FIVE

4.9K 236 10
                                    

Hay semua
Jujur autor mulai kehilangan semangat buat nulis cerita.
Ayo dong semangatin autor agar terus berkarya.

Kan kalau autor semangat kalian juga yang seneng. Hehe
Ok selamat membaca.

🎭

🎭

🎭

🎭

🎭

Acara pameran lukisan yang diadakan noval berjalan dengan lancar. Para tamu sangat terpukau dengan hasil karya lukisan yang dibuatnya.

Banyak yang menawar lukisanya hingga mencapai jutaan rupiah. Namun ada beberapa lukisan yang tak dijualnya karna menurutnya terlalu sayang untuk dijual.

"Lukisan ini indah sekali noval san. Saya akan membayar berapapun untuk lukisan ini" ucap salah satu kolega seni.

"Maafkan saya tapi lukisan ini tidak akan saya jual. Sebab butuh perjuangan untuk menyelesaikannya" ucap noval sopan.

"Hah sayang sekali padahal ini sangat indah. Saya jadi menginginkanya"

"Bagaimana jika saya membuatkan juga untuk anda dengan tema yang sama. Saya akan pastikan lukisan yang saya buat untuk anda itu akan lebih bagus dari yang ini" tawar noval.

"Hahaha anda memang pintar untuk menyenangkan para penggemar anda. Baiklah buatkan aku lukisan dengan tema yang sama tapi ingat saya minta yang lebih indah dari ini"

"Tentu saja"

🎨🎵🎨🎵

Mashiro menunggu noval di lobby hotel. Namun sudah 20 menit dia menunggu noval tak kunjung menampakan wujudnya.

"Sebenarnya dimana dia?" Gumam mashiro.

Jujur dia mulai kawatir jika terjadi sesuatu pada noval. Dia membuka ponselnya dan berusaha menelfon noval.

"Angkat noval angkat" gumamnya.

Berulang kali dia mencoba menghubungi namun noval tak kunjung mengangkat panggilannya.

🎨

🎨

🎨

"Uhuk.... hah! Hah! Hah!"
Noval menatap cairan merah yang keluar dari bibirnya mengotori wastafel.

Nafasnya berat dan kepalanya pusing. Dia menyiram darah yang mengotori wastafel dan membersihkan bibirnya dengan tisu.

Dia menatap pantulan dirinya. Wajahnya semakin pucat dan dia kesulitan berdiri. Dia meraih ponselnya, melihat pesan dan panggilan dari mashiro yang diabaikannya.

"Aku harus cepat" gumamnya.

Noval keluar dari kamar mandi dan berjalan dengan perlahan di lorong hotel. Setelah pameran tadi entah kenapa dia batuk dan mengeluarkan darah. Dengan cepat dia pergi ke toilet dan memuntahkan darah yang semakin banyak dari hari kehari.

Dia sampai di depan lift. Segera dia menekan tombol turun dan menunggu lift terbuka. Bila dia boleh jujur kakinya sudah tak mampu lagi menopang berat tubuhnya.

Ting

Pintu lift terbuka, segera dia masuk dan menekan tombol 'L' Untuk ke lobby. Dia berusaha mengumpulkan kekuatannya agar tak membuat mashiro kawatir.

Ting

Pintu lift kembali terbuka. Saat dia akan melangkah keluar dia melihat orang didepannya seakan tak memberi jalan.

MY MATE!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang