[14] Quarrel

2.8K 258 4
                                    

Entah keberanian darimana,untuk pertama kalinya Hana melakukan hal lancang seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah keberanian darimana,untuk pertama kalinya Hana melakukan hal lancang seperti ini.

Matanya berpendar pada sekitar.Memindai segala sudut jika tak ada yang mengawasinya saat ini.

Pria itu sedang tidak berada di mansion karena tengah mengurus pekerjaannya,yaitu menyelundupkan senjata ilegal ke negara lain dengan membawa hampir semua pengawalnya.

Memang itulah kegiatan sehari-harinya selama beberapa tahun ini.Organisasi gelapnya juga sering terlibat dalam kejahatan kriminal lain seperti penipuan,perjudian,penggelapan dana,perdagangan narkoba dan wanita.

Sekali lagi.Hana menoleh ke kanan dan kekiri untuk memastikan keadaan.Bibi Kim yang bertugas menjaganya sedang berada di dapur membuatkan makanan untuknya.Dapat disimpulkan bahwa ini aman.

Hana menghela nafas lega lalu tangannya terulur menekan digit nomor ponsel seseorang pada intercom yang berada di atas nakas.Lalu meletakan di telinganya.

Sebenarnya melakukan tindakan ini sangat tidak di perbolehkan.Karena bila tertangkap dampaknya akan sangat buruk.Tapi mau bagaimana lagi?Hana benar-benar merindukan Kris.

"Halo?"

"Kris?"

"Hana?!Astaga.Aku benar-benar merindukanmu,sayang"

Oh,betapa Hana sangat merindukan sosok itu.Nyaris empat bulan berada di tempat asing bersama Sehun membuatnya benar-benar tertekan.

Belum lagi kericuhan yang sering terjadi.Rasanya Hana ingin membunuh dirinya sendiri,jika saja tidak memikirkan Kris yang pasti menginginkannya agar tetap hidup.

"Aku juga merindukanmu"

Hana tidak tahu harus mengatakan apalagi.Dia ingin menceritakan semua yang terjadi padanya selama ini termasuk perjanjian dengan Sehun.Tapi rasanya dia tak akan tega karena pasti Kris akan marah dan kecewa padanya.

"Bagaimana keadaanmu disana?"

"Tenanglah.Aku baik-baik saja"

"Syukurlah.Hana-ya,bersabarlah sebentar lagi aku pasti akan membebaskanmu dari Oh Sehun"

"Kris,ada beberapa hal yang tidak bisa aku ceritakan padamu.Aku mohon,jangan melakukan apapun untuk melawan pria itu selama beberapa bulan ke depan.Percayalah,suatu hari nanti aku pasti akan kembali padamu"

Hana bingung menjelaskan apalagi.Karena alasan dirinya menuruti semua perintah Sehun adalah untuk keselamatan Kris.Dia tidak mau ada pertumpahan darah dan menyelesaikan permasalahan ini dengan damai.Yaitu jalan keluarnya adalah menyetujui perjanjian itu.

"Ingatlah pesanku,Park Hana!Selama kau masih bersama pria itu,jangan pernah sekalipun melibatkan perasaan!Oh Sehun itu berbahaya dan kau tidak boleh mencintainya!"

__________

Niat untuk melakukan pekerjaannya gagal karena informasi dari salah satu pengawal yang mengatakan jika Hana menelepon seseorang melalu intercom yang berada di mansion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Niat untuk melakukan pekerjaannya gagal karena informasi dari salah satu pengawal yang mengatakan jika Hana menelepon seseorang melalu intercom yang berada di mansion.

Setelah turun dari mobil dengan langkah cepat dia menuju ke sebuah kamar yang berada di lantai atas.Beruntung tidak dikunci,sehingga dia bisa masuk dengan mudahnya.

"Kau menelepon siapa?!"

Sorot matanya yang menyala membuktikan bahwa kini Sehun benar-benar marah.

Tangannya mencengkram kuat lengan Hana,membuat wanita itu meringis kesakitan.

"Kris"jawab Hana pelan.

"Jadi kau menelepon mantan kekasihmu itu?!"

Sehun menghempaskan tangan Hana dan beralih mengambil sebuah gelas yang berisikan susu untuk kehamilan hingga pecah.

"Arghhh"

Hana menjerit dengan sekujur tubuhnya yang bergetar karena takut.

Tanpa aba-aba,Sehun kembali mengenggam salah satu tangan Hana kasar.Amarahnya kini benar-benar memuncak.

"Sudah berulang kali kukatakan,lupakan hubunganmu dengan pria itu!"

"Tidak akan!Aku masih mencintainya!"

Perkataan Hana itu membuat hati Sehun terasa sesak dan sakit.

Tangan kanannya sudah melayang hendak melayangkan tamparan ke pipi wanita yang sedang mengandung darah daginya itu.

PARRR!!!

Bunyi tamparan terdengar sangat keras.Suasana kembali senyap.Sehun berusaha mengatur nafasnya dan Hana yang tertegun dengan mata yang sudah memerah menahan tangis.

"Apa yang kau lakukan?!"

"Bukankah aku yang harusnya bertanya padamu?!Kenapa kau melakukan itu?!Berharap bisa kembali padanya?!Aku bahkan yakin dia tak akan bisa menerimamu lagi disaat mengetahui fakta jika kau sedang mengandung anakku!"

"Kau keterlaluan!"

"Kenapa?!Apa kau sakit hati karena perkataanku?!Sudah saatnya kau sadar akan hal itu,Hana!"

PARRR!!!

Suasana kembali senyap,Hana mengepalkan tangannya setelah memberi pria itu balasan atas apa yang telah ia ucapkan.

"Apa urusannya itu denganmu?!Aku mencintainya dan dia juga mencintaiku!Lalu kenapa?!Kau iri karena tidak ada yang pernah mencintaimu?!Menyedihkan sekali"

Mata Hana membulat sempurna ketika Sehun hendak kembali menamparnya.

Hingga akhirnya sebuah cekalan di tangan pria itu membuat suasana hening seketika.

Itu adalah tangan bibi Kim yang berusaha menghentikkan Sehun.Berusaha untuk melepaskan,tapi wanita paruh baya itu memegangnya semakin erat.

"Berhenti memperlakukan Nona Park dengan kasar!"ucap bibi Kim tegas.

"Jika wanita hamil terus merasa tertekan akan menyebabkan gangguan perkembangan janin yang sedang di kandungnya"

Sehun menggeram.Lalu memilih melangkahkan kakinya keluar dari sana dengan tangan terkepal,rahang mengeras dan urat-urat di leher yang mulai bermunculan.

Sedangkan Hana masih terdiam di tempatnya.Dengan wajah yang menunjukan ekspresi kosong.Masih tidak menyangka akan apa yang terjadi padanya dengan Sehun tadi.

Pertengkaran yang tidak pernah terpikirkan sekalipun.

TO BE CONTINUED

TARGETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang