8

7.2K 563 210
                                    

Warning: Here we go again... To Smutty scene.
__________________________

“(M/n)-kun~ kemarilah~”
“Ba-baik!”

“(M/n)-san! Kutinggalkan obat di meja, tolong diminum nanti ya!”
“Iya!”

Kudengar Shinobu-san tertawa kecil.

“(M/n)-kun kau jadi cukup populer disini ya~?”
“Ti-tidak juga.”
“Ara~ tak usah malu~ (M/n)-chan~”

Aku hanya diam dan menghadap ke bawah. Sampai kudengar seseorang datang.

“(M/n). Ikut denganku.”
“Eh? Giyu-san? Um, Shi–”
“Silakan pergi~! Selamat jalan~!”

Sebelum aku menyelesaikan kalimatku, Shinobu-san mendorongku. Aku melihat punggung lebar milik Giyu, dan kupikir aku akan menabraknya namun––

“Hati-hati.”
“I-iya, terimakasih.”
“Ya.”

–Giyu-san menangkapku. Dan kini aku berada di pelukannya.

“Ara~ ara~ pagi-pagi sudah romantis saja kalian ini~”
“Hmph. Ayo pergi.”

Giyu-san menarik lenganku dan pergi keluar.

“Eh.. kemana kita akan pergi?”
“Lihat saja.”
“Baiklah..”

Kami keluar dari gerbang lalu berjalan menjauhi kediaman Shinobu-san sambil masih ditarik oleh Giyu-san. A-apa aku akan disidang?! Tu-tunggu, hatiku belum siap.

“Bajumu.”
“A-ah.. Shinobu-san menyuruhku untuk memakainya seharian sebagai hukumanku.”

Ya. Sebagai hukuman kemarin tidak dapat mengejar Shinobu-san, dia menyuruhku memakai pakaian ini... Pakaian perempuan seharian. Dan juga, bukankah ini baju yang dipakai Kanao..?

“Lukamu.. Oni seperti apa yang melukaimu?”
“Oh, aku tidak apa-apa. Aku hanya sedikit tergores saat berlari di hutan.”
“Jauhilah daerah hutan.”

Dia menepuk perlahan kepalaku.

“Hari ini kau terlihat manis. Jepitan itu juga cocok denganmu.”

WHAT?

Giyu-san tersenyum sambil memujiku? I-itu tidak membuatku senang, tapi aku harus tetap berterima kasih kan?

“Te-terimakasih. Giyu-san juga, lebih terlihat tampan jika tersenyum.”

Apa yang kau katakan wahai bujang?!

“Hm.”

Dia berhenti berjalan kemudian mendekatiku. Matanya bertemu dengan mataku. Tiba-tiba aku merasa tubuhku terasa ringan, ternyata Giyu-san menggendongku ala bridal style.

“Begini lebih cepat. Berpeganganlah.”
“Baik.”

Aku perlahan mengaitkan kedua tanganku pada leher Giyu-san. Saat itu juga mata kami bertemu. Aku dapat melihat pantulan diriku di bola mata Giyu-san, wajahku memerah? Kulihat-lihat, ternyata wajahnya sedikit memerah juga.

Giyu-san kemudian berlari dengan cepat sambil membawaku. Sesekali ia melompat ke atap rumah juga melompat ke pohon-pohon.

Karena terlalu cepat aku menutup mataku karena terkena angin. Tapi dari atas, pemandangannya memang indah ya...

Stamina milik Giyu-san ternyata banyak– yah namanya saja pilar jadi pasti kuat dan banyak stamina, juga dia ternyata sangat hebat karena masih bisa menjaga kecepatannya walau sambil membawaku.

“Kita sudah sampai.”

Giyu-san menurunkanku perlahan.

“Ini...”
“Apa kau ingin sesuatu?”

[END] Kimetsu no Hikikomori || Boy versionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang