PROLOG

15.7K 990 32
                                    


"Hey! Bangun kau dasar sampah!"
"Ugh.."

Dia dibully setiap hari mulai pagi sampai pulang sekolah. Luka-luka di tubuhnya setiap hari bertambah, sehingga membuatnya untuk memakai baju tertutup setiap saat.

"Kenapa ini terjadi padaku?"

Di hari libur pun ia dipanggil, jika tidak datang mereka akan memukulnya sampai tak berdaya. Jadi mau tak mau dia tetap datang.

Sampai tiba saat (M/N) memakai masker karena sedang sakit. Namun si pembully tetap datang dan memukul (M/N). Tak bisa menahannya (M/N) pun pingsan.

"Tinggalkan saja dia."

Mereka pergi begitu saja, meninggalkan (M/N) di tempat yang dingin sendirian.

.....

(M/N) membuka matanya perlahan.

"Ah... Dingin. Tubuhku tak bisa digerakkan."

(M/N) melihat salju berjatuhan yang kemudian meleleh di tanah.

"Indahnya... Kuharap aku bisa menjadi seperti salju. Turun dari langit dengan tenang dan perlahan, namun dapat membawa kebahagiaan kepada orang lain."

"Hey! Ada yang terluka! Panggil ambulan!"

'Aku mendengar langkah kaki seseorang,' namun tak lama setelahnya pandangan (M/N) menjadi gelap.

(M/N) dirawat di rumah sakit selama beberapa hari sampai sembuh lalu dibawa pulang ke rumah oleh orang tuanya.

Setelah itu (M/N) tak pernah berangkat lagi ke sekolah. Ia hanya berdiam di rumah, di kamarnya seorang diri. Orangtuanya memakluminya, hanya bisa berharap (M/N) kembali ke dirinya yang dulu.

Itulah bagaimana (M/N) menjadi Hikikomori.

__________________________________________

Author Note :

(M/N) : Male Name
Hikikomori : Sebutan untuk orang yang suka menyendiri dan mengurung dirinya di rumah, menjauhi diri dari kehidupan sosial.

[END] Kimetsu no Hikikomori || Boy versionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang