Tujuh minggu sudah berlalu sejak misi pencarian Wei Wuxian diputuskan, artinya, sudah ada kurang lebih tiga bulan lamanya sejak Wei Wuxian menghilang. Entah apa yang terjadi pada alat canggih yang biasanya mereka sombongkan itu, sehingga tak ada satupun dari alat-alat tersebut yang menunjukkan tanda-tanda di mana gerangan Wei Wuxian berada. Bahkan kenalan-kenalan mereka pun seolah sedang berlibur dari status mereka sebagai 'informan'.
Di sisi lain, baik Lan Xichen, Nie Mingjue, Jiang Cheng dan Jin Zixun tak bisa menghubungi Wen Rouhan selama lima minggu terakhir sejak ia memutuskan untuk pergi ke Rusia. Sementara menurut keterangan Jin Zixun, kakaknya, Jin Zixuan, juga masih memperpanjang urusan bisnisnya di luar negeri. Katanya ia sekalian ke Tokyo dan London untuk melihat langsung bisnis farmasi mereka di sana.
Minggu-minggu itu pun menjadi minggu yang berat bagi mereka. Pun bila ditanya siapa yang paling dirugikan atas menghilangnya Wei Wuxian, tentu saja jawabannya tak lain adalah kediaman Mafia Lan yang juga merupakan kerabat Wei Wuxian selain Mafia Jiang. Lan Qiren tak pernah berhenti mengangkat telepon kantornya, berharap menerima informasi apapun terkait keberadaan dan kondisi keponakan iparnya itu. Lan Xichen pun lebih sibuk lagi karena dia juga harus mengurus Lan Corporation sekaligus memimpin investigasi terkait pencarian Wei Wuxian.
Selain mereka, kedua bersaudara Wen pun tak kalah sibuk tatkala harus berusaha sekuat tenaga untuk menghibur Lan Jixian yang merajuk merindukan ibunya, atau Lan Jingyi yang suka sekali berubah moodnya. Setidaknya mereka bisa menarik nafas lega karena Lan Sizhui adalah anak yang cukup dewasa dan bisa memahami situasi dan kondisi dengan sangat baik, sehingga terkadang ia juga terlibat untuk membujuk kedua adiknya itu.
Pagi ini, mereka tengah menikmati sarapan yang mereka sendiri tidak yakin apakah bisa dikatakan kalau mereka menikmatinya. Suasananya benar-benar mirip beberapa tahun lalu, suasana minggu-minggu awal sejak sepeninggal Lan Wangji. Kesunyian yang canggung, seolah apa yang keluar dari mulut mereka hanya akan semakin menyecewakan hati. Meski mereka tahu kalau Wei Wuxian hanya menghilang, tapi mungkin saja... Tidak, mereka harus tetap optimis kalau Wei Wuxian masih hidup.
"Mau tambah air, tuan?" Tanya Wen Qing pada Lan Xichen yang sibuk membaca dokumen di hadapannya. Ia terlihat menggambil gelasnya yang sebenarnya sudah kosong, mungkin tidak sadar kalau isinya sudah habis. Selain itu, tumpukan dokumen itu menjadi pemandangan yang langka karena seharusnya meja makan bersih dari segala urusan lain selain makan, tapi sepertinya Lan Qiren sendiri tak peduli untuk itu. Saat ini, menemukan Wei Wuxian adalah prioritas utama dari segala tata krama yang ada.
"...tidak perlu. Atau kau bisa membuatkanku kopi?"
"Tentu saja."
"Baiklah, terima kasih."
Lan Qiren membuka mulutnya, hendak mengatakan sesuatu namun terhenti saat mendengar suara langkah kaki cepat yang sepertinya terburu-buru menuju tempat mereka. Dia tidak sendiri tentu saja. Di sampingnya ada orang lain yang Lan Qiren tak ingat pasti siapa namanya, namun berasal dari unit pengembangan riset teknologinya, ternyata dari jas lab yang ia kenakan.
"Aku harap kalian memiliki kabar baik sebagai alasan pemaaf karena kalian sudah berlari terburu-buru seperti itu," katanya yang dibalas anggukan mantap dari keduanya.
Lan Xichen menengadahkan wajahnya, berganti untuk melihat orang-orang yang baru saja datang, yang sepertinya membawa berita—yang ia harap—baik itu.
"Jadi?"
"Kami... Kami menemukan di mana Tuan Wei berada."
KAMU SEDANG MEMBACA
His Guardian: The Comeback Of The Assassin
FanfictionWARNING! CRACK PAIR! Slow story line! Siapa yang tidak mengenal Wei Wuxian? Assassin kelas atas yang mengejutkan dunia mafia di China ketika mengumumkan pengunduran dirinya dari sisi gelap dunia tersebut dan memutuskan untuk membentuk keluarga keci...