulan yang temaram keluar secara perlahan, memberikan pencahayaan terhadap dua vampire yang masih saja berpandangan.

Aleksey mengangkat kedua bahunya atas jawaban Adrian.

Jawaban itu sungguh tegas, tapi di saat yang bersamaan membuatmu ingin mengasihaninya.

"Kau telah bersama sang terpilih lebih dari lima tahun," jelas Aleksey berusaha menggali sesuatu. "tidak adakah perasaan cinta yang tumbuh di sana? Sedikitpun?"

"Apa yang hendak kau cari, Lyosha?" Emosi yang dikeluarkan wajah Adrian menyentakkan dada Aleksey.

"apakah jawabanku atau jawaban yang ingin kau dengar? Pilihlah salah satu, sebelum kesabaranku habis."

"Selama ini aku bungkam, karena kupikir... kau tidak memiliki perasaan yang tertinggal padanya. Kenapa tidak sedari awal saja kau menjadi kandidat tunggal perjodohan ini? Kau bisa... dan kau tahu benar akan hal itu."

"Kau keras kepala, seperti ayahmu," cela Adrian. Dia tak menyembunyikan nada marah di sana.

"hentikan omong kosong ini. Perasaan yang kau tuduhkan ada padaku itu... tidak pernah ada."

"Adrian."

"Kalau kau memang simpatik padaku, jalani saja perjodohan ini."

Aleksey menghentakkan kakinya gemas. "Akh! Justru karena simpatik aku ingin mengundurkan diri!"

Gumusservi ~Stardust~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang