7. Meet Me in the Eye (II)

6.3K 836 66
                                    

.
.
.
.
.

Wang Yibo memandang ke arah dapur kantin sekolah dimana sang Luna sedang menjalani hukuman, mencuci piring selama jam makan siang. Dia melihat bagaimana omega itu menyeka peluh di dahinya dengan punggung tangan, sambil terus menggosokkan busa ke punggung wajan.

Mencuci piring begitu banyak tanpa sarung tangan karet, tangannya mungkin terasa perih, pikir Wang Yibo mengamati gerak-gerik Xiao Zhan dari meja guru yang berada di sudut kantin.

Wang Yibo tidak menyentuh makanannya, pikirannya sibuk mengkhawatirkan sang omega.

Ini jam makan siang, apakah dia sudah makan? Wang Yibo bertanya dalam hati.

Badannya kurus, kelihatannya dia makan tidak teratur, Wang Yibo cemas Luna-nya bisa tiba-tiba pingsan dimana saja.

Dalam benaknya, Yibo berjanji jika dia berhasil membawa anak itu ke rumah, dia akan merawatnya. Memberinya makan yang cukup, menyediakan tempat tinggal yang nyaman dan melindunginya. Jadi dia tidak perlu bekerja di bar malam lagi.

Tekadnya sudah bulat. Dia harus secepatnya mengikat omega itu dengannya. Dia tidak akan menyia-yiakan kesempatan kedua bertemu dengan sang Luna.

Sekitar setengah jam yang lalu, Wang Yibo baru saja menggunakan kekuasaannya sebagai putra kedua pemilik perusahaan Wang untuk menghubungi Institut Omega dan meminta - lebih tepatnya memerintahkan - mereka supaya memasukkan Wang Yibo sebagai daftar pasangan potensial ketiga Xiao Zhan.

Perlu diketahui, Wang Yibo merasa enggan memanfaatkan pengaruh keluarganya. Selama ini, sebisa mungkin dia ingin mendapatkan apa yang dia inginkan dengan usahanya sendiri. Lulus dari University of St Andrews dengan nilai cumlaude, menjadi tokoh sejarawan yang diakui di Cina, memiliki apartemen sendiri adalah beberapa pencapaian yang dia perjuangkan dengan usaha tanpa bantuan keluarganya dan dia bangga akan itu.

Namun, untuk omega-nya ini ... khusus untuk sang Luna, dia merasakan kekhawatiran ini hampir tidak masuk akal.

Ini memang tidak masuk akal ... tidak ada yang masuk akal jika menyangkut Xiao Zhan, gumamnya dalam hati.

Dia merasa kalau Xiao Zhan bisa lenyap kapan saja, bahkan dalam sekejap mata. Dia butuh sesuatu untuk mengikatnya dan yang paling tepat adalah pernikahan. Selain itu, dia tidak mau ada orang lain yang mendahuluinya mendaftar menjadi pasangan potensial Xiao Zhan.

Memikirkannya saja, Yibo sudah emosi.

Omegaku ... milikku, bisik Wang Yibo dalam hati.

Tanpa sadar dia menggeram rendah, gigi taringnya keluar sedikit, menunjukkan dominasi. Feromon yang biasanya ditahan Yibo, menguar sedikit ke sekitarnya.

Murid-murid wanita yang sedari tadi memperhatikannya berjengit kaget akan perubahan suasana hati Yibo. Mereka lalu melihat arah pandang Yibo yang jatuh pada seorang siswa laki-laki yang sibuk menggosok penggorengan.

***

Hari beranjak sore, murid-murid telah dibubarkan.

Wang Yibo dalam perjalanan pulang kembali ke kediaman utama keluarganya. Suasana hatinya lumayan baik, lantaran dia berhasil mengantarkan makanan kepada omeganya. Secara naluriah, perasaan bangga menjalar di dadanya, saat dia berhasil memberikan apa yang omeganya butuhkan.

Ketika membuka pintu, hampir seluruh anggota keluarganya sudah menunggu, duduk di ruang utama sambil berlipat tangan.

Atmosfer di ruang utama itu mencekam, bahkan Wang Yibo yang tidak peka bisa merasakan bahwa keluarganya sudah menunggu kedatangannya. 

[YiZhan] Me For You - Omegaverse [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang