3. Flashbacks

6.7K 922 124
                                    

.
.
.

Angin malam berembus membelai pipi pucat Xiao Zhan. Senyum yang senantiasa terpancar dari bibirnya, digantikan oleh garis tipis melengkung ... ke bawah.

Dia memandang ke langit gelap tanpa bintang dari jendela kamar sempit yang diapit di antara gedung-gedung perkantoran dan apartemen yang mewah. Telepon dari Institut Omega setengah jam yang lalu telah mengejutkan dirinya dan memancingnya mengingat kembali kepingan-kepingan memori yang dia kubur rapat-rapat.

Dia pernah dua kali mendapatkan panggilan untuk perjodohan pasangan potensial dari Intitut Omega dan dua kali juga dia telah ditolak. Hal ini selayaknya sebuah interview kerja. Kau diberi kesempatan, kau datang, diwawancarai oleh klien. Jika dia menyukaimu, dia akan memilihmu. Jika tidak, kau harus mundur dan membiarkan antrian lain maju.

Perbedaannya adalah bagaimana cara menarik minat klien agar dia memilihmu. Jika interview kerja, kau akan diminta menunjukkan bakat dan keahlianmu. Maka dalam perjodohan Alpha-Omega, kau akan diminta menunjukkan kepatuhan dan segala yang bisa kau persembahkan untuk Alpha-mu.

Banyak Omega yang rela mati-matian melakukan apapun agar mereka bisa terpilih oleh sang Alpha. Meskipun itu berarti kehormatanmu harus dirampas. Xiao Zhan adalah salah satu Omega itu.

Malam itu, dia bertemu pasangan potensialnya yang kedua. Seorang pria berkepala empat yang membutuhkan Omega untuk menambah koleksinya. Xiao Zhan dibawa ke sebuah hotel, tangannya diikat dan mulutnya disumpal dengan celana dalam bau. Itu malam mengerikan yang takkan pernah dia lupakan, dia masih ingat bagaimana setelan kemejanya dilucuti satu-persatu dan bagaimana tangan keriput menjijikkan itu menggerayangi tubuhnya.

Tiba-tiba dia merasa mual.

Xiao Zhan tidak mau kembali mengingat hal yang terjadi pada malam itu. Dia kehilangan kehormatannya dan dia dicampakkan dengan sangat tidak pantas.

Para Alpha memang bajingan, Xiao Zhan sudah tahu itu. Mereka angkuh dan egois. Beranggapan bahwa dunia ada di dalam genggaman mereka, hanya karena beberapa Alpha berkuasa. Di pertemuan pasangan potensialnya kali ini, dia tidak mengharapkan apapun. Dia sudah menyerah. Xiao Zhan akan melakukan segalanya, meskipun itu berarti dia harus berlutut di hadapan sang Alpha.



Pagi yang dinanti telah tiba.

Xiao Zhan tidak tidur sepanjang malam. Dia menatap matanya yang memerah di depan cermin kamar mandi. Ada lingkaran hitam di bawah mata yang coba ia hilangkan.

Hari ini dia mengenakan setelan jas satu-satunya yang dia punya. Sengaja dia beli khusus untuk pertemuan-pertemuan resmi. Rambut hitamnya yang biasa dia biarkan terurai menutupi poni, kini dia sisir ke samping, menyampir di pelipis kanan dengan bantuan sedikit gel rambut.

Dia tidak berhias. Biasanya para Omega akan mendandani diri di saat-saat penting seperti ini. Omega memang memiliki sifat bawaan feminim, yaitu ingin berpenampilan cantik dan menarik di hadapan seorang Alpha.

Xiao Zhan membenci Alpha. Dia tidak tertarik dengan Alpha mana pun dan tidak ingin menarik bagi Alpha mana pun. Dia tidak berusaha tampil menarik, juga bersikap acuh tak acuh. Itu sebabnya, banyak orang tidak percaya bahwa Xiao Zhan adalah Omega.

Khusus untuk momen ini, Xiao Zhan merasa dia perlu berdandan sedikit demi misi kecilnya supaya pasangan potensialnya kali ini mau membawanya pulang.

Xiao Zhan membongkar lemari kayu tuanya. Namun hanya menemukan bedak bayi dan sebuah lip balm rasa strawberry yang sudah lama tidak dia pakai. Pemuda itu menaburi sedikit bedak di wajahnya, lalu mengulas lip balm warna pink di bibirnya.

[YiZhan] Me For You - Omegaverse [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang