Gusu, 3 tahun silam
Pagi ini, Wei Wuxian disibukkan dengan rutinitasnya seperti biasa, namun dengan alasan yang berbeda. Lan Zhan, Lan Wangji, Hanguang jun, suami tercintanya, akan pulang hari ini, sehingga Ia sudah mengotori perkakas dapur untuk memasak makanan kesukaan suaminya itu, meski sebenarnya dia ragu apa makanan kesukaan suaminya, karena suaminya pasti akan memakan apapun yang dimasak oleh istri, suami, terkasihnya itu. Lagipula Ia juga sudah terbiasa memasak untuk dua orang lainnya, Lan Qiren dan Lan Xichen, jadi hal itu tidaklah baru untuknya.
Wen Ning dan Wen Qing sibuk menyiapkan kedua putranya. Mereka harus memandikan dua putra bermarga Lan itu atau Wei Wuxian yang akan melakukannya dan tentu akan berujung pada dirinya yang harus mendengarkan omelan Wen Qing karena usia kehamilannya saat sini sudah genap sembilan bulan. Dia bisa melahirkan kapan saja. Wei Wuxian hanya berdecak kecewa. Ini bukan kehamilan pertamanya tapi sikap overprotektif Wen Qing selalu di atas lebih tinggi daripada kekeraskepalaannya sehingga Ia terpaksa menyerah.
Jam di dinding ruang makan elegan itu masih menunjukkan pukul 9 pagi, masih ada waktu sekitar tiga jam sebelum pesawat yang dinaiki Lan Wangji mendarat, itupun kalau tidak ada delay. Semoga saja tidak karena dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi, meskipun itu baru lima menit. Biasanya Ia tak perlu menunggu karena Lan Wangji bisa menaiki jet pribadinya. Tapi jet tersebut sedang dalam masa perbaikan sehingga tak memungkinkan untuk menjemput Lan Wangji.
Wen Ning terlihat berjalan menuruni tangga bersama dengan Lan Sizhui, sementara Wen Qing menggendong Lan Jingyi dalam pelukannya. Melihat pemandangan itu, senyum cerah tak bisa tak terukir di wajah Wei Wuxian yang baru saja selesai menyiapkan peralatan makan di atas meja.
"Kalian tolong bantu aku menyusun makanan di atas meja. Aku akan memanggil paman dan kakak," ujar Wei Wuxian saat Wen bersaudara sudah di ujung tangga dan hanya mengangguk patuh sebelum Wei Wuxian berjalan menaiki tangga, melewati keduanya.
Tak lama, ketiganya muncul dengan Lan Qiren yang berjalan di depan dan Lan Xichen yang tepat berada di belakang pamannya itu. Sementara Wei Wuxian berjalan perlahan di belakang mereka, berusaha sehati-hati mungkin untuk memastikan langkahnya saat menuruni tangga. Namun, saat ia sudah menapakkan kaki di lantai ruang makan tersebut, langkahnya tertahan saat mendengar ponsel di saku baju besarnya berbunyi nyaring. Alisnya bertautan satu dengan yang lain, memperdalam kerutan di dahinya saat membaca sebuah nama yang ada di layar ponselnya.
Lan Zhan? Bukankah dia masih ada di dalam pesawat? Kenapa bisa—
Seketika terbesit perasaan tak nyaman dalam hatinya sementara kepalanya berusaha menepis segala pikiran buruk tersebut dan mengingatkannya untuk segera mengangkatnya.
"H-halo? Lan Zhan?" Seketika semua perhatian setiap orang di ruangan tersebut tertarik ke arah Wei Wuxian, tentu saja kecuali kedua putranya yang masih belum bisa memahami keadaan, saat mendengarnya tiba-tiba memanggil nama suaminya takut-takut.
"Lan Zhan?" Panggil Wei Wuxian lagi. "Ada apa—"
"Wei Ying," Terdengar suara suaminya dari sebelah sana. Namun ada yang berbeda dengan caranya memanggil namanya meski ia tahu muka datar suaminya masih sama dalam keadaan apapun itu. Dan seketika saja, sesaat setelah mendengar panggilan itu, detak jantung Wei Wuxian seolah berhenti, membuat dia tanpa sengaja menahan nafasnya, penuh antisipasi akan apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Wei Ying," panggil Lan Wangji lagi dari seberang. "Aku mencintaimu... Selalu..."
Dan setelah kalimat itu, tepat sebelum Wei Wuxian membalasnya, Wei Wuxian merasa kepalanya berdengung hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Guardian: The Comeback Of The Assassin
FanfictionWARNING! CRACK PAIR! Slow story line! Siapa yang tidak mengenal Wei Wuxian? Assassin kelas atas yang mengejutkan dunia mafia di China ketika mengumumkan pengunduran dirinya dari sisi gelap dunia tersebut dan memutuskan untuk membentuk keluarga keci...