.
.
.
.Xiao Zhan terbangun sekitar jam 5 pagi keesokkan harinya. Dia masih pundung akibat kejadian semalam dimana guru Wang meninggalkannya saat mereka hampir kelepasan melakukan 'itu'.
Dia berdiri di depan kompor sekarang, sedang menyiapkan beberapa hidangan untuk sarapan guru Wang. Sebelumnya, dia telah membersihkan apartemen ini sampai berkilauan. Meskipun pada hakikatnya, apartemen ini sudah sangat bersih dan tanpa dibersihkan pun akan ada asisten rumah tangga yang membantu. Tapi dia tetap merasa ini merupakan salah satu tanggungjawabnya sebagai 'penumpang' di rumah ini.
Dia mencicipi bubur congee-nya yang sudah mendidih. Tidak terlalu asin atau pun pedas, rasanya pas, pikirnya.
Kemudian dia menuangkan bubur congee itu ke dua mangkuk porselen dan menambahkan suwiran daging ayam serta bahan-bahan lain.
Setelah puas dengan hasil karyanya, Xiao Zhan berbalik ke arah ruang tamu, hendak membangunkan guru Wang yang tidur di sofa.
Kenapa juga dia tidur di sofa? Bukannya di kamar? Lagipula itu kamarnya, aku lah yang seharusnya tidur di sofa sebagai tamu, batin Xiao Zhan.
Sejak guru Wang tiba-tiba melesat pergi dari kamarnya, Xiao Zhan jadi kepikiran dan susah tidur. Tapi dia terlalu malu untuk mulai bicara. Bagaimana pun, jika guru Wang tidak menghentikan aksinya semalam, mungkin Xiao Zhan sudah ...
AHHH...!! Jangan berpikiran yang tidak-tidak...! pekiknya dalam hati.
Dia menggeleng-gelengkan kepalanya di depan sosok guru Wang yang masih lelap tertidur. Lalu dia berjongkok, memperhatikan wajah guru Wang yang tampan, mulai dari alisnya yang tebal hingga hidungnya yang bangir.
Xiao Zhan tanpa sadar berguma, "Semua akan lebih mudah jika kau berterusterang padaku. Kau selalu menyimpan pikiranmu seorang diri. Selalu bertindak seorang diri. Tidak pernah mengatakan apa yang kau pikirkan kepadaku. Aku tahu, aku ini hanya properti-mu, tapi setidaknya aku berhak tahu kenapa kau menyelamatkanku, dengan begitu aku bisa membalas jasamu. Tidak terlunta-lunta seperti ini."
Juga agar aku mendapatkan kejelasan atas hubungan ini, tapi Xiao Zhan tidak menyuarakan kalimat ini.
Dia menyentuh ujung hidungnya dengan lembut.
"Itu tidak seperti kau jatuh cinta padaku, kan?"
Tiba-tiba pergelanangan tangan Xiao Zhan ditangkap oleh guru Wang. Dia terkejut karena tiba-tiba pria itu bangun dan duduk.
Guru Wang menggeram sambil memijit bagian belakang kepalanya. Tatapan matanya tajam tertuju kepada Xiao Zhan yang duduk bersimpuh di karpet.
"Kau--"
"Jangan-jangan guru mendengar semua apa yang kukatakan tadi?!" Xiao Zhan dengan cepat memotong ucapan guru Wang.
"Mn," jawabnya, "semua."
KAMU SEDANG MEMBACA
[YiZhan] Me For You - Omegaverse [COMPLETED]
RandomXiao Zhan terlahir sebagai Omega. Sudah dua kali ditolak oleh Alpha yang dipasangkan Institut dengan alasan dia bukan tipe mereka. Sesuai hukum yang berlaku, Omega yang sudah tiga kali ditolak oleh pasangan potensialnya akan dikarantina dan dibina o...