"Hhh junghh"
Roshan mengerjapkan matanya dan menatap iris jungkook, dalam."Tetap disini, aku takut sendiri, aku tak punya siapapun"
"Ssst diamlah aku akan tetap disampingmu"
06.15
Cahaya matahari pagi menembus tirai sutera dikamar Jungkook, Roshan yang merasa silau akan itu terbangun. Ia berpikir bahwa ada yang salah, tubuhya seperti diikat dan sangat sesak.Roshan melotot dan reflek menampar pipi jungkook. Ia terlalu terkejut melihat pria ini ada dihadapannya dan sedang memeluknya. Jarak wajah mereka tak lebih dari 10cm.
Jungkook yang terkejut langsung terlonjak dan mengungkung roshan.
"Eh, maaf, kukira bukan kau, kenapa tiba tiba menamparku?"
Jungkook beralih terduduk dan mengelus elus pipinya yang memerah akibat ditampar oleh Roshan."M-maaf, aku tak bermaksud, hanya terkejut karena kau ada dihadapanku"
Jungkook beranjak
"Kau tetap disini, istirahatlah, tunggu sebentar aku akan membuat sarapan"
"Eh, tak usah, biar aku saja yang membuatnya"
Roshan ikut berdiri menengadahkan tatapannya pada wajah jungkook.Jungkook meletakkan telapak tangannya di dahi Roshan.
"Ih, kau kenapa pegang pegang dahiku"
"Hanya memastikan demammu turun"
"Aku demam? Kapan?"
"Kemarin kau demam dan menyuruhku tetap disampingmu, dan akhirnya kita satu ranjang dan kau tahu semalam tidurku tak nyenyak gara gara kau memeluk terlalu erat, nafasku tak lancar, tertambah tadi pagi kau tiba tiba menamparku"
"Aku minta maaf, tak sengaja seperti itu"
Raut wajah roshan menjadi sedih."Tak gratis. Kau mau aku maafkan?"
"Ya, apapun itu akan aku lakukan"
"Hm, disini tiga kali kau bersalah. Tiga kali harus kumaafkan. Artinya tiga kali kau melakukan hal yang kuperintahkan. Arrasseo?"
"Hm, ya, apa itu"
"Satu, kau harus memelukku setiap saat. Kedua, kau memenuhi kebutuhan dan perintahku. Ketiga, kau harus tetap tinggal bersamaku. SELAMANYA"
"Kau gila? Aku tid-"
"Tidak ada penolakan, kau mau mati dalam keadaan masih belum bebas dari salahmu? Kau mau di-"
"YA JUNGKOOK YA"
Roshan spontan memeluk jungkook setelah mendengar kata katanya yang menurutnya agak creepy.Jungkook bersmirk ria.
Jungkook, kau menang banyak dari Roshan.
"Sekarang kau ikut aku ke dapur"
"Sambil memeluk?!"
"Tidak"
"AAAA!" Roshan terkejut karena tepat saat jungkook mengatakan tidak ia langsung menggendongngnya dibelakang dan oh tidak, pipinya memerah sekarang.
"Yang harus kau lakukan adalah hanya duduk, dan diam, aku tak mau sakit mu bertambah parah lagi"
"Tapi aku sedikit tak percaya tuan Jungkook yang tinggal sendiri di mansion yang megah ini bisa memasak dengan baik dan benar"
Roshan menyinggung Jungkook ditambah dengan tatapan ala bulan gosong🌚.
Jungkook mendelik sesaat lalu kembali ke aktifitasnya.
"Tunggu sebentar, aku akan ke toilet dan segera kembali"
"Aku tahu kau kebelet buang air Jung! Hahaha"
Roshan tertawa setan lalu meyelinap ke meja dapur dan meneruskan pekerjaan mengiris wortel yang sebelumnya dilakukan oleh Jungkook.
"Kau tak menurutiku?"
"Aw!"
Akibat terkejut mendengar Jungkook yang tiba tiba bersuara, Roshan hampir kehilangan jari jari nya. Beruntung ia hanya teriris dibagian bawah kuku jari telunjuknya.Jungkook yang melihat itu buru buru menghampiri Roshan dan menariknya ke depan wastafel. Jungkook mengemut telunjuk roshan guna memberikan pertolongan pertama lalu menggiring Roshan agar duduk di kursi meja makan.
Jungkook segera mengambil kotak P3K nya lalu kembali kehadapan Roshan.
Roshan terdiam dan memandangi Jungkook saat ia mengobati luka ditangannya dengan telaten
"Aku minta maaf, aku tak sengaja mengagetkanmu"
"Ah- aku baik baik saja lagipula aku memang mudah terkejut hehehe"
"Kau makanlah sop nya, jangan menambahkan wortel lagi, cukup seadanya, yang di nampan sudah terlumuri darahmu"
"Ish, lagipula tak semua wortel terkena darahku, hanya satu atau dua tetes saja sudah seperti tertumpah satu ember saja"
"Tetap saja tidak higienis Roshan, jika kau ingin banyak makan wortel, makanlah sebanyak yang kau mau"
"Ya, dan menghabisi jatahmu juga tentunya"
Jungkook mengangguk
"Eh tidak aku hanya bercanda hehe kau ini"
"Tak apa, kau habiskan saja semuanya"
"Tidak tidak tidak, porsi makanku tak banyak"
09.12
"Ros, kau bisa memasangkan dasi?"
Roshan tidak mengalihkan pandangannya dari layar TV yang sedang menayangkan film korea favoritnya."Woy"
Roshan terkejut melihat wajah jungkook yang tiba tiba muncul dihadapannya, untuk tak terjungkal seperti kemarin."Kau ini, mengganggu saja ish"
"Perjanjian kita?"
"ISH YA BAIKLAH KEMARI KAU"
Jungkook nyengir kuda dan berdiri dihadapan Roshan. Roshan inisiatif untuk berdiri di sofa agar tingginya dan jungkook sejajar.
"Kupikir aku harus membelikanmu susu peninggi badan agar tak kesusahan memasang dasiku"
"Ya, dan kupikir aku pun harus menyewa seseorang untuk memasangkan dasi untukmu, teringat betapa susahnya kau selama ini memasang dasimu"
"Hilih, aku sebenarnya bisa memasang dasi, hanya karena ingin mengganggumu itulah sebabnya aku menyuruhmu hahaha"
"ISH ENYAH KAU"
Berakhirlah Jungkook yang dipukuli bantal sofa oleh Roshan.
09.30
"Aku berangkat kerja, kau tinggallah dirumah, jangan kemana mana, jangan bukakan pintu untuk siapapun termasuk untuk membiarkannya masuk, jangan keluar rumah, jangan bersih bersih ataupun memasak, jangan dulu mandi, telfon aku jika butuh sesuatu, untuk makan siang akan datang nanti sekitar jam 12 dan sudahnya kau harus meminum obat sesuai dosis yang tertulis""Bacot, EH- YAYAYAYAYAYAYA TUAN JUNGKOOK"
"Kuusahakan aku akan memberi hukuman padamu karena kau berkata kasar, namun kuurungkan, kau sedang tak sehat"
"Kau baik"
"Aku tahu, patuhi kata kataku, aku berangkat"
"Yaaa hati hati hehehe"
Setelah Roshan bergelayutan di pintu mansion sampai Jungkook benar benar pergi, ia kembali masuk dan menutup pintu lalu berjingkrak jingkrak sendirian.
"HIYAHAHAHAHA AKHIRNYA ORANG ITU PERGI HIHIHI AKU BEBAS DISINI"
Berbagai kegiatan menyenangkan telah roshan lakukan saat Jungkook bekerja, seperti tak menyadari saja bahwa rumah elit ini dilengkapi kamera pengintai dan mikrofon perekam di setiap penjuru ruangan.
Orang yang memantaunya dari kejauhan hanya bisa tersenyum dan terkekeh melihat kelakuan absurd Roshan
"Hey, kau kenapa senyam senyum sendirian sambil menatap layar laptopmu?"
Mengganggu saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
JJK- La Cosa Nostra
AksiyonSeorang wanita malang yang selamat dari kejadian pembunuhan yang menyebabkan keluarganya tewas bertemu seorang lelaki tampan kaya dan memiliki semuanya. Semuanya mengalir begitu saja termasuk hubungan mereka yang semakin dekat dan semua cerita semak...