.
.
.
.
.
"Karena hanya itu hal terakhir yang bisa kulakukan." Pandangan guru Wang beralih pada pergelangan tangan Xiao Zhan yang memerah karena bekas rantai. Mendadak bau kayu terbakar itu muncul lagi.
"Apa maksudmu, guru Wang?" Xiao Zhan ingin penjelasan yang lebih detail, namun dia terkejut saat guru Wang mengecup pergelangan tangannya, tempat dia pernah dirantai. Ada bekas luka gores disana dan kulit yang memerah.
Guru Wang mencium kedua pergelangan tangan itu, satu persatu, sambil berkata, "Maaf ..." dengan wajah menunduk.
Entah kenapa, hati Xiao Zhan terenyuh. Dia tidak mengerti kenapa guru Wang meminta maaf, tapi dia sudah memaafkannya. Tanpa sadar, tangannya menjangkau guru Wang dan membawanya ke dalam pelukan.
"Hhush ... ssh ... tidak apa-apa."
***
Xiao Zhan menekuri wajah Wang Yibo yang diam melamun. Tangannya masih dalam genggaman Alpha itu.
Guru Wang sangat tampan, ujarnya dalam hati.
Dia menyayangkan ekspresi sendu di wajah rupawan itu. Dia ingin menghiburnya, namun hubungan mereka bahkan nyaris tidak bisa disebut teman. Mereka hanya sempat bertukar beberapa kata suatu hari, dan tiba-tiba mereka bertemu kembali dalam situasi yang canggung. Situasi semakin membingungkan karena masing-masing dari mereka menolak untuk berterus-terang.
Dalam pembelaannya, Xiao Zhan tidak ingin memaksakan diri untuk minta penjelasan kepada penyelamatnya. Dia akan menunggu sampai guru Wang sendiri yang membuka mulut.
"Guru, bolehkah aku meminta segelas air? Tenggorokkanku rasanya seperti terbakar." Xiao Zhan memecah keheningan.
Wang Yibo tersadar dari lamunannya, dia kemudian melepaskan tangan Xiao Zhan dan dengan terbata-bata berkata, "Air... air... aku akan mengambilkannya untukmu. Kau, tunggu disini saja."
Alpha itu segera bangkit dari ranjang, berjalan keluar kamar.
Xiao Zhan tidak enak hati, tapi dia terlalu lemah untuk menopang kakinya sendiri. Terbukti, beberapa menit yang lalu dia hampir terjatuh.
Tidak lama, Yibo kembali membawa gelas dan secerek air. Alpha itu duduk kembali di pinggir ranjang dan menuangkan air hangat-hangat kuku ke dalam gelas untuk Xiao Zhan.
Xiao Zhan menerimanya sambil berterimakasih, lalu meminumnya dalam sekali teguk.
"Apa efek obat aprodisiak-nya sudah hilang?" tanya sang Alpha.
Xiao Zhan meneguk ludah, agak kaget dengan pertanyaan sang Alpha barusan. "Itu... sepertinya efeknya sudah menurun. Aku merasa lebih baik."
Guru Wang tahu tentang aprodisiak yang diberikan orang-orang di Institut Kedisiplinan padanya. Jadi kejadian semalam bukan hanya imajinasinya semata, mereka benar-benar melakukannya ...!!
Jika dipikir-pikir, bagian bawahnya terasa perih dan dia tidak bisa berjalan dengan normal. Guru Wang jelas telah menggempurnya habis-habisan semalam. Memori tentang milik guru Wang yang menusuk rongga kenikmatan Xiao Zhan terbayang dia kepalanya, mau tak mau wajahnya memerah.
"Ada apa? Wajahmu memerah, sakit?" Rupanya Yibo memperhatikan perubahan mimik muka omega yang awalnya pucat itu, menjadi malu-malu.
"A-aku hanya..." Xiao Zhan memainkan ujung lengan kemeja putih yang dikenakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[YiZhan] Me For You - Omegaverse [COMPLETED]
RandomXiao Zhan terlahir sebagai Omega. Sudah dua kali ditolak oleh Alpha yang dipasangkan Institut dengan alasan dia bukan tipe mereka. Sesuai hukum yang berlaku, Omega yang sudah tiga kali ditolak oleh pasangan potensialnya akan dikarantina dan dibina o...