"—Dan selama setitik dirinya masih ada di dunia ini, selama itu pula aku masih punya alasan untuk hidup."
Adrian mencerna kalimat Sergei pelan-pelan, baru ia menyadari alasan untuk hidup pria itu bukan hanya istrinya.
Tapi juga keturunan yang mereka miliki.
.
__-oOo-__
Mencintaimu membuatku tahu
Bahwa waktu tak pernah mengasihi siapapun
__-oOo-__
.
Gumusservi ~Stardust~
Chapter XL : Think Out Loud
.
__-oOo-__
"Sayangnya, tidak mungkin mendapatkan keturunan, kalau pasangannya adalah sang terpilih, 'kan?"
Sergei menggulum senyum, ia menggeleng—tidak membenarkan
"Bukan 'tidak mungkin', cuma 'agak sulit'. Menurutku selama kau tidak meminum darah sang terpilih dan mengikuti protokol kesehatan ketika ia hamil seperti yang diajukan, harusnya tidak masalah."
"Bukan aku. Anakmu itu, lho."
"Persetan, Adrian." Lawan bicara Adrian mengeluarkan nada mengamuk. "—Nikolai saat itu sudah terlampau posesif. Keposesifan itu secara terus-menerus mengeluarkan aura yang mengancam."
Sergei memberikan jeda sebentar, ia berusaha mempertajam ingatan yang umurnya mungkin sudah enam milenium itu.
"Aura yang dikeluarkan Nikolai, menyebabkan janin sang terpilih merasa terintimidasi. Dan sebagai perlindungan diri, janin itu membutuhkan lebih banyak energi."
"Energi tersebut didapatkan dari meminum darah sang terpilih secara berlebihan?"
Sergei menjentikkan jari, lalu membalas. "Tepat. Vampire memang posesif, tapi tingkat keposesifan Nikolai ada di atasnya lagi. Dugaanku, ini salah satu akibat mengkonsumsi darah sang terpilih secara berlebihan."
Adrian menghela napas, lalu memandang sekelilingnya dengan tatapan kosong. "Aura mengancam yang kau maksud itu... 'hasrat membunuh'?"
Layaknya panah yang tepat sasaran, Sergei berdecak kagum atas tebakan itu.
"Menyeramkannya lagi, hasrat membunuh itu dikeluarkan tanpa sadar. Jadi tidak ada yang tahu bagaimana cara mengendalikannya."
Sergei pernah mencoba berbagai hal, agar Nikolai tidak serta-merta mengeluarkan hasrat membunuhnya. Salah satunya memberikan jarak antar Nikolai dan sang terpilih.
Namun, menjauhkan Nikolai dari sang terpilih bukan solusi bagus, karena sang terpilih akan mengalami serangan kecemasan yang berpengaruh terhadap kesehatannya.
"Bisa saja itu semua berubah apabila pasangan sang terpilih tidak meminum darahnya," jelas Sergei dengan nada yang lebih pelan. "—ada baiknya kau mengeluarkan peraturan itu, kalau tidak mau kejadian di masa Nikolai terulang."
"Aku sudah tahu."
Perkataan Adrian itu sarat akan emosi.
Sergei yakin, sang terpilih pasti memiliki andil besar terhadap Adrian. Ha, Sergei berani bertaruh—mana mungkin pria tanpa jiwa tiga milenium lalu bisa memasang wajah tersakiti seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gumusservi ~Stardust~
RomanceGadis kecil ini benar benar mirip. Seakan-akan 'dia' terlahir kembali. Dan seperti 'kutukan', hatiku yang telah lama mati mulai bergetar. Seakan menarik tirai panggung bernama 'takdir' Memulai opera yang disebut 'cinta' (-ooOoo-) Saat melihat gadis...