part 7

103 1 0
                                    

Baekhyun Pov's.

Saat aku kembali pulang ke rumah, tiba tiba di depan rumahku terdapat 2 mobil.

Aku terkejut dan bingung dalam benaku aku berfikir siapa pemilik mobil ini?

Peratanyaan itu terus mengahantui perasaanku.

Tiba tiba ketika aku masuk, aku dikejutkan oleh orang yang aku sangat sayang dan sangat sangat sangat aku rindu.

Ternyata appaku dan eommaku telah kembali ke seoul.
Tanpa berpikir panjang aku langsung memeluk mereka dengan tangis haru membuat kedua orang tuaku ikut menangis.

"appa, eomma aku sangat merindukan kalian" isaku kepada kedua orang tuaku yang sekarang sudah di sampingku.

"Kami juga sangat sangat merindukanmu, bagaimana kabarmu,kau terlihat sangat senang hari ini" tebak appa mengacak rambutku pelan.

"Lebih dari senang appaaaa" jawabku memeluk D.O appa senang.

"Apakah kau tidak merindukan eommamu yang senantiasa memikirkanmu setiap waktu?" Sindir Unji eomma.

"Tentu saja, aku lebih lebih merindukanmuu eommaaa, aku rindu masakan buatan mu, ridu nyanyianmu, rindu segalanya tentangmu" aku mulai beralih ke dalam pelukan Unji eomma.

"Kau terlalu berlebihan baek" canda chen.

"Ihhh tidakk berlebihan hyung, kau ini selalu saja bergurau denganku" aku mulai cemberut melihat hyungku tertawa puas.

"Kalian ini, selalu saja bertengkar" appaku hanya menggeleng gelengkan kepala.

"Baekkie,kau ingin eomma masakan apa?" tanya eomma.

"Tidak eomma, kau baru pulang dan terlihat sangat lelah jadi aku akan membeli makanan saja" tolakku karena kasihan melihat eomma unji.

"Tak apa, eomma akan lelah jika kau tidak makan masakan dariku" kata eomma yang selalu saja memaksakan dirinya untuk sekedar membuat ttebokki untukku.

"Eomma sebenarnya aku tak tega melihatmu masak dalam keadaan lelah, tapi jika kau memaksa aku hanya pasrah menjawab iya" aku mulai mengeluarkan kata kata yang menurutku menjijikan.

"Eomma tidak memaksamu baek, oh ya aku mengerti kau pasti sekarang tidak suka masakan eomma lagi kan?" Hyung mulai membuatku darah tinggi.

"Kau bicara apa sih hyung, diam selama 1 menit saja kau tidak bisa" aku sangat sangat kesal kepada chen hyung.

"Chen, kau tidak kasihan kepada adikmu itu, kau selalu saja meledek dan mengusilinya" appa mulai menasihati hyungku dalam hatiku aku berkata yess aku menang.

"Tidak appa aku hanya bercanda, baekkie mianhe" chen hyung menyodorkan tanganya untuk minta maaf kepadaku.

"Andwae (tidak mau)" jawabku ketus.

"Tingkah kalian ini dari dulu sampe sekarang gak pernah berubah" cakap eomma unji dengan menggeleng gelengkan kepalanya.

"Chen bagaimana perkembangan kuliahmu?" Tanya appa.

"Sangat baik appaaa" jawab hyungku dengan gaya bicaranya yang sangat menjijikan itu.

"Aku tidak pernah mendengar kau bercakap seperti itu hyung gaya bicaramu sungguh menjijikan" aku mencoba mengejeknya.

"Kau ini ikut ikut saja lebih baik kau membantu eomma kau ini selalu saja mencampuri urusanku" kesal hyungku aku pikir dia akan melemparku vas bunga seperti itulah saat dia marah.

"Kalian semua kemarilah mari kita makan bersama sama" eommaku sudah memberikan isyarat kebetulan aku sangat lapar dan lelah aku berlari menuju ruang makan dan sampai terlebih dulu.

"Kau ini soal makan selalu nomor 1 tetapi tubuhmu sangat kurus seperti sebatang lidi" appa d.o selalu mengatakan hal itu yang membuatku merengek dan ngambek.

"Apppaaaaaa" rengekku karena aku sangat sangat kesal.

Author pov

Baekkie yang sudah kenyang langsung pergi ke kamarnya untuk bertemu kangen dengan kasur dan mainan kesayanganya itu.
Ya mainan kesayangan itu adalah hadiah dari Yeol pada saat ulang taunya itu.

"Aku lupa bicara pada yeol soal ini" baekkie mengeluarkan ponselnya dan akan menelpon kekasihnya itu.

Drrtt drrrttt
Akhirnya terhubung juga.

"Anyeonggg yeollii kau tau tidak aku punya kabar mengejutkan"

"Ahh baek kau ini mengagetkanku saja apa beritanya?"

"Eomma dan appaku sudah pulang yeol, dan mereka membawa banyak hadiah dan makanan yang sangat lezat sore nanti aku pergi ke rumahmu ya?"

"Waaaa jincah??? Kau pasti sangat senang lihat saja raut wajahmu kau terlihat sangat senang aku ikut senang melihatnya"

"Baiklah, yeol kau tau tidak appa dan eommaku juga ingin membuatkanku seorang adik aku ingin sekali mempunyai seorang adik perempuan"

"Yaaa kau ini selalu saja ingin mempunyai adik apakah kau tak bisa bermain dengan hyungmu itu?"

"Anii anii aniii aku sangat kesal dengan hyungku itu kau tau tidak ia bersikap sangat manis kepada eomma dan appaku"

"Sangat manis?? Pasti ia sangat rindu kepada mereka  juga kau juga pasti bersikap sangat maniskan kepada mereka?"

"Benar juga tapi yeol aku tidak pernah melihat hyungku berbicara semanis itu ia benar benar menjijikan"

"Baekiieaa kau tidak boleh membiacarakan orang yang lebih tua darimu itu tidak baik"

"Tapi yeol dia itu sungguh menyebalkan"

"Ia aku tau,bagaimana kau bersiap untuk pergi ke rumahku, kau bisa menceritakan semuanya disini"

"Kau benar juga, baiklah aku akan mandi dan bersiap pergi ke rumahmu"

Sambungan telepon terputus begitu saja diputuskan oleh baekkie.

Setelah mandi baekkie bersiap serapi mungkin untuk pergi ke rumah yeol tetapi ia tidak bersikap seperti biasanya.

Ia berjalan mengendap endap seperti seorang penyusup dan mencari kedua orang tuanya itu.

"어머나!! (astaga) kau ini ada apa hampir saja eommamu yang cantik ini pingsan" tanya eomma.

"Aku akan pergi ke rumah yeol" izin baekkie.

"Iya tentu saja boleh tetapi mengapa kau berjalan mengendap endap seperti penyusup?" Tanya eomma lagi.

"Aku tidak ingin hyung melihatku, andaikan hyung melihatku ia akan terus menggodaku" jawab baekkie bicara dengan pelan.

"Hyungmu itu ada ada saja... bawakan makanan ini untuk yeol dan keluarganya ya bawa yang banyak" suruh Unji.

"Baiklah eomma baekkie pergi dulu" pamit baekkie.

"Hati hati sayang" jawab unji.

------

Makasih yang udah mbaca storyku
Ini nggak sesuai sama faktanya yang asli ya

Pokoknya aku sayang kalian
Kalo udah 200 aku mau buat story terbaru lagi
Kisah cinta segitiga antara Chanyeol, d.o., dan....

Mau tau siapa?
Ayo ikutin terus cerita APA ITU GAY.

Makasih Zaiza sayang kalian.




WE CAN | CHANBAEK VERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang