[YiZhan] Me For You - Omegaverse [COMPLETED]

4. Dim Light

.

.

.

.

"Maaf, Tuan Xiao Zhan, Tuan Muda tidak bisa menemui Anda karena kepentingan mendesak. Mohon maaf pertemuan ini terpaksa harus dibatalkan." Butler yang mengantar Xiao Zhan ke kediaman pasangan potensialnya, mengutarakan permohonan maaf atas keegoisan sang Tuan Muda.

***

---Warning---

Konten ini mengandung unsur sensitif mengenai seks dan pelecehan. Jika tidak nyaman dengan topik tersebut, Anda mungkin ingin melewati chapter ini.

.

.

.

Turbulensi yang menghantam ban mobil van putih kala menerjang jalanan berbatu mengakibatkan kepala Xiao Zhan terbentur kaca mobil dengan keras.

Dia meringis tanpa suara.

Xiao Zhan telah menutup mulut sepanjang perjalanan menuju ke Insititut Kedisiplinan. Selang semalam setelah dia secara halus ditolak oleh pasangan potensial ketiganya, petugas Institut tidak menghabiskan banyak waktu untuk datang menjemputnya.

Mereka menggedor pintu kamar kost Xiao Zhan pada dini hari dan menyeretnya masuk ke dalam van tanpa menghiraukan permohonannya untuk, setidaknya, mengemasi barang.

Mereka bilang, "Tidak ada gunanya mengemasi sampah-sampah itu, kau tidak akan memerlukannya di Institut Kedisiplinan."

Tubuh kecilnya dijejalkan masuk ke dalam van bersama belasan Omega malang yang bergidik ketakutan. Sebagian Omega ini adalah omega homeless, tanpa tempat tinggal mengadu nasib di jalanan.

Masyarakat sekitar mungkin menganggap kalau mereka adalah omega liar ini meresahkan. Jadi mereka melapor kepada Institut Kedisiplinan Omega agar para omega itu bisa dibina dan mendapatkan tempat tinggal yang layak.

Orang-orang sok suci itu menganggap diri mereka malaikat karena berpikir sudah menyelamatkan para omega malang itu.

Ironisnya, memanggil petugas Institut Kedisiplinan berarti sama saja dengan mendorong para omega liar ini ke jurang tanpa dasar.

Mereka akan jatuh ke dalam kegelapan dan tak pernah melihat matahari lagi.

***

Xiao Zhan didorong masuk ke sel tahanannya dengan kasar. Punggungnya didorong sampai bahunya membentur ujung ranjang.

"Akhh...!" pekiknya.

Kedua petugas itu hanya tertawa dan pergi.

Xiao Zhan merasakan nyeri di bahunya. Dia menunduk, melihat jumpsuit panjang warna abu yang dia kenakan.

Semua omega diberikan seragam yang sama dan hal ini semakin memberikan kesan bahwa Institut ini tidak berbeda dengan penjara.

Tiba-tiba saja dia ingat sekolahnya. Dia ingat guru serta teman-temannya, dan meskipun sebenarnya sekolah tidak semenyenangkan itu bagi Xiao Zhan, dia tetap merasa kehilangan sesuatu yang berharga.

Lalu, guru Wang muncul di kepalanya. Pria tampan yang baru satu hari menjadi guru pengganti itu memiliki sikap dingin, namun di balik itu dia perhatian. Hati Xiao Zhan sempat tertegun karenanya.