[09] Requirement

3K 240 16
                                    

Memiliki seorang anak lalu berpisah?

Bagaimana Sehun menawarkan itu dengan mudahnya?Apa baginya sebuah ikatan hanyalah permainan?

Dan jangan lupakan bagaimana bisa Hana menyetujui itu hanya demi bisa terbebaskan?Tidak masuk akal bukan?

Keduanya sama-sama gila.Pasangan yang sangat serasi memang.

Tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi di antara mereka nantinya.Karena semuanya bergantung pada takdir.

Pagi ini tidak seperti pagi yang biasanya.Matahari yang cerah justru tergantikan dengan awan kelabu

Apakah Tuhan juga ikut bersedih melihat betapa menyedihkan sekali drama kehidupannya?

Wanita itu tengah terduduk di depan cermin dengan tatapan kosong.Lalu matanya beralih menatap Sehun yang masih tertidur di atas ranjang.

Mereka baru saja selesai berhubungan intim beberapa jam yang lalu.

Kali ini tidak ada pil kontrasepsi untuk pencegah kehamilan seperti biasanya yang Hana konsumsi jika sehabis 'melakukan hal itu' dengan Sehun.

Bukankah lebih cepat maka lebih baik?

Lebih cepat perutnya terisi darah daging Sehun,maka lebih cepat juga bisa terbebas dari Sehun.Anggap saja dia akan menjadi ibu yang buruk bagi anak yang akan dilahirkannya nanti.Bahkan mungkin ibu paling buruk di dunia ini.

Hana tersenyum getir.Semua yang terjadi pada hidupnya ini benar-benar menyedihkan.

"Apa benar kau akan melakukan ini?"

Dia sedang berbicara dengan dirinya sendiri melalui pantulan kaca.

"Meminjamkan rahimmu demi bisa terbebas dari lelaki itu?"

Tanpa sadar air mata turun membasahi pipinya.

"Bagaimana bisa aku mengandung selama sembilan bulan lamanya,lalu berakhir meninggalkan padanya?"

"Betapa menyedihkan sekali hidupmu,Park Hana!"desisnya sembari tersenyum miris.

Keterpaksaan adalah salah satu hal yang harus Hana jalani mulai saat ini.

Jika takdir tak memaksanya,maka dia tak akan pernah mau menjalani kehidupan seperti ini.

Dunia terlalu kejam untuk wanita lemah sepertinya.

__________

Cangkir kecil berisi wine di teguk habis olehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cangkir kecil berisi wine di teguk habis olehnya.Matanya sudah sayup saat dia kembali menuangkan botol hitam yang entah sudah keberapa kalinya.

Biarkan dia mabuk kali ini.Melupakan sesaat hal menyedihkan yang sedang menimpanya.

Hana meneguk habis cangkir kecil itu.Mungkin ini adalah botol wine ke dua yang dia habiskan.

Mabuk bukanlah kebiasannya.Hanya saja saat sedang stress,Hana benar-benar membutuhkan pelampiasan.

Gerakan tangannya yang hendak kembali meneguk menjadi terhenti ketika tiba-tiba seseorang merampas gelas berisi minuman alkohol itu.

"Sehun?"

"Hilangkan kebiasaan burukmu ini!"ucap Sehun tegas sembari mendudukan diri tepat di samping Hana.

Sedari tadi Sehun memang mencari keberadan wanita itu dan akhirnya mendapati Hana sedang berada di salah satu ruangan bawah tanah.Atau lebih tepatnya di wine cellar.

Sehun marah.Ya,tentu saja dia marah.Tapi bukan karena Hana mengambil wine nya tanpa izin,dia marah karena kebiasaan buruk wanita itu.

Oh,lihatlah tubuh kecil itu terlihat sangat rentan dan rapuh.

"Mulai sekarang makanlah yang banyak.Wanita kurus beresiko melahirkan bayi yang prematur"

Saat Hana hendak kembali meminum,tangan Sehun dengan gesit menyambar gelas kecil itu dan meneguk isinya hingga habis.

"Rutinlah berolahraga.Itu juga bisa membantu kebugaran tubuh saat hamil"

Hana kembali meraih gelas yang tadi diambil Sehun dan kembali menuangkan wine ke dalamnya.Lantas,dengan cepat Sehun meraih lagi dan menghabisi isinya.

"Suplemen vitamin juga harus kau konsumsi.Itu berguna untuk kehamilan yang sehat"

Kejadian itu terus terulang berulang kali.Hana mengisi gelas dengan wine,tapi berakhir Sehun yang meminumnya.

"Dan kita harus sering melakukan hubungan intim.Hal itu bertujuan memperbesar kesempatan kau hamil dengan cepat"Sehun berucap dengan seringai tipis.

Mendengar hal itu membuat Hana tertegun sesaat.Sehun dengan segala perkataannya adalah salah satu yang paling dia tidak suka di dunia ini.

Untuk meluapkan kekesalannya,dengan spontan Hana meneguk cairan wine langsung dari botolnya.Bahkan sampai tersedak.

Sehun yang melihat itu dengan cepat menyambar botol wine dan menjauhkannya dari jangkauan Hana.

Hening mengisi suasana.Sementara hujan dan petir di luar sana masih terdengar jelas.Keduanya larut dalam pikiran masing-masing.

"Apa dengan meminum wine seperti tadi,bisa membuat perutmu terisi bayi?!"

Hana mendelik tajam."Sepertinya aku tidak bisa melakukan itu!"ucapnya sembari menunduk frustasi.

"Lalu kenapa kemarin kau menyetujuinya?!"

"Karena aku benar-benar ingin terlepas darimu!"

Hening kembali mengisi suasana.Sehun menggeram kesal.Dia bingung mencari cara apalagi agar Hana tetap disisinya.

"Sehun?"

"Hm?"

"Aku punya sebuah permintaan agar tetap melanjutkan perjanjian itu"

"Apa?"

"Bagaimana jika kita menjadi teman selama beberapa bulan ke depan?"

Sehun tertegun sesaat.Lalu matanya menatap lekat wajah wanita itu.

"Tentu saja"ucapnya sembari memaksakan mulutnya untuk tersenyum tipis.

Sehun dan Hana kini resmi menjadi teman.

Ya,sekedar teman.Tidak lebih.

Berteman tanpa melibatkan perasaan.

TO BE CONTINUED

TARGETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang