Chapter XXIII : Decision

1.8K 236 92
                                    

__-oOo-__

Jangan membantah, kau selalu begitu

__-oOo-__

.

Gumusservi

~After Obfuscate : Side A~

Chapter XXIII : Decision

.

__-oOo-__

Waktu nyaris memasuki dini hari ketika Kaisar Akhsa dan dua orang lainnya sampai di Witcherian. Kastil hitam yang menjadi tujuan akhir itu terlihat kesepian tertimbun salju putih.

Kaisar Akhsa masuk ke dalam kastil sambil menguap—dia belum tidur hari ini dan nampaknya tidak akan tidur.

"Kalian mau teh?" tanya sang kaisar yang sudah mulai mempersiapkan daun tehnya.

Fakhri dan Adrian yang sudah duduk di ruang tamu sambil melipat kaki mereka hanya mengangguk.

Yah, walau ditolak pun pastinya Kaisar Akhsa akan memaksa mereka.

Kaisar Akhsa mulai menuangkan air panasnya ke dalam teko, pikirannya bingung.

Kenapa tidak ada satupun yang bicara?

Dan benar saja, beberapa menit terlewat masih tidak ada satu pun yang bicara. Hanya terdengar suara gemerisik dahan pohon kering dan salju yang jatuh menumpuk.

Kalau saja ini terus berlanjut, Kaisar Akhsa jadi berpikir mereka sedang bermain 'siapa yang diam paling lama'.

"Bisakah kalian berbicara? Maksudku layaknya komunikasi antar dua makhluk yang mampu berbahasa?"

Dua orang yang dimaksud itu hanya menatap satu sama lain.

Ah, kalau disuruh berbicara mereka jadi tidak tahu harus mengatakan apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah, kalau disuruh berbicara mereka jadi tidak tahu harus mengatakan apa.

Kaisar Akhsa menarik napas panjang. "Oh, lupakan saja. Nampaknya memang lebih baik aku menjadi roda ketiga antar pembicaraan kalian."

Sang kaisar menaruh masing-masing satu cangkir teh yang menguap di depan mereka. Cangkir itu hitam dengan teh yang sama hitamnya.

Setelah mengucapkan terima kasih, mereka mulai meminum teh. Tidak hanya udara Witcherian, tapi udara malam memang sangat menyengat sekali. Jadi mereka harus menghangatkan diri—meskipun Adrian satu-satunya yang tidak memerlukan kehangatan.

"Ngomong-ngomong," kata Kaisar Akhsa setelah menyesap tehnya satu kali. "vampire itu sekarang sudah disegel, seperti yang kau tahu. Lalu, apa kau akan tetap membiarkannya begitu, Tuan Rexford?"

Adrian mengangguk.

Luka Adrian sudah pulih karena mendapatkan dua kantong darah khusus dari bank darah. Tentunya, sepulih apapun Adrian dia tidak diperbolehkan untuk mengikuti kelanjutan penyegelan itu.

Gumusservi ~Stardust~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang