Lanling Jin, Inc.
Wajah tampan Jin Zixuan terlihat bersungut-sungut. Kakinya masih belum berhenti berjalan sejak limabelas menit yang lalu karena masih belum menemukan orang yang dari tadi dicarinya. Ia sempat beberapa kali hampir menabrak bawahannya yang berjalan berlawanan arus dengannya, seolah tak peduli dengan tatapan heran yang dilemparkan ke arahnya.
Matanya yang tajam dan sehat itu menyapu segala sisi ruangan seolah melakukan scanning pada setiap orang yang ada di sana untuk mencari targetnya. Namun, matanya justru menangkap sosok Jin Zixun yang sedang mengantar pulang tamunya di lobby kantor. Ia seketika menghentikan langkahnya dan menunggu Jin Zixun menyelesaikan urusannya.
Jin Zixun menoleh saat ada orang yang menepuk bahunya dan mendengus kecewa saat mengetahui siapa yang melakukannya.
"Biar kutebak, " katanya kemudian, "kau pasti sedang mencari Jin Guangyao, kan?"
Tak ada respon. Jin Zixun menarik nafas dengan cepat dan menghembuskannya dengan sedikit lambat. Agaknya lelah karena baru selesai bertemu dengan kliennya tapi harus menanggapi ketidaksabaran kakak sepupunya itu.
"Sebagai sesama saudara, kau harusnya juga sudah hafal dengan tabiatnya, kan? Aku yakin dia sudah menyelesaikan urusannya beberapa waktu lalu tapi pasti langsung dilanjutkan dengan aktivitas ekstranya itu."
"Dasar bocah sialan memang! Sepertinya peringatanku harus kunaikkan menjadi hukuman, " ujar Jin Zixuan geram.
"Memang seharusnya sudah sejak dulu kau lakukan, kakak, " imbuhnya, "tapi harus kuakui, cara seperti itu, memang efektif untuk memperoleh informasi."
"Persetan! Setidaknya dia tahu waktu kalau memang mau melakukannya!"
"Baiklah, baiklah." Jin Zixun mengibaskan tangannya kemudian melangkah masuk ke dalam gedung kantor mereka, diikuti Jin Zixuan yang mungkin masih menghujani adik sepupunya itu dengan sumpah serapahnya. Jin Zixun pun tak bisa berbuat apa-apa dan hanya mendesah berat.
"Ngomong-ngomong, kak, " ujar Jin Zixun memulai percakapan yang hanya ditanggapi dengan gumaman singkat. "Apakah kau sudah tahu mengenai kabar Wei Wuxian yang sudah kembali?"
"Hmmm. Sudah."
"Huh!? Hanya begitu saja? Sungguh mengecewakan."
"Memangnya kau ingin aku menanggapi seperti apa, huh!? Kau hanya memberi pertanyaan yang jawabannya hanya antara sudah atau belum."
"Huft... Kukira kau akan kegirangan dan membayangkan berbagai skenario yang mungkin bisa kau lancarkan untuk mendapatkannya, mengingat sudah beberapa tahun berlalu sejak meninggalnya suami bermarga Lannya itu."
"Memang ada, tapi butuh persiapan matang."
"Sepertinya aku tak perlu tahu, karena pasti hanya hal gila saja yang ada di sana."
Jin Zixuan tak menanggapi. Ada kemungkinan ia mengamini ucapannya barusan. Mendapati hal itu, Jin Zixun langsung membalik badannya dalam satu hentakan, membuat Jin Zixuan harus berhenti mendadak dan menaikkan alisnya karena terkejut sebelum mengernyit heran.
"Ayolah, kak. Tidak bisakah kau melakukannya dengan cara lain?"
"Kalau begitu, silakan kau katakan cara lain apa yang kau maksud."
Jin Zixun terdiam, tak tahu harus membalas apa.
"Kau sendiri juga tahu, bukan? Pengekangnya sudah lepas sehingga dia bebas melenggang kemanapun yang dia suka. Lagipula mana ada orang yang akan tinggal diam ketika tahu orang yang dicintainya tewas dengan sengaja."
"Huh!? Maksud kakak?"
"Kau pikir aku sudah bisa menerima kematian Mo Xuanyu, huh!? Aku yakin ada orang yang dengan sengaja membajak pesawat itu dan kemudian meledakkannya sehingga terlihat seolah seperti kecelakaan." Muka Jin Zixuan sudah memerah, menahan amarahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Guardian: The Comeback Of The Assassin
Fiksi PenggemarWARNING! CRACK PAIR! Slow story line! Siapa yang tidak mengenal Wei Wuxian? Assassin kelas atas yang mengejutkan dunia mafia di China ketika mengumumkan pengunduran dirinya dari sisi gelap dunia tersebut dan memutuskan untuk membentuk keluarga keci...