[08] Agreement

3.1K 256 13
                                    

Wanita cantik itu hanya menikmati pemandangan di luar sana melalui kaca jendela dalam hening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita cantik itu hanya menikmati pemandangan di luar sana melalui kaca jendela dalam hening.

Menarik napas dalam dan menghembuskannya perlahan.

Oh Sehun membawanya ke sebuah tempat yang berada sangat jauh dari hiruk pikuk kota Seoul.

Mansion yang jauh lebih besar dan mewah dari mansion sebelumnya.Dengan taman luas yang di tumbuhi pepohonan.Berdiri megah di tengah-tengah hutan yang sepi.

Keindahan yang tak akan membuat mata jenuh memandang.Namun disamping itu, suasana hening membuat seorang Park Hana tentu saja merasa bosan.

Penjagaan super ketat dengan seorang pelayan yang sedari tadi terus berada di sampingnya.Lagi.Hana menghela nafasnya kesal.

"Mansion ini sudah lama ditinggalkan tak berpenghuni selama ber tahun-tahun lamanya.Saya merasa senang karena sang pemilik akhirnya kembali lagi ke sini"

Hana menoleh ke arah bibi Kim--wanita paruh baya yang di tugaskan mengawasinya.

"Ditinggalkan?"

"10 tahun yang lalu Tuan Edward memerintahkan Tuan Sehun untuk meninggalkan mansion ini"

"Kenapa?"Hana kembali bertanya.

"Mungkin karena terlalu banyak menyimpan kenangan buruk masa lalu mereka"

Sejujurnya sedari awal Hana penasaran dengan itu.Hal di masa lampau yang sangat berpengaruh membuat Sehun menjadi lelaki kejam dan tak berperasaan seperti ini.

"Kenapa Nona bisa bersama dengannya?"tanya bibi Kim dengan hati-hati.

"Itu karena Tuanmu yang terhormat itu menjeratku dalam perangkapnya.Lalu dia mengendalikanku,mengekangku dan menawanku dalam kuasanya itu!"

Suara Hana terdengar meninggi dan penuh penekanan dalam menjelaskan kronologi sumber penderita hidupnya selama ini.

"Nona,saya harap anda bisa memaklumi sifat keras Tuan Oh.Justru mungkin saja banyak gadis di luar sana yang ingin berada di posisi anda"

"Bibi Kim,aku dengan senang hati mau berganti posisi dengan mereka.Apapun itu yang penting aku bisa terbebas dari seorang Oh Sehun!"

__________

Matanya menatap nyalang pada seorang pria yang wajahnya sudah penuh dengan luka memar akibat pukulan-pukulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya menatap nyalang pada seorang pria yang wajahnya sudah penuh dengan luka memar akibat pukulan-pukulan.

BUGH!!!

Sehun kembali memukulnya dengan keras.Bukan tanpa alasan Sehun menyiksanya seperti ini.Sudah ada bukti jika pria yang di ketahui sebagai salah satu pengawalnya itu adalah pengkhianat.

Dia sebenarnya adalah komplotan Kris Wu.Menjual semua informasi mengenai apapun itu tentang Sehun dan Hana kepada sang musuh besar.

BUGH!!!BUGH!!!

Kali ini pukulannya jauh lebih keras.Matanya menatap penuh amarah pada pria tua yang sudah nyaris mati itu.

"Apa rencana Kris yang selanjutnya?!"bentak Sehun dengan kakinya yang menginjak dada pria itu dan menekannya.

"Cepat jawab aku!"

"Tidak!Aku tidak akan mengatakan apapun.Kau bisa menyiksaku saja.Karena aku tak akan membocorkan rencana rahasia Tuan Wu padamu!"

"Potong jari-jarinya!"perintah Sehun yang langsung di angguki oleh para pengawalnya.

"Kumohon berhenti...Ini sakit...Akhhh..."

Seperti itulah Oh Sehun.Dia akan menyingkirkan apapun itu yang di rasa menjadi menjadi toxic dalam mencapai tujuannya.

Di sisi lain,Hana berjalan mengendap-endap keluar kamar tidurnya.Ini sudah tengah malam dan dia terbangun saat mendengar suara ricuh dari lantai bawah sana.

Matanya membulat ketika melihat seorang pria tua yang sedang di siksa dengan kejamnya.

Terus meminta ampunan namun tak dihiraukan.Lalu terlihat Sehun tengah mengarahkan pistol revolver tepat pada kepala seseorang sudah terkapar tak berdaya itu.

DOR!!!

Suara tembakan itu terdengar sangat nyaring.

"OH SEHUN!"

Suara bentakan Hana berhasil mengalihkan perhatian semua orang disana.

Dengan langkah besar dan cepat Hana menuruni tangga.Terus berjalan mendekat ke arah Sehun.

PARRR!!!

Hana menampar keras Sehun.

Tentu saja hal tersebut menjadi pusat perhatian.Semua orang tertegun dengan tindakan berani Hana itu.

"Kau benar-benar sudah keterlaluan!"bentak Hana dengan nafasnya yang tersengal-senggal.

"Buang mayat itu.Aku punya urusan lain dengan gadis pemberani ini"desis Sehun.

"Baik,Tuan"jawab serentak para pengawal.Lalu segera melaksanakan perintah Tuannya itu.

"Apa bagimu nyawa orang lain tidak penting?"

Tangan Hana terkepal kuat.Wajahnya terlihat mengeras.Wanita itu terlihat sangat marah.

"Ya.Kenapa,ada masalah?"Sehun berucap ringan.

"Tega sekali kau melakukan hal tidak manusiawi seperti itu.Bagaimana bisa kau menjadi lelaki yang begitu kejam?!"

"Aku melakukannya karena dirimu!Aku tidak akan membiarkan siapapun bisa mengambil apa yang sudah menjadi milikku!"

"Aku bukan milikmu!"

"Kau milikku!"

"Kris jelas-jelas seribu kali lebih baik darimu.Aku ingin kembali padanya!"

Entah kenapa mendengar perkataan Hana itu membuat hati Sehun seaakan dihujam ribuan pisau.

Sesak dan sakit.

"Kumohon...lepaskan aku"lirih Hana frustasi.Bahkan sangat frustasi ingin terlepas dari seorang Sehun.

"Berikan aku keturunan dan kita selesai!"

Deg.

Hana seketika terdiam.

"Anggap itu adalah syarat agar kau bisa terlepas dariku!"

"Apa?!"

"Tetaplah bersamaku hingga seorang bayi lahir dari rahimmu.Setelah itu pergilah dan lanjutkan hidup seperti yang kau inginkan"

Hana masih bergeming.Pikirannya sibuk kembali mencerna ucapan lelaki bermarga Oh itu.

"Kau setuju,Park Hana?!"Sehun bertanya penuh penekanan dan matanya yang menatap lekat gadis itu.

Berulang kali Hana menghela nafas mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

"Aku setuju,Oh Sehun"

Sebuah perjanjian yang entah akan membawa mereka pada kesedihan atau kebahagiaan.Semuanya tergantung pada takdir.

TO BE CONTINUED

TARGETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang