3

9.2K 754 253
                                    

Warning : Ada lemon.

__________

Saat aku membuka kedua mataku, aku berbaring di ruangan putih, rumah sakit? Dan rasanya napasku terengah-engah. Mataku berkunang-kunang, perlahan meneteskan air mata.

“Haa.. haa..”

Apa karena mimpi yang baru saja kualami? Tapi entah mengapa aku merasa.. nikmat. Rasanya panas--

“Sudah bangun?”
“A-ah..?”

Mengapa Giyuu-san berada di atasku dan kenapa tangannya memegang penisku?

“Uh.. mn.. haa.. haa..”

Dia kemudian mendekatkan mulutnya ke penisku dan menjilatinya. Suara saliva* dan precum ku terdengar jelas di telingaku. Kuakui, rasanya sangat nikmat. Membuat suara desahanku mengeras dan pikiranku pun mulai melayang, tak memikirkan apapun, hanya fokus menikmati blowjob* yang diberikan Giyu-san.

Aku pun mencapai klimaks dan berejakulasi dalam mulut Giyu-san. Sebagian cairanku mengenai wajahnya, kemudian dia menjilatnya.

“Giyu.. san.. kenapa...?”

Ia hanya diam saja, dan terus menatapku.

Kulihat bagian bawahnya, apa dia menahannya? Aku pun menelan saliva ku, kemudian perlahan membuka resleting celananya. Ah, ukurannya besar juga.

“Apa kau terangsang saat mengocok penisku?”
“..iya.”

Giyu-san kemudian duduk dan menarik kepalaku mendekati penisnya. Aku meliriknya, wajahnya terlihat sangat menggoda. Perlahan kupegang penisnya dengan kedua tanganku, lalu kudekatkan mulutku dengan ujung penisnya.

“Mnn.. ah..”
“Haa.. uh..”

Uwah, penisnya membesar.

Sambil menjilat ujung penisnya, perlahan aku mengocok penisnya dengan kedua tanganku.

“Apa kau suka saat aku melakukannya dengan perlahan?”

Dia hanya menjawab dengan ekspresi di wajahnya. Napasnya terengah-engah, mukanya juga memerah. Aku tak menyangka dapat melihat ekspresi Giyu-san yang seperti ini.

Aku terus melanjutkan sampai ia menguarkan precum yang cukup banyak.

“Giyuu-san, apa kau.. mnn.. haa.. sudah ingin keluar?”

Tangan Giyuu-san yang tadinya mengelus-elus kepalaku, kini dipegang erat olehnya. Dia langsung mendorong masuk penisnya ke dalam mulutku.

“Ahn..! haa.. ah!”
“Haa.. ”

Mulutku terasa sakit, tenggorokanku juga. Dia terus mendorong dan menarik penisnya dengan cepat. Sampai ia mencapai klimaks, akhirnya dia mengeluarkan cairannya di dalam mulutku.

“Mmph..!”
“Aah..”

Ditariknya penisnya dari mulutku, aku menelan sebagian besar cairan sperma yang dia keluarkan di mulutku, rasanya sedikit manis. Sebagian kecil cairannya ada juga yang di wajahku. Saliva didekat bibirku pun bercampur dengan cairannya.

Kami kemudian merapikan baju kami kembali.

‘Rasanya, kepalaku masih berputar-putar. Aku masih membayangkan wajah Giyu-san di kepalaku.’

Setelahnya, Giyuu-san mengelap cairan di wajahku dengan sapu tangannya.

“Saat kau tidur kau terlihat kesakitan, jadi kupikir untuk membantumu berejakulasi. Mandilah.”
“E-eh? Ah, baik..”

Giyuu-san langsung pergi begitu saja. Membuatku teringat kejadian sebelumnya... Yah walau kali ini aku tak diikat.

Pertama dia mencurigaiku, mengarahkan katananya ke arahku, mengikatku, dan kini tiba-tiba saja ia membuatku berejakulasi, serta dia memasukkan penisnya ke mulutku..

Sejak kapan kimetsu no yaiba menjadi R-18.. sejak kapan Giyu Tomioka-san berbakat menjadi seorang aktor JAV*..

Barusan Giyu-san menyuruhku untuk mandi, tapi dimana aku harus mandi?

Ada suara ketukan, kemudian masuk tiga anak kecil.

“(M/n)-san, mulai hari ini kami yang akan merawatmu! Langsung saja mari kami antar ke tempat pemandian!”
“Baik..”

Aku mengikuti mereka, berjalan di lorong yang terbuat dari kayu.
Tap. Tap. Suara langkah kaki kami, sunyi.

“(M/n)-san, ini tempat pemandiannya.”

Mereka memberi baju ganti, dan alat mandi lainnya kepadaku.

“Jika sudah selesai mohon kembali ke ruanganmu ya!”

“Iya. Terimakasih.”

Setelah mereka pergi, aku langsung masuk ke dalam tempat pemandian ini.

“Onsen*..”

Ini pertama kalinya aku memasuki sebuah onsen... Aku pernah membaca artikel tentang etika saat di onsen, kalau tak salah..

Pertama aku harus melepas semua bajuku di lemari ini, kemudian memakai handuk untuk menutupi bagian bawahku.

Kedua membersihkan diri memakai sabun. Hmm.. tak sulit sebenarnya.

Ketiga.. aku tinggal masuk ke dalam kolam air panas ini. Tapi katanya panasnya sampai sekitar 43-50° C. Bukankah itu setengah dari suhu air saat mendidih?

Menarik napas dalam-dalam, kemudian kuberanikan diriku untuk perlahan memasukkan ujung kakiku.

“Panas..”

Setelah kedua kakiku masuk, aku pun melepas handukku dan meletakkannya di atas kepalaku. Lalu aku pun duduk.

Lama-lama rasanya nyaman, tidak sepanas saat aku masuk pertama tadi. Begitu kurasakan sedikit pusing, aku beranjak keluar dari kolam. Menuju ruang ganti lalu memakai kimono yang diberi oleh pemandu jalan(?)ku tadi.

Di perjalanan kembali menuju ruanganku tadi, aku melihat Shinobu-san.

“Ara~ (M/n)-kun, kau sudah selesai membersihkan dirimu?”
“Iya. Terimakasih sudah membawaku dan merawatku disini Shinobu-san.”

Aku membungkukkan badanku kepada Shinobu-san.

“Tidak masalah~ sudah tugas kami untuk melindungi orang dari oni.”
“Um.. apakah ada yang bisa saya bantu sebagai bentuk balas budi?”
“Kau tidak perlu melakukannya! Lagipula kau juga masih terluka, jadi untuk sekarang kau harus menyembuhkan lukamu dulu ya~”

Shinobu-san menepuk pelan kepalaku.

“Baik..”
“Anak pintar~! Hehehe~ Omong-omong apa kau melihat Tomioka-san?”
“Tadi dia mengunjungiku.. tapi kemudian langsung pergi.”

Tak mungkin aku mengatakan bahwa aku melakukan hal itu dengan Giyu-san kepada Shinobu-san.

“Apakah dia melakukan sesuatu padamu~?”
“Giyu-san hanya menyapaku.”

Ya, menyapaku dengan memberi blowjob* di pagi hari.

“Benarkah?” tanya Shinobu-san sekali lagi dengan raut khawatir.
“Iya, aku baik-baik saja.”
“Hmm~ baiklah. Tapi jika terjadi sesuatu kau harus bilang ya~! Kalau begitu, aku pergi dulu! Bye-bye koneko-kun~”
“Baik.”

Aku melambai balik pada Shinobu-san, lalu kembali ke ruanganku.

_____________________________

Saliva = air liur.


Blowjob = merasakan alat vital pria atau wanita dengan mulut.

JAV = Japanese Adult Video (Video Dewasa Jepang)

Onsen (温泉) adalah istilah bahasa Jepang untuk sumber air panas dan tempat mandi berendam dengan air panas yang keluar dari perut bumi. (Source : Wikipedia)

[END] Kimetsu no Hikikomori || Boy versionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang