[20] Man's Side

2.6K 209 6
                                    

Oh Sehun Pov

Perjalanan hidup kadang harus dijalani dengan penuh keterpaksaan.

Meninggalkan satu takdir,menuju takdir lainnya.Mengikhlaskan seseorang dan menerima seseorang lainnya.

Seharusnya sebuah hubungan tidaklah berdasarkan keterpaksaan,tapi berdasarkan ketulusan.Namun aku tak bisa melakukan apapun lagi selain menjalaninya.

Ini semua demi cinta pertamaku.Seorang wanita yang aku cintai lebih dari apapun.Aku memikirkannya lebih dari memikirkan diriku sendiri.

Walaupun sudah sepuluh tahun lamanya kami berpisah,aku tetap tak bisa melupakannya.

Berulang kali aku sudah mengatakan pada Alana.Tolonglah.Tolong mengerti.Bahkan jika hubungan ini terus dipaksakan,entah aku ataupun dia pasti akan merasakan sakit yang luar biasa.

Entah kenapa.Perasaanku masih sama,tetap mencintai Hana.Bahkan rasa ini semakin bertambah setiap harinya.

Bagaikan tuli yang tak mendengar apa-apa dan buta yang mengetahui gelap saja.Alana tak pernah lelah dengan hubungan yang berdasarkan keterpaksaan ini.

Dia itu licik.Bahkan seringkali mengancamku akan menyuruh kakak kandungnya,Kris untuk menyakiti Hana detik itu juga.

Pada akhirnya,aku lagi-lagi hanya bisa menjalani takdir menyedihkan ini.

Aku bisa saja melawan mereka.Hanya saja, ada beberapa hal yang harus aku lakukan agar nyawa Hana tetap aman disana.

Cinta tak selalu harus berbentuk sesuatu yang terlihat.Karena kebaikan yang tulus bisa saja dilakukan tanpa di ketahui seseorang yang menerima kebaikan itu.

Pernikahan.

Beberapa jam yang lalu dengan mudahnya Alana mengajakku menikah.Tidak,lebih tepatnya memaksaku menikah dengannya.Tak tahu diri sekali memang.

Acara pernikahan ini tidak seperti perayaan pada umumnya.Tak ada persiapan apapun.Bahkan keluarga Wu ataupun ayah angkatku tidak mengetahui pernikahan ini.

Alana selalu melakukan hal sesukanya.Karena itu lah aku sangat membencinya.

Pintu terbuka.

Aku bisa mendengar suara langkah kaki semakin mendekat ke arahku.

Benarkah aku akan melakukan ini?

Menikah dengan wanita itu?

Penderitaan apa lagi ini?

Walaupun dengan posisi membelakangi,aku bisa merasakan jika langkah kakinya tiba-tiba terhenti.

Tak lama setelah itu terdengar suara percakapan singkat Alana dengan seseorang.

Siapa dia?Siapa yang bersama Alana disana?

Tepat saat aku membalikan badanku suara tembakan terdengar sangat jelas.

DOR!!!

Peluru itu berhasil menembus jantung Alana.

Belum menetralisir keterkejutan karena aksi penembakan tadi,aku kembali di kejutkan dengan seorang wanita yang juga sedang berada di sana.

Park Hana.

Hening sesaat.

Hingga akhirnya suara isak tangisnya mulai terdengar.

Oh,tidak sayang.Jangan menangis.Air matamu terlalu berharga.Dukamu menjadi lukaku.

Terlihat berulang kali Hana mengguncang tubuh Alana yang sudah terkapar tak bernyawa disana.

Tidak apa-apa,sayang.Wanita licik itu memang pantas mati.

Ingin sekali aku memeluk dan menenangkannya.Tapi mengingat Hana yang sama sekali tak mengingatku,membuatku harus bersikap seolah tidak mengenalnya.

"Dia mati dan kau yang membunuhnya!"ucapku sembari berjalan mendekat.

Hana mendongkak.Sama seperti dulu.Hatiku selalu berdegup kencang saat menatap wajah cantiknya.

Lalu tangisnya kembali pecah."A-aku tidak...Alana,dia--"

"Jangan mengelak!Aku sendiri yang melihatmu mengarahkan pistol dan menarik pelatuknya ke arah Alana!"sanggahku tajam.

Ya,bagaimanapun juga aku harus memerankan sandiwara ini dengan baik.Untuk saat ini berpura-pura tidak tahu saja.

Aku tidak sebodoh itu untuk percaya pada kejadian tadi.Karena pada faktanya Alana lah yang membunuh dirinya sendiri,dengan menggunakan tangan Hana yang seolah-olah menembaknya hingga tewas.

Lihatlah Alana itu memang licik.Bahkan di detik-detik kematiannya pun,dia tetap melakukan dosa dengan rencana busuknya yang hendak memfitnah Hana.Neraka memang pantas untuknya.

"Kau pembunuh calon istriku dan aku ingin kau membayarnya dengan tubuhmu!"

Mungkin Hana mulai membenciku saat itu.Untuk sekarang cara terbaik menjaganya adalah dengan membuatnya terus berada disisiku.

Walaupun aku tahu resikonya,karena membawa Hana bersamaku berarti mengundang bahaya lain yang selama ini mengincar nyawanya.

Kini aku berjanji tak akan melepaskannya lagi.Menjadikannya sebagai milikku seutuhnya.Karena bila terus di paksa merindu,kurasa aku sudah tak sanggup lagi.

Sungguh.Menurutku jatuh cinta tidaklah selalu seindah.Terkadang aku harus melalui fase-fase menyakitkan di dalamnya.Tapi tak apa,aku senang bila harus berjuang demi Hana.

Tuhan memang sedang berbaik hati.Buktinya dia punya cara terindah untuk kembali mempertemukan kami.

TO BE CONTINUED

"Cinta tak selalu harus berbentuk sesuatu yang terlihat" - Oh Sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cinta tak selalu harus berbentuk sesuatu yang terlihat" - Oh Sehun

.
.
.
.

Yang buruk ga selamanya buruk.Sehun emang jahat di chapter-chapter awal.Tapi itu dia lakuin sebenarnya biar Edward percaya,kalo suatu hari nanti dia pasti bakal bunuh Hana.
Terus ngelakuin apapun itu biar usaha Kris mencoba ngerebut Hana gagal.
Terlalu cinta?Bisa jadi haha.

Next chapter bakal ada konflik besar nihhh.
Jangan lupa vote comment

TARGETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang